Menyalakan shower dan berdiri dibawahnya tanpa melepaskan gaunnya.
-------------
Vita POVAku memutar keran shower yang berada disampingku, aku bersandar pada dinding dan tetap membiarkan air terus mengguyur tubuhku aku tidak perdulia dengan suhu malam yang dingin serasa menusuk tulangku.
Kubiarkan air itu terus mengalir disekujur tubuhku, menghilangkan bekas-bekas kotoran laknat yang berbekas pada tubuhku.
Kulepas dress yang kugunakan dan melemparkannya ke lantai. Aku menatap dress yang tergeletak diatas lantai itu dan seketika memori pelecehan yang aku alami pun terulang dalam fikiranku.
Aku kembali menyadarkan diriku dari lamunan buruk itu aku berbalik tak sengaja menatap cermin yang menampakkan pantulan tubuhku yang polos tanpa sehelai benang pun.
Aku dapat melihat beberapa bercak merah disekitar leher jenjangku dan jugaa....shitt!
Terdapat beberapa bercak yang sama pada kedua gundukanku yang masih terasa nyeri.Aku meraih washlap yang berada dibawah cermin itu dan menggosok bercak terkutuk itu namun, sekeras apapun aku mencoba tetap saja tidak hilang.
Aku berjalan ka bathup yang telah aku isi dengan air dan juga meneteskan sabun cair. Aku naik dan menenggelamkan seluruh badanku kecuali kepala yang kusandarkan pada tempat khusus pada bagian atas bathup.
Kupejamkan mataku yang terasa begitu berat dan aku pun mulai terbawa oleh alam bawah sadarku.
Author POV
Pukul 08:00
Karin berjalan keluar dari kamarnya dengan pakaian yang terlihat rapi dengan kemeja berwarna pastel dan rok satin berwarna hitam dilengkapi dengan high heels dengan warna senada menambah kesan glamour disetiap penampilannya.
Ia menengok kearah kamar Vita yang berada di lantai dua tapi tak ada tanda-tanda dari keponakannya itu.
Lalu ia melenggang menuju kedapur mencari asisten rumah tangganya. Akhirnya ia menemukan Mbok yem yang sedang mencuci piring di depan wastafel.
"Mbok saya mau berangkat nyusul mas Adi, mungkin saya kurang lebih dua minggu disana. Tolong jaga Vita dan jangan izinkan dia keluar kecuali untuk kuliah!"
Mbok yem hanya mengangguk tanda mengerti
"Oh iya satu lagi jangan biarkan Vita keluar rumah kalau udah lewat jam setengah tujuh malam, untuk alasan apapun".Ucap karina dan melangkah keluar.
Vita POV
Aku membuka mataku yang terasa sangat berat, aku terbangun karena rasa dingin yang menusuk tulangku.
Aku mengerjapkan mataku beberapa kali dan aku baru sadar aku tertidur di dalam bathup selama sembilan jam.Aku tergesa gesa mengguyur tubuhku yang terselimuti oleh busa dan dengan segera meraih kimono mandiku dan berjalan keluar kamar mandi menuju ranjangku.
Aku berbaring diatas ranjangku yang lumayan besar dan menyelimuti seluruh tubuhku yang semakin menggigil.
Sampai-sampai mulutku bergetar dan menimbulkan suara akibat gigi-giku yang saling bersentuhan.
Bukan hanya itu kepalaku terasa berat dan pandanganku berkunang-kunang.
Author Pov
Mbok yem telah selesai menyiapkan makanan untuk keponakan majikannya yaitu beberapa roti bakar dan segelas susu.
Mbok Yem merasa aneh tidak biasanya nona mudanya itu tertidur selama ini.
"Mungkin non Vita kecapean,nanti juga bangun"gumamnya setelah itu kembali kedapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vita's Life
Teen FictionKetika takdir yang menentukan alur hidupku. *mengandung konten 17+ *jadilah pembaca yang cerdas