HOMOPHOBIC HARAP MENJAUH SYANTIK.
warn; ga sedia plastik muntahan.
Rate?
Akan naik seiring berjalannya chapter...
..
..
"Kalau kau tidak suka dengan peraturanku, silahkan angkat kaki." ucap Yoongi sinis, menghempas beberapa helai baju istrinya tepat di depan wajah Taehyung.
"Otokhe... kau mengusirku tanpa persetujuanku?" lirih Taehyung takut. Merunduk memungut kemejanya yang bercecer di lantai dingin.
Sudut matanya berair."Cih. Menangis lagi." cibirnya tanpa belas kasih.
Melesat pergi lengkap dengan setelan mahal hitam Calvin Klein seharga satu petak perumahan mewah di Seongpyong.
Taehyung menatap nanar punggung dingin Yoongi yang berjalan makin jauh ke halaman depan.
Tangan berurat Yoongi memencet tombol klakson lamborghininya arogan.
Berpakaian formal untuk berangkat kerja.
Jika ditanya apa Yoongi tulang punggung yang baik? Maka, jawabannya iya.
Gaji bulanan ia serah penuh untuk dikelola Taehyung. Jatah bercinta pun mereka lakukan sesuai program.
Yah, semuanya kelewat teratur.
Terlalu sempurna.
Hingga, Yoongi itu
mutlak.
Harinya selalu diawali ocehan kasar dan menusuk dari suaminya. Acapkali bibir tipis Yoongi meluncurkan hujatan dan umpatan kotor.
.
.
.
Siulan genit random berhembus dekat cuping telinganya. Adanya terpaan hawa hangat dari nafas bibir pria Jeon membuat bulu kuduknya meremang.
"Hey cantik. Sedang menjemur baju?" godanya sembari menoel ujung dagu si manis.
"Apaan sih?! Jangan ganggu deh." sungutnya sebal, mempout bibir.
"Suamimu ngantor?" tanya Jungkook mengalihkan.
"Bentar lagi dia balik untuk makan siang. Cepat pergi sebelum dia datang." melambai-lambai tangan, mendorong punggung Jungkook agar menjauh dari kawasan rumahnya.
"Tidak."
"Waeyo??"
Jempol pria Jeon melayang ke kening Taehyung. Menyibak helaian poni hazel ke samping, mengusap lembut penuh arti, membuat yang disentuh tertegun.
"Dia menyakitimu lagi?" ujarnya cemas.
"Ah. Tidak." elaknya. Menutup rapat bekas memar akibat kejeduk pintu didorong keras oleh Yoongi semalam.
Jungkook kemudian meloncat dari pagar beton. Yang mulanya duduk ala warteg dengan satu kaki terangkat.
Berjalan menghampiri, lalu menjatuhi sebuah kecupan hangat di area bekas memar pada kulit tan berkilatan itu.
"Jangan bohong."
.
.
.
.
"Jangan bohong Min Taehyung." tekan Yoongi teramat serius dan mencekam.
.
.
PRANG!!
DUGH!
BRUGH!!
BUGHH!
PRANG!!!
.
.
.
Melarikan diri dengan bertelanjang kaki di bawah rintikan air hujan, menangis sejadinya menghampiri sebuah pondok.
Tempat bernaung seorang pria yang memberinya segala kasih sayang seorang suami yang tidak pernah ia dapat dari Yoongi.
TOK TOK..
Tidak dibuka.
DOR ! DOR! DOR!
"Jungkook-ahh... ucapnya bergelinang air mata.
Jungkook akhirnya membuka pintu. Pria itu keluar seadanya, kaus putih oblong dan celana hawai. Aneh, dia berkeringat dingin yang banyak.
"Jebal.. Bawa aku pergi sejauhnya. Bawa aku kabur dari Min Yoongi. Bawa ... hiks... hiks..
"Udah kubilang... jangan pernah datang ke tempatku. Jangan per--
.
.
TIN! TIN!
Lamborghini perak berhenti persis di depan pondok. Berkiat menyusul sang istri yang melarikan diri.
"Min Taehyung! Pulang! Balik ke rumah!"
"Shireo!"
.
.
Dor! Jduar!
Yuhuuuu....
aku gatalll ingin publish work inii...
ragu sebenernya karena baru pertama bikin yaoi/BL
komen jika ada kritik/saran
tolong tanda bintang nya dibelai manjah😌
mao next/ stop aj?
KAMU SEDANG MEMBACA
LATE SIX MINUTES | KOOKV YOONTAE MINV
Random{segala hal, tokoh, karakter, alur hanyalah fiksi. Tidak boleh dikaitkan dengan kehidupan member asli.} Menikah tidak semudah yang kalian bayangkan. Harus siap banting dan segalanya. Taehyung merupakan pria cantik yang terjebak antar lika liku kehid...