Kerajaan Angin

2.1K 220 9
                                    

Warning : FemNaruto (GS). OOC! Tidak sesua EYD. Mainstream. Typo's! And many more. DLDR

Rate : Mature 🔞

Pairing : xxxfemNaru?

Genre : Drama, romance, hurt/comforth, historycal fiction?, complicated.

This is FANFICTION.

semua mulmed memiliki hak cipta. Tanpa bermaksud dikomersilkan.

Naruto dkk belongs to Masashi Kishimoto.

Istana Raja by fanfan.
.
.
.
.
.

Kerajaan Angin

Dua hari waktu tempuh antara Kerajaan Air dan Angin. Naruto memutuskan memenuhi undangan Puteri Temari. Mereka bertemu saat Naruto datang ke kerajaan ini empat bulan yang lalu. Saat itu keadaan kerajaan sedang kalut karena puteri kesayangan raja Sabaku itu terkena racun mematikan Kalajengking merah. Kebetulan saat itu Naruto sedang berkunjung ke kota Suna ibukota Kerajaan Angin, niatnya ingin mengambil pedang yang telah dipesannya jauh-jauh hari. Ada seorang pande besi terkenal di Suna dan Naruto tertarik untuk membuat pedang yang selama ini dia inginkan.

Karena rasa simpatik rakyat yang berkabung saat mendengar sakitnya Puteri Temari membuat Naruto merasa iba, dengan ilmu dan tekatnya ia memberanikan diri untuk mengobati tuan puteri. Butuh waktu seminggu untuk puteri Temari kembali sehat selama itu pula Naruto tinggal di kerajaan Angin. Disanalah dia bertemu pangeran mahkota yang menurutnya sangat menyebalkan Sabaku Gaara.

Ketika tiba di kota Suna jajaran rapi lampion sepanjang jalan menghiasi ibukota Kerajaan Angin. Pesta meriah akan diadakan tiga hari tiga malam, para pesohor negeri dan bangsawan datang memenuhi undangan Raja Sabaku. Naruto sampai di pagi hari sebelum pesta malam pertama berlangsung. Sambutan hangat di dapatkannya dari penghuni istana Pasir. Puteri Temari tampak bersemangat saat menyambut kedatangannya berbanding terbalik dengan sang pangeran mahkota.

Sepertinya bukan hanya istana yang melaksanakan pesta melainkan juga penduduk kerajaan ini. Betapa nyamannya kehidupan disini berbeda dengan suasana di kerajaan lain. Sebagian hidupnya Naruto memang tinggal di  bawah Pemerintahan Kerajaan Api dan disana juga dia kehilangan keluarganya. Sekarang statusnya adalah pendatang baru di Desa Sembunyi dibawah pemerintahan Kerajaan Air. Setidaknya hidupnya nyaman setahun terakhir.

Untuk sampai ke Istana Pasir dibutuhkan waktu setengah jam dengan kuda dari tempatnya kini. Mengistirahatkan tubuhnya sejenak, sebuah kedai minuman menjadi pilihan Naruto. Kudanya diikat pada sebuah tempat yang telah disediakan. Mungkin karena masih sore tempat itu belum terlalu ramai, memudahkan Naruto menemukan tempat duduk.

Sikapnya tenang menghanyutkan. Matanya awas melihat keadaan sekitar. Kewaspadaan dan kepekaan nalurinya akan meningkat tajam saat berada di tempat umum. Ayahnya pernah berkata 'sesejuk apapun angin pagi, mereka bisa mendatangkan badai' dalam keadaan apapun seorang prajurit harus tetap waspada.

Beberapa waktu berlalu keadaan tenang itu berubah gaduh saat seorang pemuda yang telah mabuk tanpa sengaja merusuh pada seorang saudagar. Kemarahanpun tersulut membuat setidaknya barang-barang dalam kedai rusak beberapa. Naruto masih diam menyaksikan, seorang kakek tua mencoba melerai kedua orang itu. Namun yang terjadi kakek itu dihantam dengan sebuah botol kosong bekas minuman, membuatnya tak sadarkan diri seketika.

"Astaga Anata... hiks... bangun."

"Tolong ambilkan air bersih dan kain." Naruto menghampiri kakek yang tengah dipangku seorang wanita tua.

Istana Raja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang