POLARIS

Ketegasan

POLARIS
NaruSasu Fanfiction
chapter 5

*******

Seperti yang kau harapkan dari para pahlawan Konoha, perjalanan mereka terasa jauh lebih ringan dan cepat. Para musuh tumbang tanpa perlawanan yang berarti, bahkan banyak di antaranya yang langsung kabur hanya dengan melihat sosok ketiganya atau mendengar nama mereka tersebut. Luar biasa sekali. Hanya dalam waktu kurang dari satu minggu rombongan kerajaan sudah berhasil sampai di tujuan.

Raja agung negeri Hi sangat gembira dan berterima kasih dengan kedatangan ketiganya. Kabar akan diadakannya pesta penyambutan sang putri dan pahlawan Konoha pun langsung menyebar ke seluruh negeri. Seluruh rakyat boleh berpartisipasi dan diperbolehkan memasuki kerajaan untuk menikmati hiburan dan segala hidangan pesta. Seluruh kalangan rakyat bergembira menyambut pesta dan antusias ingin bertemu dengan sang pahlawan perang.

Tapi ada satu orang yang tidak bisa ikut bergembira dengan situasi itu. Uchiha Sasuke terlihat tengah membereskan segala barang bawaannya di salah satu kamar tamu di dalam kerajaan.

Suara meriah di luar kamar tidak sedikitpun menarik perhatiannya. Tangannya berhenti sebentar hanya ketika ia melihat Orochimaru memasuki kamar. Pria berambut panjang itu menyapanya dengan senyum yang biasa.

"Apakah tidak bisa menunggu semalam saja? Bahumu juga belum sembuh benar, bukan?" tanyanya sambil berdiri tepat di depan Sasuke.

Diamatinya Sasuke yang kembali meneruskan pekerjaannya. Dua buntal kain sudah tergeletak rapi di samping si pemuda.

"Sebentar lagi pestanya akan dimulai, bergabunglah sebentar di aula," bujuknya lebih lanjut.

Sasuke masih terus merapikan barang-barangnya tanpa sedikitpun menoleh ke arah Orochimaru yang tengah mengajaknya berbicara.

"Suigetsu dan Karin sangat menantikan pestanya, setidaknya tunggulah sampai malam nanti, biarkan mereka menikmati pesta kemenangannya. Perjalanan di malam hari juga lebih segar dan tidak sepanas saat siang," walaupun belum mendapat respon sejak tadi, Orichimaru belum menyerah untuk membujuk Sasuke.

"Ada sesuatu yang harus aku lakukan di markas, aku sudah menundanya terlalu lama," Sasuke akhirnya merespon.

Kini tiga buntal kain sudah tertata rapi di sampingnya. Kini seluruh perhatiannya tertuju kepada pria di depannya.

"Dan lagi, aku sudah bilang untuk tidak usah mengikutiku. Aku bisa pulang sendiri, Orochimaru-san. Nikmatilah pestanya bersama yang lain,"

"Tidak! Kamu sedang cedera, Sasuke! Kau tidak mungkin pulang sendirian," bantah Orochimaru cepat.

Sasuke memutar kedua bola matanya kesal.

"Demi Tuhan, aku bukan anak kecil," gumamnya dengan suara pelan agar tidak didengar oleh si lawan bicara.

"Dengar, Sasuke. Aku mengizinkan kau pulang hari ini, tapi kita akan berangkat malam nanti. DAN... kau tidak akan sendirian, Tim Taka akan ikut pulang bersamamu! Mengerti?"

Orochimaru-sensei memang orang yang selama ini paling memanjakan Sasuke, tetapi dia juga merupakan orang yang paling tegas jika sudah menyangkut keselamatan dirinya. Mau tidak mau Sasuke mengalah kali ini.

"Terserah! Aku akan menunggu di sini saja," sahut Sasuke sambil mengambil posisi berbaring. "Jangan paksa aku atau aku akan pergi detik ini juga!" ancamnya ketika dilihatnya Orochimaru seperti ingin mengajukan protes akan sikapnya.

Orochimaru akhirnya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kekeraskepalaan Sasuke. Kalau sudah memiliki keinginan, anak itu tidak akan pernah bisa dicegah lagi.