m o v i e

74 10 0
                                    

Sagara mematut dirinya di depan cermin, sangat santai sekali dengan kaos polos abu-abunya dan celana jeans hitamnya.

"Ma, aku mau pergi sebentar ya." Pamit pemuda itu ketika melihat mamanya duduk di sofa sambil membaca katalog.

"Mau kemana? Ganteng gini? Jalan sama ceweknya ya?" Goda sang mama. Sagara hanya tersenyum malu.

"Bukan, Ma. Temen kok. Yaudah Sagara berangkat ya, temen aku udah nungguin. See you later, Ma." Ujarnya sambil mengecup kedua pipi mamanya.

"Hati-hati."

...........................................................................

Shamira dengan blazer motif kotak yang menutupi tanktop hitam dan hotpants hitamnya itu berjalan di sebelah Sagara yang akan memasuki studio bioskop.

Pemuda tampan itu membawa pop corn dan minuman dikedua tangannya. Katanya kalau jalan sama cewek harus gentle. Mulai dari menjemput, membukakan pintu mobil untuk Shamira, memesan dan membayarkan tiket serta pop corn dan minum mereka, sampai membawakan pop corn dan minum mereka.

"Tiketnya?" Tanya petugas di pintu masuk studio, Shamira memberikan tiketnya dan petugas mengantarkan mereka masuk sampai ke tempat mereka.

Kebetulan sekali section C masih bisa dipesan karena tempat di section C itu sangat strategis untuk menonton.

"Makasih, Ra." Ujar Shamira sambil mengambil pop cornnya.

Sagara menganggukkan kepalanya saja. Pemuda itu diam-diam memerhatikan Shamira yang tengah sibuk dengan ponselnya, berhubung film belum dimulai.

"Kata Farah, aktornya mirip sama lo." Shamira menyimpan ponselnya sambil menatap Sagara yang tertangkap tengah menatapnya.

"Oh ya? Berarti gue cocok dong jadi aktor?" Celetuk pemuda tampan tersebut sambil terkekeh kecil.

"Kalo bener mirip sama lo sih gue minta foto sama lo aja gratis, lumayan nanti dikira foto sama aktor." Balas Shamira sambil terkekeh dengan ucapannya sendiri.

"Gue kasih free hug and kiss juga buat lo doang, Sha." Sagara menaik turunkan alisnya jahil.

"Modus lo." dengus Shamira sambil kembali menghadap ke layar bioskop.

"Sha." Panggil Sagara tiba-tiba, membuat pemilik nama menoleh.

"Gue seneng banget akhirnya bisa nonton sama lo hari ini setelah lo selalu tolak ajakan gue." Tutur Sagara membuat gadis cantik di sampingnya tersenyum manis.

"Kok bisa seneng gitu? Kenapa?" Bingung Shamira. Sagara hanya tersenyum dan menggenggam tangan Shamira secara tiba-tiba, kemudian mengunci jari-jari mereka.

"Karena gue jatuh cinta sama lo, makanya gue seneng." Tutur Sagara membuat Shamira menunduk dan menatap jemarinya yang tertaut dengan milik pemuda tersebut.

Sagara memegang dagu Shamira dan menatap manik gadis itu. Jarak mereka semakin sempit membuat gadis itu memejamkan matanya. Bibir mereka bertemu. Pemuda itu mengecup bibirnya lembut dengan tangan yang menahan tengkuk gadis cantik yang akan menyudahi ciuman tersebut.

Pemuda tampan itu menyesap lembut bibir gadis cantik itu dan merasa senang ketika gadis tersebut membalas ciumannya walaupun kaku.

Sagara melepaskan tautan mereka dan kembali menautkan tangannya dengan Shamira, "Aku sayang kamu, Shamira." tuturnya.

Shamira melengos malu setelah mendengar penuturan pemuda tampan tersebut.

"Ra, lepasin." Cicit Shamira tiba-tiba. Membuat Sagara menggelengkan kepalanya.

"Nggak, aku mau kayak gini sampai pulang. Aku takut kamu hilang." Ucapan pemuda tersebut membuat Shamira melengos dan memfokuskan pandangannya ke layar yang kini menampilkan film tersebut.

Tidak, Shamira tidak boleh merasakan kupu-kupu terbang di perutnya seperti ini.

PING PONG [ Sehun x Somi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang