Awal mulanya Baekhyun merasa canggung untuk beradaptasi dengan keluarga besar Chanyeol, namun di saat kecanggungan yang dia rasakan ada tangan besar hangat yang selalu menggenggam jemarinya dengan erat, seolah mengatakan 'tidak apa-apa ada aku disini bersamamu'.
Terhitung sudah satu bulan sejak pernikahannya dengan Chanyeol, Baekhyun mulai menata hatinya untuk menerima kehidupnya yang sekarang, memulai dari kebiasaan kecil saat pagi yaitu membantu keperluan Chanyeol seperti menyiapkan pakaian kantornya, memakai kan dasi, membuatkan segelas kopi serta beberapa kudapan sarapan paginya, dan ketika sore Baekhyun yang akan menjadi orang pertama untuk menyambut kepulangan Chanyeol dari kantor, dan masih banyak hal-hal kecil lainya,.
Sandwich ikan tuna adalah menu sarapan pagi ini,, dan jika setiap pagi akan selalu ada canda tawa yang memenuhi ruang makan keluarga namun sudah tiga hari terakhir ini keadaan menjadi sedikit tenang Karena Minseok dan Jongdae sedang berkunjung ke Daegu untuk mengunjungi nenek Jongdae yang sedang sakit, bahkan sudah dua hari ini Chanyeol sedikit kewalahan karena di tinggal pergi sekretarisnya yaitu Kim Jongin menyusul sang Kakak menjenguk neneknya,
Suasana yang masih sama selama tiga hari ini ketika sarapan pagi hanya ada suara dentingan sendok makan, dan di saat seperti inilah perasaan canggung Baekhyun kembali muncul, hingga suara nyonya Park, ibu Chanyeol membelah kediaman mereka.
"Jadi, kapan eomma dan appa mendengar kabar baik dari kalian berdua hemm??"
"Apa maksud Eomma ??"
"Tujuan Eomma memaksamu untuk cepat menikah salah satunya karena Eomma ingin cepat-cepat punya cucu, dan kau masih menanyakan apa maksud Eomma?"
"Appa dan Eomma sudah tidak muda lagi, dan kau juga butuh seorang penerus Chanyeol, lalu untuk apa kami memaksamu menikah kalau akhirnya kalian menundanya?"
Chanyeol dan juga Baekhyun hanya mendengarkan perkataan ibunya, sedangkan tuan Park sendiri hanya bisa menghela nafas memandang istrinya yang begitu keras kepala,
Bukan tanpa alasan Chanyeol seperti itu, karena nyatanya dia tak pernah seinci pun menyentuh Baekhyun selama sebulan ini, bahkan mereka hanya tidur dengan saling menyuguhkan punggung masing-masing, lagi pula ia sudah berjanji pada Baekhyun untuk tak melakukan itu atas dasar keterpaksaan, Chanyeol masih ingat betul bagaimana ekspresi Baekhyun saat setelah acara resepsi pernikahan mereka, bahkan sampai saat ini Chanyeol masih berfikir bahwa mungkin Baekhyun belom bisa menerima sepenuhnya pernikahan ini,
Sedangkan Baekhyun sendiri? Gadis itu hanya bisa menundukkan kepala nya tanpa ingin mengeluarkan sepatah kata pun, ia takut jika dia menyahut masalah akan semakin rumit,
"Appa tidak memaksa kalian, tapi appa pikir perkataan Eomma mu ada benarnya Chanyeol,"
Chanyeol tak tahu harus menjawab apa, karena sekali lagi dia tak ingin memaksa Baekhyun lebih jauh, sudah cukup dengan pernikahan ini, dia tidak ingin Baekhyun lebih merasa tertekan lagi,
"Akan kami usahakan" finalnya,
~~~~~~~~
Setelah mengantar kepergian Chanyeol ke kantor yang kini menjadi kewajiban Baekhyun setiap hari, ia memutuskan untuk berjalan ke arah taman belakang rumah, mungkin berbincang dengan mertuanya sebentar mungkin bisa mengurangi kemarahannya, dari jarak pandang yang tak jauh beberapa meter di depan Baekhyun bisa melihat sosok mertuanya sedang duduk termenung, Baekhyun menebak mungkin ibu dari suaminya itu masih kepikiran perkataan Chanyeol tadi,
"Eomma.."
Sosok yang dipanggil pun menoleh, namun hanya beberapa detik kemudian mengalihkan pandangannya ke objek semula sebelum suara itu memanggilnya,
KAMU SEDANG MEMBACA
BELIEVE MY LOVE
FanficIni bukan sebuah pernikahan yang Baekhyun ingin kan,tapi sebuah keadaan lah yang memaksa Baekhyun untuk menerimanya. "Kau bisa menolaknya jika kau merasa ini berat untukmu", Chanyeol "Aku menerimanya."Baekhyun Baekhyun tau ini tidak mudah,tapi di...