Sekyung menutup mulutnya kaget ketika melihat anak gadisnya itu berada dalam gendongan hyunjin.
"Rhujin kenapa ?" Tanya sekyung khawatir.
Hyunjin menurunkan rhujin dari gendongannya, tapi gadis itu masih setengah sadar sehingga dia hampir terjatuh.
Tapi untungnya hyunjin segera memegang pinggang rhujin.
"Jangan bilang dia mabuk ?" Tanya jonghyun.
Hyunjin mengangguk,
Jonghyun berdecak, "dasar anak ini" gerutu jonghyun kesal.
"Hyunjin, emangnya kamu gak larang dia ? Kamu sama dia terus kan ?" Tanya sekyung khawatir.
Hyunjin menghela nafasnya, "saya bener bener cuma ngikutin dia aja tante, maaf" ujar hyunjin,
Sekyung mengangguk, "gak papa hyunjin. Tante yakin ini emang rhujin yang mau, dia emang susah diatur"
"Hyunjin, kalo om bisa minta tolong, kamu bisa antar rhujin ke apartemennya ?" Tanya jomghyun.
"Apartemen ?" Tanya hyunjin.
Sekyung mengangguk, "tante minta tolong ya hyunjin"
"Tapi saya tadi kesini bareng sama ayah-"
"Kamu pakai mobil ayah, ayah akan telfon orang rumah untuk jemput ayah dan bunda" potong jinyoung.
Hyunjin berdecak, kenapa semuanya malah menjadi begini ? Ini jelas murni akibat rhujin, tapi dia yang terkena dampaknya.
"Gimana hyunjin ?" Tanya sekyung.
Hyunjin menghela nafasnya, "iya tante"
💚
Hyunjin menatap kesal rhujin yang tertidur di kursi sebelah, mobil hyunjin sudah terparkir di parkiran gedung aprtemen rhujin.
Hyunjin sudah mencoba membangunkan rhujin, tapi perempuan itu gak kunjung bangun dan membuatnya sangat kesal.
"Bangun" hyunjin menepuk pelan tangan rhujin. Entah ada keajaiban apa, rhujin langsung terbangun.
"Dimana ?" Tanya rhujin, dari nada bicaranya bisa ketahuan kalau dia masih mabuk.
"Di apartemen lo, turun sana" ujar hyunjin dingin.
Rhujin menegakkan duduknya, melihat keluar jendela mobil dengan mata memincing. "Apetemen gue ? Kasur gue mana ? Kok adanya malah banyak mobil" Tanya rhujin random.
Hyunjin menghela nafasnya kesal, "lo keluar" suruhnya tegas.
Rhunjin menoleh, menatap hyunjin dari samping dengan dahi berkerut lalu dia malah tersenyum.
"Hyunjin" panggil rhujin dengan mata sayunya, hyunjin tidak menoleh.
Tanpa diduga, rhujin malah merangkak ke pangkuan hyunjin. Meletakkan kedua lututnya di samping kanan dan kiri kaki hyunjin sehingga menjepit kaki hyunjin.
Hyunjin menatap rhujin tak percaya, "apa apaan sih lo ? Lo ngapain ?" Tanyanya, nadanya sedikit marah.
Kedua tangan rhujin terangkat dan mengalungkannya di leher hyunjin. Bahkan tangannya kini sedang mengelus rambut hyunjin lembut.
"Hyunjin" panggil rhujin lagi.
Hyunjin tak menjawab, melainkan menatap lekat bola mata rhujin. Berharap bisa membaca pikiran dan mengetahui maksud dari perempuan yang sedang berada dipangkuannya ini.
"Gue takut dimarah mami, mami tau gak ya kalo gue mabuk ? Pasti body guard ayah ngelapor lagi deh" Ujar rhujin lalu menghela nafasnya.
Hyunjin masih diam, tidak membalah ucapan rhujin
Rhujin membalas tatapan hyunjin dnegan bingung, "lo kenapa deh liatin guenya gitu ?" Tanya rhujin.
Mata rhujin melebar, "gue tau, lo pasti lagi terpesona sama gue kan ? Ngaku deh" ujar rhujin sambil menepuk tengkuk hyunjin pelan.
Tiba tiba rhujin memeluk leher hyunjin erat, menaruh keplanya di bahu hyunjin dan mencari posisi nyaman, "gue capek" ujarnya.
Hyunjin tidak menyauti omongan rhujin,
Rhujin melepas pelukannya, menatap mata hyunjin "gue capek di pantau" ujar rhujin sebelum akhirnya memajukan wajahnya dan mencium bibir hyunjin.
Mata hyunjin terbelalak kaget, sungguh apa yang dilakukan rhujin benar benar tak terduka.
Dengan cepet hyunjin mendorong pinggang hyunjin hingga akhirnya ciuman mereka terlepas.
"Lo apa apaan ?" Tanya hyunjin, terlihat bahwa dia sedang menahan emosi.
"Kok marah ?" Tanya rhujin pelan.
Tapi kemudian rhujin terkekeh, "gapapa hyunjin, lo diem aja" ujarnya sebelum menempelkan kembali bibirnya dengan bibir hyunjin.
Hyunjin diam. Bagaimana pun dia juga laki laki normal. Bagaimana bisa rhujin segampang itu mencium nya ?
Hyunjin kalut dengan pikirannya, ia kira akal sehatnya akan masih berfungsi di daalam keadaan seperti ini.
Tapi ternyata tidak, yang ada sekarang dia malah memeluk pinggang rhujin erat seperti tidak akan terlepas, melumat bibir tipis rhujin yang sebelumnya hanya menempel diatas bibirnya.
Sama halnya dengan hyunjin yang mulai menikmati, rhujin juga menikmatinya. Tangannya yang dikalunhkan di leher hyunjin tadi itu kini malah meremas pelan rambut hyunjin bagian belakang.
Ciuman mereka memanas, hyunjin sesekali menyelipkan rambut rhujin yang menganggu itu di belakang telinga perempuan itu.
Hingga ketika mereka merasa bahwa nafas mereka telah habis akhirnya tautan bibir mereka terlepas, mereka saling bertatapan dengan nafas terengah engah.
Hyunjin kembali mencium bibir rhujin lalu perlahan bibir hyunjin menjalar ke leher rhujin.
Seperti atau emang kehilangan akal, hyunjin malah membuat tanda kemerahan pada leher mulus rhujin. Cukup banyak dan terlihat.
Hyunjin masih melakukan dan menikmati kegiatannya, hingga tiba tiba sepertinya akal sehatnya akal sehatnya kembali berfungsi.
"Bangsat"
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Way | s.rhujin✔️
FanfictionDon't be afraid hyunjin, just follow your heart -rhujin #14 in mixnine #23 in jypnation