Keraguan

1.9K 223 38
                                    

POLARIS
Chapter 6

*

Seluruh karakter yang terlibat dan setting dalam cerita ini mengambil dari karya fenomenal MasaShi Kishimoto.
Penulis tidak mengambil keuntungan materi dari karya fanfiksi ini.

*******

Karin dan Suigetsu menolehkan kepalanya ketika dilihatnya Uzumaki Naruto, sang pahlawan Konoha berjalan mendekat ke arah tenda mereka. Wajah tampannya tenang seperti biasanya, menatap keduanya dengan ramah.

"Naruto-kun," Karin menyapanya dengan wajah memerah, masih belum terbiasa mendapati seorang Naruto berdiri di dekatnya.

"Bagaimana Sasuke?" setelah membalas sapaan Karin dengan senyum tipis, pemuda pirang itu langsung bertanya.

"Sasuke langsung tertidur setelah makan malam tadi," Suigetsu yang menyahut. Pemuda berambut putih sebahu itu tengah berjongkok di depan api unggun. "Seperti yang kita duga, sebenarnya anak itu juga kelelahan," lanjutnya.

Naruto kembali melemparkan senyum tipis mendengar jawaban dari salah satu rekan Sasuke itu. Senyum tipis yang lagi-lagi membuat Karin salah tingkah.

"Lalu bagaimana dengan bahunya?" Naruto kembali bertanya.

"Tenang saja! Orochimaru-san sudah mengobati sekaligus mengganti perbannya tadi," Karin menjawab cepat sebelum Sui membuka mulut.

Cengiran malu-malu tampak di wajahnya ketika mata Naruto kini terarah kepadanya. Suigetsu mendengus sebal melihat tingkahnya.

"Oh baguslah! Terima kasih," ucap Naruto dengan senyum yang lebih lebar kali ini.

Ia berjalan menuju tenda Sasuke tanpa menghiraukan Karin yang menahan jeritnya saat melihat senyumnya tadi.

Sebelum Naruto membuka pintu tenda, Juugo muncul dari dalam tenda. Kedua pemuda dengan warna rambut cerah itu saling bertatapan lama, tidak ada keramahan dalam tatapan mata keduanya. Juugo yang pertama kali memutuskan tatapan itu. Pemuda berambut orange itu segera keluar dan menutup pintu tenda, tetapi pemuda itu masih berdiri diam di depan pintu. Menghalangi jalan Naruto.

"Selamat malam," sapa Naruto mencoba berbasa-basi.

Juugo hanya mengangguk sebagai jawaban. Tidak mempedulikan respon dingin Juugo, Naruto maju dua langkah dan bermaksud untuk segera masuk ke dalam tenda sebelum tubuh besar Juugo kembali menghalanginya.

Naruto kini tidak segan-segan melempar tatapan dingin kepada pemuda di hadapannya itu.

"Menyingkir kau dari hadapanku!" desisnya penuh nada mengancam.

"Sasuke sedang tidur. Berhenti mengganggunya!" Juugo menjawab dengan tenang, tidak terpengaruh dengan aura menakutkan Naruto.

"Siapa yang ingin mengganggunya, aku hanya ingin melihatnya," sahut Naruto masih mempertahankan nada dinginnya.

Keduanya lagi-lagi saling melempar tatapan dingin, tidak ada yang mau menyingkir dari tempatnya. Sampai sebuah suara menyahut dari dalam tenda.

"Juugo, biarkan Naruto-kun masuk!" Orochimaru-sensei yang bersuara.

Naruto menyeringai penuh kemenangan ke arah Juugo. Sedangkan pemuda itu hanya mendengus kesal dan menyingkir dari depan pintu tenda dengan wajah suram.

Dengan senyum mengejek Naruto memasuki tenda, senyumnya semakin lebar ketika dari sudut matanya ia mendapati Juugo mengepalkan tangannya erat.

Di dalam tenda, Naruto mendapati Orochimaru yang tengah duduk memunggunginya. Pria itu baru saja menyelimuti Sasuke yang sudah tertidur lelap.

POLARISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang