5. Help

2 1 0
                                    

Zie sedang duduk di sofa rooftop gedung lama tempat dulu ayah renal bekerja. Oh atau lebih tepatnya sedang kumpul komunitas.

Zie duduk sendiri dikarenakan Dewi tidak datang. Dewi bilang dia ada tugas biologi kerja kelompok.

"Oke, yaudah sekarang pulang ke rumah masing-masing, besok kita lanjutin lagi," ucap sang ketua komunitas. Lalu semua menurut dan segera berkemas untuk pulang. Zie juga. Zie menoleh kearah renal yang sedang memakai hoodie birunya. Dia juga mematikan rokok yang sedang ia hisap saat ketua sedang menjelaskan. Renal yang merasa diperhatikan menoleh ke arah zie. Sementara zie membuang wajahnya malu.

"Kenapa?" tanya renal pada zie. Zie hanya menggeleng lalu bergegas keluar dari rooftop.

Zie merasa ada yang mengikutinya dari belakang saat sedang berjalan menuju pintu keluar gedung lama ini. Zie menoleh kebelakang dan mendapati seorang renal sedang berjalan mengikutinya.

"Ngapain?" tanya zie pada renal. Renal menoleh dan menggenggam lengan zie menuju pintu keluar gedung lama ini. Renal membawa zie ke parkiran. Renal pun melepas genggamannya dan beralih mengeluarkan motornya.

"Naik," ucap renal pada zie saat dia sudah mengenakan helm nya.

"Gue bisa pulang sendiri kok," tolak zie pada renal. Bukan dia menolak atau bagaimana, zie Malu pada renal karena terus merepotkan.

"Naik cepet," ucap renal lagi memaksa. Dia selalu begini.

"Gapapa kok ren, lagian halte ga jauh dari sini," tolak zie keukeuh. Dia tetap tidak ingin terus merepotkan pria yang tak lain adalah pria yang disukainya. Renal pun mendecak kesal lalu menarik lengan zie.

"Yaudah iya gue naik," akhirnya zie menuruti kemauan renal. Entah kenapa renal menjadi sedikit lebih dekat dengan zie.

Renal masih diam sampai zie duduk dengan sempurna di jok motornya. Setelah merasa sudah nyaman dengan posisi duduknya, renalpun melajukan motornya. Motor renal dilakukan dengan kecepatan agak tinggi. Zie yang merasa takut sontak memeluk pinggang renal dan menyender di punggungnya.

Renal tersenyum tipis dan bergumam, "You're beautiful girl,"

°°°°

Keesokan harinya, zie berangkat ke sekolah dengan semangat karena hari ini ada pertandingan basket di lapangan sekolah. Zie merapihkan rambutnya lalu mengikat rambutnya menggunakan ikat rambut berwarna merah maroon. Dia juga memoles sedikit liptint pink muda yang terlihat original bila dibibirnya.

Setelah dirasa sudah siap, zie meraih tas pink nya lalu bergegas keluar kamar untuk berpamitan dengan ibu dan ayahnya. Setelah berpamitan zie berlari keluar dan berjalan dengan riang mengingat bahwa sang kapten tim basket akan melakukan pertandingan di lapangan sekolah.

Sesampainya di sekolah, zie segera menaruh tasnya di bangkunya. Dia melihat kayla sedang bermain dengan gadget nya.

"Kay!" sapa zie ramah pada kayla. Kayla yang disapa menaikkan sebelah alisnya heran dengan tingkah laku sang gadis tercuek di seluruh antero sekolah SMA Praja Agung ini.

"Tumben nyapa," jawab kayla lalu dia mengalihkan pandangannya kearah gadgetnya lagi.

"Dihh kok gitu sih? Gue lagi seneng banget hari ini kay," ucap zie dengan wajah berbunga-bunga.

"Tumben, kenapa emang?" tanya kayla dalam keadaan masih terus memandangi gadgetnya.

"Hari ini kan ada pertandingan basket," ucap zie pada kayla. Kayla pun menoleh kaget dan dia melempar pelan gadgetnya ke meja.

ConfusedWhere stories live. Discover now