Part 5

72 3 0
                                    

"Kau akan pulang?" Lelaki itu mengelus punggung mulus wanita itu.

"Ya, aku mengatakan kepadanya bahwa aku hanya lembur." Lelaki itu berjalan menuju kamar mandi.

Wanita itu menatap kosong pintu kamar mandi tersebut. Tak berapa lama lelaki itu keluar, aroma sampo yang membuatnya mabuk akan ketagihan.

"Tapi aku masih merindukanmu. Kau tak ingin berlama lama bersamaku?" Wanita itu memeluk lengan lelaki tersebut.

"Kau sendiri tau bahwa dia juga membutuhkanku." Wanita itu mengantar lelaki tersebut sampai pintu apartemen.

"Baiklah, hati hati." Wanita itu mengecup bibir lelaki tersebut.

***

"Sayang, kurangilah waktu berkejamu. Aku takut kau sakit." Chanyeol mengelus pipi istrinya.

"Iya, akan aku kurangi tapi sekarang perusahaan sedang ada proyek besar." Zoe memeluk Chanyeol, membuat Chanyeol gemas akan aroma sampo yang semakin digosok semakin wangi.

"Tidurlah, jangan selalu menungguku pulang. Kau takut aku sakit, aku juga takut kau sakit."

Jam menunjukan pukul 03.00 Zoe terbangun karena suara tangisan Jae. Zoe memilih ke kamar mandi terlebih dulu.

"Kenapa menangis sayang?" Zoe mengambil Jae dan menimangnya sebelum membawanya ke kamarnya.

Jae sudah kembali tertidur di tengah tengah Zoe dan Chanyeol. Getaran dari ponsel Chanyeol membuat Zoe mengalihkan pandangan.

Dompetmu tertinggal di apartemen ku Yeolii
-xxxxxx46

"Siapa ini? Kenapa dompet Chanyeol berada di apartemennya? Lagi, Yeoli? Wah pasti mereka akrab sekali." Zoe bermonolog. Lalu meletakan kembali ponsel Chanyeol.

Zoe tak akan mengambil pusing tentang pesan ini. Ia bisa bertanya besok pagi kepada Chanyeol.

Bahkan belum terasa nyenyak, Zoe kembali terbangun karena matahari yang menyapanya. Tidur memang tak akan pernah terasa lama. Tiga jam pun pasti akan terasa lima detik.

Zoe bangun dan memindahkan Jae kemabali ke box baby, takutnya saat Zoe mandi Chanyeol bisa saja mendorong Jae tanpa ia sadari.

"Chan bangun, kau bisa terlambat." Zoe menepuk pelan pipi Chanyeol.

"Hmm." Chanyeol berjalan menuju kamar mandi dengan setengah sadar.

"Chan ada pesan tadi malam, yang mengatakan bahwa dompetmu tertinggal di apartemennya." Tangan Chanyeol terhenti menyendok nasi.

"Sepertinya kalian akrab? Tapi kenapa nomor ponselnya tak kau simpan?"

My husband || Park ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang