★o★

264 37 23
                                    

"ENGGAK!! BEN GA MAU!"

Kevan menolak.

"Kamu bisa bersikap sesuka hati kamu, papa juga bisa Ben! Renata perempuan pinter, baik dan cerdas. Orang tuanya juga setuju, makanya besok kamu ikut papa mama pulang. Kami mau bicarain tentang kalian," ucap papa Kevan tegas.

Kevan menatap papanya memohon, "papa boleh jodohin Ben sama siapapun, tapi jangan Renata pa," Mohon Kevan memelas, untuk kali ini dia bakal nurutin apapun keinginan papanya termasuk dijodohkan, tapi Ben akan menerima itu asal bukan Renata calonnya.

Dia ga bisa, Renata itu bucin setengah mati sama pacarnya dan seorang Kevano Benara tidak suka tunduk pada seseorang.

Kevan terbiasa dicintai. Cowok itu tidak pernah benar-benar jatuh cinta.

Iya Kevan takut jatuh cinta pada Rena, dari awal dia takut. Sangat takut, apalagi waktu tau dia bakal satu kosan sama mahasiswi yang terkenal sangat cerdas dan pintar itu,

"jangan harap bisa baper-baperan disini ya, kita keluarga."

"Cewek-cewek disini keliatannya aja pada kuat, tapi mereka rapuh semua."

"Kita sebagai cowok harus bisa jadi abang dan saudara yang baik buat melindungi para princess kita."

ucap oknum Bastian, Haikal dan Malik suatu malam pada Kevan,

"Mama kamu suka sama Rena, dan cuma Rena yang bisa bikin mama kamu senyum lagi. Tanya aja sama abang kamu gimana senengnya mama pas ketemu Rena. Maretha pasti seneng bisa liat kamu dapet istri kaya Ren-"

"Papa tau apa tentang aku sama Retha? Gausah bawa-bawa Retha," potong Kevan mulai emosi,

"Ini udah lima tahun berlalu, apa kamu masih ga bisa maafin papa sama mama Ben? Kami sama sakitnya seperti kamu kehilangan Retha," sendu papanya memohon,

Hati Kevan sakit, sangat sakit ketika mengingat saat ia kecil dulu tiba-tiba Maretha suka ketuk pintu kamarnya sambil nangis nyariin papa mama mereka. Keluarga Kevano Benara memang tidak sesempurna keluarga lainnya.

Khas seorang keluarga yang kaya raya. Pasti ada cacat dalam keluarga mereka. Papa dan mama Kevan sama-sama orang sibuk, mamanya seorang dokter dan papanya seorang pejabat. Keduanya sama-sama orang ambisius yang mempunyai tiga orang anak, Kenzo dan sikembar Kevan Maretha.

Kenzo menuruni sifat kedua orang tuanya yang sangat ambisius, berbeda dengan Kevan yang sangat santai dan Retha fifthy fifthy.

"BENNNNN!!"

jeritan Retha kalau lagi dia usilin tiba-tiba terdengar di telinga Kevan, bikin air mata cowok itu menetes,




Kevan kangen Maretha,

***

"Kak,"

Rena manggil Amir ketika pacarnya itu sudah menyelesaikan sarapannya. Iya tadi Rena pagi-pagi dijemput Amir di Kosan mau diajak sarapan bareng,

Hal yang sebenernya wajar bagi setiap pasangan tapi ini Farahmir guys, laki-laki cuek yang selalu Rena perjuangkan dari dulu,

"Apa dek? Udah selesei? Kamu pengen kemana mumpung kakak udah packing jadi punya waktu tapi cuma sampe nanti duhur,"

Secuek-cueknya Amir, untungnya cowok itu masih peduli sama Rena dan bikin Rena masih yakin perjuangannya dari dulu ga sia-sia.

Tiffany itu cinta pertama Amir, tapi berpacaran dengan Nick yang adalah sahabat Amir semasa SmP.

Namanya aja cinta monyet, dulu Nick hanya bermain-main dengan Tiffany dan mereka putus karna Nick bilang bahwa Tiffany itu jelek dan aneh, alasan Nick mau berpacaran dengan Tiffany karna kalah taruhan dengan teman-temannya. Dan saat itulah kemudian terjadinya kasus pembullyan terhadap Tiffany.

Tapi satu-satunya orang yang tidak pernah ikut membully Tiffany adalah Amir,

Violeta sang kakak Rena pun juga ikutan membully Tiffany. Padahal Vio adalah cewek baik-baik dan pendiam, tapi karna teman-temannya membenci Tiffany maka Vio tidak punya pilihan lain selain ikut-ikutan.

"Ga kemana-mana, duduk aja yuk di taman deket Kosan,."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Renata, look At Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang