Kegalauan

1.8K 234 37
                                    

Naruto mendarat mulus di salah satu dahan pohon besar. Mata birunya tajam menatap ke satu arah. Dua pemuda yang duduk bersisian di sebuah batu raksasa di dekat tenda rombongan.

Juugo menyelimuti tubuh Sasuke dengan selembar kain yang cukup tebal. Sasuke tersenyum tipis sebagai ucapan terima kasih. Keduanya duduk santai dengan secangkir minuman hangat di tangan masing-masing.

Pemandangan yang membuat hati Naruto terbakar.

*******

POLARIS
Uzumaki Naruto X Uchiha Sasuke
Chapter 7

*******

Naruto by Masashi Kishimoto
Fanfiction by SasShin
Boys Love content
Bacalah dengan bijak, sudah ada peringatan sebelumnya. Tidak menerima flame dengan sesuatu yang sudah diingatkan sebelumnya.

*******

"Kelinci bakarnya sudah siap!"
Suigetsu yang sejak tadi berkutat dengan kelinci-kelinci dan api unggun berteriak keras ke seluruh rombongan.

Naruto segera melompat cepat dengan Sasuke dan Juugo sebagai tempat tujuannya.

"Hei, boleh gabung?" sapanya dengan senyum secerah mentari.

Juugo mengangguk pelan. Matanya datar, tidak terdapat perasaan apapun di dalamnya. Sasuke hanya diam menatap Naruto sekilas. Saat pemuda pirang itu melangkah semakin dekat, onyx-nya terpaku kembali kepada minuman hangat di dalam gelas.

Naruto tidak mempedulikan reaksi dingin keduanya.

"Bagaimana keadaanmu?" dan bertanya santai kepada Sasuke.

Sasuke tersentak kecil, namun segera menyembunyikannya dengan wajah datar. Pemuda Uchiha mengangguk pelan dengan sahutan 'lumayan' dengan suara lirih.

Naruto mengangguk puas. Duduk tegap tepat di depan kaki Sasuke. Mata birunya yang cerah segera menatap Juugo.

"Suigetsu sudah menyiapkan daging kelinci untuk kalian, bisakah kau membawakannya ke sini untuk Sasuke?"

Juugo tidak mampu menolak walaupun enggan meninggalkan Sasuke berdua saja dengan pemuda itu. Dengan langkah pelan, pemuda bertubuh besar itu beranjak dari tempatnya.

Setelah memastikan Juugo sudah menjauh, Naruto segera mengisi tempat kosong yang ditinggalkan pemuda bersurai orange itu. Mengernyit tidak suka ketika merasakan Sasuke yang bergeser menjauh, tapi Naruto memilih untuk tidak mempersoalkannya.

"Aku minta maaf karena sudah memukulmu waktu itu," ucapnya membuka pembicaraan.
Wajah samping Sasuke yang indah menjadi titik pandangannya.

"Itu bukan masalah. Aku juga sedikit keterlaluan," sahutan Sasuke terdengar beberapa saat kemudian.

Naruto merasa sangat lega karena Sasuke sudah tidak sedingin sebelumnya. Baru saja ia ingin membuka mulut untuk melanjutkan pembicaraan, Sasuke kembali bersuara.

"Aku tahu aku salah dan sikapku sedikit kekanak-kanakan. Itu adalah masalah di antara kita berdua saja, tidak seharusnya aku bersikap menyebalkan kepada yang lain,"

Naruto tanpa sadar mengernyitkan keningnya mendengar ucapan Sasuke.

"Tunggu. Jadi maksudnya, kau pikir tidak apa-apa kalau kau bersikap menyebalkan jika padaku?" tanyanya dengan tubuh yang sepenuhnya menghadap Sasuke.

Sasuke melirik Naruto dengan tatapan heran.

"Bukan itu inti dari pembicaraan kita sekarang," katanya dengan tak acuh.

POLARISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang