Warning : FemNaruto (GS). OOC! Tidak sesuai EYD. Mainstream. Typo's! And many more. DLDR!!!
Rate : Mature 🔞
Genre : Drama, romance, hurt/comforth, historycal fiction?, complicated.
This is FANFICTION.
semua mulmed memiliki hak cipta. Tanpa bermaksud dikomersilkan.
Naruto dkk belongs to Masashi Kishimoto.
Istana Raja by Fanfan
.
.
.
.
.Ketika Naruto terlelap, Shikamaru membuka kelopak matanya. Diusapnya pipi gadis itu dengan sayang.
"Aku tidak akan menolak jika takdir menyatukan kita. Jangan salahkan jika cinta yang ingin kubunuh ini tumbuh semakin subur."
"Aku mencintaimu.
Dan hati ini juga tahu, siapa pemiliknya."Mata seindah lautan itu terbuka. Memandang lurus kedepan. Tubuhnya berpijak pada tanah asing yang indah, alam baru yang belum pernah di jamah manusia.
"Kau datang."
"Kitsune?" Panggilnya setelah sadar dari trans.
"Aku akan membawamu kesuatu tempat.
Pejamkanlah matamu."Naruto membiarkan kelopak matanya tertutup. Sensasi ditarik kedalam pusaran ingin membuatnya ingin teriak tapi tidak bisa. Seakan ada suatu gelenyar aneh dari ujung kaki hingga kepala. Telinganya menjadi tuli sesaat, bibirnya juga kelu tidak bisa beteriak.
"Bukalah matamu."
Perlahan maniks sapphire itu terlihat. Pandangan terkejut dan kagum menjadi satu, dia berasa ada di dunia lain. Meskipun itu memang kenyataannya.
"Ini dimana?"
"Manusia menyebutnya surga. Tapi sebenarnya ini adalah dunia dimana kami tinggal."
"Ini menakjubkan."
"Carilah phoeniks, jika kau bisa menemukannya kau bisa meminta air mata abadi."
"Maksudmu, legenda phoeniks itu benar-benar ada?"
"Carilah dia.
Dia akan datang ketika kau benar-benar membutuhkan bantuannya.""Baiklah.
Kemana aku harus mencari?""Ikuti kata hatimu."
Setelah mengatakan itu kitsune menghilang dari hadapan Naruto. Membuahkan dengusan kesal darinya. Naruto berkali-kali menghela nafas, matanya memandang sekeliling.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istana Raja
Hayran Kurgusemua berawal dari sana. Rumah penguasa negeri ini. cinta, benci, persaingan, balas dendam, tahta, darah, kedamaian, intrik dan politik. Sejauh apapun berlari, menghindar, atau bahkan melupakan. Semua akan kembali ke titik awal... Berawal dan berak...