POLARIS

Sebuah Alasan

Polaris
Naruto © Masashi Kishimoto
Uzumaki Naruto x Uchiha Sasuke
boyslove fanfiction

Chapter 3

*

Semi canon, berlatar dunia shinobi setelah perang besar melawan Madara dan Kaguya. Bedanya, di sini hokage keempat dan sang istri belum meninggal, begitu pula dengan Jiraiya-sensei.
Uchiha Sasuke satu-satunya Uchiha yang tersisa seperti di anime, namun di fanfic ini Sasuke tidak memiliki kekuatan hebat, dia hanya shinobi biasa-biasa saja.
Naruto seorang tuan muda yang baik hati, bayangkan seperti Boruto yang populer dengan status dia yang merupakan putra hokage namun versi ramah dan rendah hatinya.

*

Hatake Kakashi menyingkap kain tenda berwarna hijau gelap yang merupakan pintu tempat dirinya akan bermalam dalam misinya kali ini. Mata yang tampak terlihat selalu lelah itu mendapati pemandangan tidak biasa di depannya.

Uzumaki Naruto yang tengah bergerak-gerak labil di atas tempat tidur kayu. Suara teriakan yang teredam bantal juga terdengar dari arahnya.

Satu alis Kakashi terangkat heran.

"Apa yang sedang kau lakukan, Naruto?" tanyanya masih dengan wajah penuh raut penasaran, walaupun tertutup masker hitam.

Naruto tampak terkejut dan menoleh cepat ke arah sang sensei. Baru menyadari keberadaan Kakashi, garukan canggung ia lakukan sambil beranjak dari baringnya. Duduk terpekur seperti orang linglung di atas ranjang.

"Bukan seperti ini kelakuan seseorang yang baru saja mendapat lamaran dari sang tuan putri," lanjutnya sambil duduk di atas ranjang yang disediakan untuknya.

Kerutan tidak senang terlihat di wajah tampan Naruto.

"Tidak bisakah kau berhenti membahas hal itu! Itu memalukan!" tukasnya kembali mengambil posisi rebahan. Mata birunya menerawang sambil mengamati langit-langit tenda. "Aku merasa sangat pengecut. Dia akhirnya ada di depan mata setelah lama kucari, tapi aku masih tidak bisa menjangkaunya," bisiknya seperti pada dirinya sendiri.

Untungnya suasana di dalam tenda sedang sepi sehingga bisikan itu masih bisa didengar oleh Kakashi. Kakashi menghela nafas panjang.

"Ya. Aku juga tidak menyangka kalau Sasuke akan bersikap seolah-olah tidak mengenal kita," katanya sambil meraih selimut yang masih terlipat di atas bantal.

Pria berusia 30an itu mengeluh tentang betapa dinginnya udara malam itu dan menyelimuti tubuhnya dengan selimut tersebut. Mata hitamnya kembali mengawasi sang murid yang masih betah dengan posisi awalnya. Jujur saja, baru kali ini Kakashi melihat wajah sedih dan tidak bersemangat dari Naruto.

Dulu ia pernah melihatnya sekali, hari di mana Sasuke menghilang dari Konoha. Bahkan Kakashi saat itu berpikir jika Naruto akan mengamuk atau bahkan bunuh diri dengan melihat ekspresi wajahnya. Kakashi yakin, sudah terjadi sesuatu antara kedua muridnya itu. Kalau tidak, tidak mungkin Sasuke memilih pergi dari Konoha, pergi dari Naruto tanpa meninggalkan pesan satu pun.

Dan yang membuat Kakashi yakin akan pemikirannya itu adalah reaksi Naruto sendiri, raut sedih dan kecewa di wajah Naruto saat itu adalah raut wajah yang penuh dengan penyesalan, seolah-olah Naruto memang sudah tahu hal itu akan terjadi. Dan tidak seperti Naruto yang biasanya yang selalu penasaran akan sesuatu, Naruto saat itu jauh lebih pendiam dan tidak pernah bertanya-tanya alasan Sasuke pergi dari Konoha.