Cinta

2.3K 247 78
                                    

Warning : femNaruto/GS. OOC! Tidak sesuai EYD. Mainstream. Typo's! And many more. DLDR!!

Rate : T 🛇

Pairing : ShikaFemNaru, ItachiFemNaru, xxxFemNaru, & etc.

Genre : Drama, Romance, Hurt/comfort, Historycal fanfiction, complicated.

Semua mulmed memiliki hak cipta. Dan saya tidak bermaksud mengkomersilkannya.

Naruto Disclaimer by Masashi Kishimoto

Istana Raja by Fanfan

.
.
.
.
.

Ino memandang sayang lelaki disampingnya. Satu-satunya lelaki yang mencintainya di istana ini, malam ini juga pemimpin negeri api itu bermalam -lagi- di kediamannya. Membuat permaisuri dan selir lainnya iri.

Matanya menerawang, mengingat masa lalunya hingga dia mampu sampai di titik ini. Liquid bening itu sekali lagi jatuh, tidak ada isak menyedihkan yang keluar. Ino enggan bersuara dan tidak ingin mengganggu Sasuke.

Ino sering merindu, mengenang masa lalu-nya yang sederhana namun bahagia. Senyum tulus ibunya, tawa renyah ayahnya dan tingkah jahil adiknya. Bohong jika dia tidak pernah membenci Sasuke dan berniat membunuhnya. Namun pertahanannya runtuh seketika, cinta yang di dapatkannya mulai mengikis kebenciannya. Pada akhirnya wanita itu juga jatuh pada pesona sang kaisar muda.

Dipejamkannya kelopak mata seelok bunga itu, dia selalu berdoa agar esok masih diberi kesempatan hidup. Untuk yang lebih baik lagi, kebahagiaan bersama orang-orang kesayangannya.


Cuitan burung mendominasi pagi yang di guyur hujan ini. Matahari seakan enggan menyapa, masih bersembunyi di balik awan gelap. Udara dingin mendominasi, membawa hawa sejuk dan godaan tidur di balik selimut tebal.

Tangannya menengadah, menangkup air hujan yang senantiasa terjatuh dari langit. Diabaikannya kimono sederhananya terkena cipratan air. Matanya terpejam, menghirup bau khas tanah yang menguar ketika tertimpa hujan. Menenangkan dan membuatnya tersenyum tanpa sadar.

Sapphirenya membola setelah bertatapan dengan maniks kuaci Shikamaru yang memandangnya terlalu dekat.

Shikamaru mengulas senyum, menambah kadar ketampanannya. Tangannya mengusap kelopak mata Naruto, menelusuri pahatan sempurna gadis yang di cintainya. Dengan perlahan dia melepas cadar penghalang itu.

Terlihatlah paras ayu bak Dewi Kaguya yang kini memandangnya terkejut. Nafas keduanya seakan bercampur saat Shikamaru mulai mengikis jarak keduannya.

Mengikuti nalurinya, gadis itu perlahan memejamkan mata. Dua benda bertekstur kenyal itu akhirnya menempel. Diikuti lumatan lembut yang memabukkan. Membuat ribuan kupu-kupu seaakan bertebangan di perut Naruto. Memacu degupan jantung yang menggila.

Ciuman lembut yang mewakili perasaan Shikamaru, mengabaikan bajunya yang perlahan basah karena tidak terlindung atap.

Cup'

"Selamat pagi, calon isteriku." Ucapnya tepat di depan bibir belahan jiwanya itu setelah kecupan manis terakhir dilakukan.

Rona merah membuat Naruto tampak manis. Mengulas senyum bahagia terbit di bibir Shikamaru. Tubuhnya dibalik segera, ingin rasanya Naruto menghilang saat ini juga. Wajahnya jelas merenggut kesal dengan rona merah -malu- sampai telinga.

Istana Raja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang