POLARIS

Tindakan Pertama

Polaris
Naruto © Masashi Kishimoto
Uzumaki Naruto x Uchiha Sasuke
boyslove fanfiction

Chapter 4

*

Semi canon, berlatar dunia shinobi setelah perang besar melawan Madara dan Kaguya. Bedanya, di sini hokage keempat dan sang istri belum meninggal, begitu pula dengan Jiraiya-sensei.
Uchiha Sasuke satu-satunya Uchiha yang tersisa seperti di anime, namun di fanfic ini Sasuke tidak memiliki kekuatan hebat, dia hanya shinobi biasa-biasa saja.
Naruto seorang tuan muda yang baik hati, bayangkan seperti Boruto yang populer dengan status dia yang merupakan putra hokage namun versi ramah dan rendah hatinya.

*

"Aku membencimu!"

Kata-kata terakhir Sasuke yang ia dengar di malam naas itu tidak pernah mau menghilang sedikitpun dari ingatannya selama dua tahun ini.

Naruto dihantui rasa bersalah yang begitu melemahkannya, yang menusuknya tepat di tempat ia terluka, dan merasakan sakit yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.

Terus-menerus mencari keberadaan Sasuke hanya dengan tujuan menyingkirkan perasaan itu, dan memastikan bahwa sang pemuda lain tidak benar-benar serius dengan ucapannya malam itu.

Tapi, menghadapi sikap Sasuke yang benar-benar memperlakukan dirinya bagaikan orang asing cukup membuat Naruto merasa putus asa dan kalimat Sasuke itu lagi-lagi menghujam hatinya. Sasuke benar-benar serius dengan ucapannya.

Namun, bagaimana pun ia berusaha berpikir positif, kenyataan demi kenyataan yang sudah terjadi di belakang, dan perlakuan seperti apa yang sudah ia berikan kepada Sasuke membuat Naruto memaklumi reaksi si raven kesayangan.

Dirinya sudah melakukan hal yang begitu mengerikan dan tak termaafkan kepada pemuda itu, memangnya apa lagi yang pantas ia dapatkan dari Sasuke selain kebencian dan pengabaian itu, Itu sesuatu yang sangat pantas ia terima.

Desahan lemah itu dikeluarkan Naruto untuk kesekian kalinya ketika mata birunya menangkap bayangan Sasuke yang baru saja keluar dari tenda istirahatnya.

Kesempatan yang ia tunggu-tunggu itu akhirnya datang, Sasuke akhirnya sendirian setelah semalaman tadi pemuda itu tidak pernah memisahkan diri dari timnya, benar-benar menutup kesempatan bagi Naruto untuk mendekatinya.

Berjalan pelan, meminimalisir gerakan agar tidak terlalu menimbulkan suara. Dilihatnya Sasuke tengah membereskan entah apa dari sebuah kotak kayu di depan tenda. Berdiri membelakanginya dengan tangan sibuk melipat-lipat sebuah kain yang cukup lebar.

Sebuah kunai jatuh di dekat kaki Sasuke ketika pemuda itu mengambil tempat penyimpanan senjata. Naruto dengan gesit menangkap senjata berbahan logam itu sebelum mencapai tanah.

Mata yang mengimitasi gelapnya malam terarah lurus kepadanya. Dingin dan datar.

Segera, tangan berlapis kulit seputih salju itu merebut kunai dari tangan Naruto. Memasukan benda itu ke dalam kantong penyimpanan senjata dengan gerakan terburu-buru, dan dengan terburu-buru pula Sasuke membereskan segala perlengkapan miliknya dan memasukan mereka ke dalam kotak kayu yang cukup besar.

Dengan hanya melihat sikap Sasuke, Naruto tahu jika pemuda itu berniat segera pergi seperti yang sudah-sudah.

Naruto sudah terlalu lelah diabaikan, dan kali ini dirinya tidak berniat untuk memperpanjang situasi dingin di antara dia dan Sasuke.