Pagi yang cerah untuk mengawali hari. Sisa-sisa embun semalam masih terasa membuat sebagian orang enggan untuk bangun menikmati udara pagi.
Tak terkecuali di kediaman Oh pagi ini. Sehun sebenarnya mendapat cuti untuk dua hari kedepan, dan dia ingin menggunakan kesempatan itu untuk istirahat total mengingat sudah dua hari ini dirinya tak menikmati kasur empuknya dikarenakan kegiatan rutin dari Rumah sakit.
Namun mengingat seorang wanita yang tertidur di ruang tamu semalam membuatnya bangun lebih awal meskipun rasa kantuk itu masih terasa.
Setelah cukup membersihkan diri Sehun keluar kamar dan samar-samar mendengar orang berbincang dari arah dapur. Sehun menebak mungkin itu suara ibunya dengan tamunya semalam. Langkah kakinya semakin mengikis jarak dan suara-suara itu lebih jelas terdengar.
"Kenapa terburu-buru?"
"Aku ada janji dengan klien pagi ini ahjumma, maaf".
"Ya sudah kalau begitu, ahjumma akan membangunkan Sehun dulu untuk mengantarkan mu"
"Eh, tidak perlu ahjumma. Aku bisa sendiri lagi pula dia pasti lelah,"
"Baiklah, kabari ahjumma kalau kau sudah sampai di butik." Final Nyonya Oh.
Saat dua wanita berbeda umur itu akan beranjak dari dapur langkahnya terhenti ketika melihat sesosok pria jangkung berdiri tak jauh dari mereka. Penampilanya sangat modis menurut Luhan meskipun hanya dengan setelan ala rumahan.
Luhan memperhatikan lekuk wajah datar milik pria jangkung tersebut hingga tak sadar bahwa tepat disebelah dirinya berdiri ada seseorang yang sedang tersenyum penuh arti.
Begitu pun dengan Sehun, sama-sama terpaku ketika melihat wajah cantik Luhan, sedangkan otaknya berfikir di mana dia pernah melihat wajah itu. Seakan ini bukan pertemuan pertama kali mereka.
"Sayang, kau sudah bangun rupanya". Sapaan nyonya Oh menyadarkan keduanya yang masih saling memandang satu sama lain itu. Dan dengan sedikit rasa canggung Sehun melangkah menuju sang eomma untuk memberikan sebuah kecupan sebagai sapaan selamat pagi yang sudah menjadi kewajibannya semenjak masih kecil. Meskipun terlihat kekanak-kanakan tapi Sehun tidak memperdulikanya. Menurutnya begitulah cara dia menyampaikan rasa sayangnya kepada sang eomma.
Cup
"good morning eomma".
"Good morning, oh ya kenalkan ini adalah Luhan, dan Luhan ini adalah satu-satunya pangeran di rumah ini namanya Sehun," nyonya Oh dengan bangga memperkenalkan putranya kepada Luhan.
Sehun mengulurkan tangan dan di sambut oleh Luhan tanpa ragu tak lupa juga Luhan mengukir senyum manis di bibirnya.
"Sehun"
"Luhan, senang berkenalan dengan mu dokter." Sehun sedikit terkejut mendengarnya. Apakah benar ia pernah bertemu dengan wanita ini sebelumnya?.
"Nahh berhubung kalian sudah berkenalan dan putra eomma sudah wangi begini jadi .. bagaimana kalau kau antarkan Luhan pulang? Kau bisa kan sayang?". Nyonya Oh dengan penuh semangat membujuk putranya untuk bisa mengantarkan Luhan. Meskipun ia tahu raut wajah datar anaknya ini sedikit kurang nyaman dengan kehadiran Luhan dirumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BELIEVE MY LOVE
FanfictionIni bukan sebuah pernikahan yang Baekhyun ingin kan,tapi sebuah keadaan lah yang memaksa Baekhyun untuk menerimanya. "Kau bisa menolaknya jika kau merasa ini berat untukmu", Chanyeol "Aku menerimanya."Baekhyun Baekhyun tau ini tidak mudah,tapi di...