LSM 16 - Truth Untold

4.1K 408 151
                                    

HOMOPHOBIC HARAP MENJAUH SYANTIK.

warn;
ga sedia plastik muntahan.

Rate?
Akan naik seiring berjalannya chapter

tolong tanda bintang nya dibelai manjah-😌


Plis para jomblo di malming ini jan baperan lu pada



Taehyung's Pov

Aku melihat lautan kaca bercampur lava meletup-letup. Aku bersimpuh lurus di tengah jembatan setapak yang bobrok dan hampir putus.

Dimana jika berguncang sedikit, kalian akan ditelan kobaran api hidup-hidup.

Yang mana sekelilingku hanya terdapat lautan merah tidak bertepi.

Ketika aku melirik arah kanan, terdapat jurang terjal sejauh ratusan kilometer barangkali, yang di dalamnya menampung magma gunung aktif siap memanggang daging hingga hangus.

Rong-rongan jeritan tersiksa kedengar jelas, meronta-ronta dilepaskan, menimbulkan serangkai derit yang menyebabkan gigiku ngilu.

Tempat ini terlampau terang benderang menyala dan silau.

Sangat panas.

Tubuhku seperti meleleh dibuatnya. Bak berhadap langsung dengan matahari di andromeda.

Mungkin disinilah tempat akhir saluran pembuangan roh fana penuh dosa.

Aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah tsunami dan deru guruh yang begitu dahsyat.

Bunyi pekak seolah galaxy hendak runtuh terbelah dua.

Di ujung seberang perbatasan ada lelaki berselubungkan bintang, dengan bulan di bawah kakinya juga mahkota dua belas bintang di atas kepala.

Lelaki itu sedang mengandung, mengeluh hebat akan kontraksi perutnya. Penderitaan sengsara detik-detik menjelang lahiran, dia berteriak kesakitan.

"Aahhhh!! Jeon! Jeon!! Kumohon ... aku tidak kuat lagi.. Tidaakk!!!"

Merasa dipanggil, sosok yang disebut-sebut Jeon menampakkan diri.

Lalu aku menjumpai seekor binatang mengerikan keluar dari dalam jurang api samping jembatan tempat aku duduk.

Binatang yang kulihat itu serupa dengan tyranosaurus, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh. Kakinya kokoh seperti kaki beruang kutub, mulutnya besar seperti mulut singa. 

Skala ukuran nya bak titan dengan cipakan bunyi keluar yang teramat garang.

Naga itu terbang mengepakkan sayap lebar seperti burung rajawali.

Naga raksasa itu memberikan kepada pria hamil itu segala kekuatan dan takhtanya yang besar.

Ia kemudian menepi di samping pria ringkih itu, mengusap perut dan melingkari  badannya melindungi pria kesakitan tidak berdaya itu. Menunggui sang pria dengan perut membengkak itu.

"Lilith... bertahanlah.."

Nyaris kupingku tuli mendengar gaung suara naga itu yang bak petir dengan audio sound 300 ultrasonik.

Pria malang disana terus menggeleng dengan isak menetes, pertanda tak mampu menanggung beban. Mencengkram sekitaran menyalurkan rasa sakit.

Selang berapa lama kemudian, kulihat tubuh pria hamil itu hancur meledak berkeping-keping. Terpecah belah seperti korban mutilasi.

LATE SIX MINUTES | KOOKV YOONTAE MINVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang