"Gak papa kok kak, aku senang kalau kakak bilang sayang aya, aku pasti tersenyum setiap saat" ucap aya tersenyum manis dan tertidur. kali ini tertidur pulas.
***
"ma, varo mana?" tanya aya yang sedang menuruni tangga
"ooooo, varo udh pulang. katanya kamu siap siap biar dia jemput"jawab raisa
"iya iya, ini mau mandi. Ma, mama dua bulan kan diasana???"
"satu bulan kok"
"ihhhh, kok satu bulan sih....., kenapa gak dua bulan aja sih"
"kamu kepengen dekat sama varo yak?"
"hehe"
"ya udah mama dua bulan disana, sekalian honeymoon kedua sama papa kamu"
"sekalian aja buat adik untuk aya"
"KAMU!!!"teriak raisa yang sudah siap dengan sendal ditangan nya"
***
"AYA CEPETAN DIBAWAH ADA VARO!!!!!"
"IIYA MAA"
aya pun menuruni tangga menuju tempat varo berada dengan membawa koper dan sebuah tas sandang.
"ma, mama hati hati ya disana dan jangan buat aya kuatir disini"
"iya, kamu juga hati hati ya disini dan jangan buat varo kesusahan"
"SIAP BOSS, dan jangan lupa bawa oleh olehnya"ucap aya yang menirukan seorang anggota tentara yang sedang menghormat.
aya, raisa dan varo pun pergi keluar menaiki mobil masing masing. raisa pergi kebandara sedangkan varo dan aya pergi ke rumah varo.
***
DI MOBIL VARO
"varo"
"hm"
"varo"
"hm"
"VAROOOO"ucap aya tepat di telinga varo
"lo bego ato apa sih"ucap varo yang menatap tajam aya
"hehe, varo udah punya pacar belom?"
"bukan urusan lo"
"ihhhh, aku harus tau, karena aku itucalon pacar nya varo"
"jijik gue"
ting(anggap suara noifikasi hp)
varo melihat hp nya dan membuka pesan tersebut
"turun lo"
"akh"
"turun"
"aya masih mau disini varo"
"GUE BILNG TURUN YAH TURUN"
"ay-"varo langsung keluar dan mengambil koper dari bagasimobil
"nah, lo langsung kerumah gue aja, gue ada urusan penting"ucap varo dengan wajah datar
"aya naik apa dong?"
"naik kaki"ucap varo sambil memasuki mobil dan langsung melajukan mobilnya
***
-BUDAYAKAN VOMENT-
-PENCET UJUNG KIRI YAH-
KAMU SEDANG MEMBACA
A L A Y
Teen FictionAlvaro Alvis Skylar Seseorang cowok yang ketus, cuek dan dengan sikapnya yang badboy justru berhasil memikat hati banyak wanita di sekolahnya. Karena masa lalunya, Varo menjadi benci pada cinta bahkan Varo menganggap cinta itu hanya omong kosong. Na...