Rhujin menunduk ketika merasakan sesuatu yang menenai kakinya.
Mata rhujin melebar, "ih anjing siapa ini ???!" Teriaknya lalu berjongkok untuk bermain dengan anjing kecil berbulu hitam dan putih itu.
"Tuh, udah gue cariin" ujar jisoo.
Rhujin mendongak, lalu terkekeh, "bener bener deh lo, emang temen gue" ujar rhujin.
Jisoo duduk di kursi meja makan, "karena gue yang nyariin itu anjing jadi gue yang ngasih nama ya" ujar jisoo.
Rhujin menaikkan sebelah alisnya, "kenapa harus lo ?" Tanya rhujin.
"Ya gapapa, biar lo inget aja kalo ini anjing gue yang nyari" ujar jisoo.
Rhujin, "okay, up to you"
"Gue kasih nama kkami" ujar jisoo.
Rhujin menatap jisoo aneh, "kok kkami ?" Tanyanya.
Jisoo menaikkan bahunya sekilas, "gatau deh, lucu aja"
"Yaudah, mulai sekarang nama kamu kkami" ujar rhujin sambil menunjuk kkami.
Jisoo senyum, "dirawat ya jin"
💚
Udah sekitar setahun rhujin bener bener nganggur, berobat dan berusaha ngelupain hyunjin.
Cukup lama, setahun, untuk bangkit dari semua keterpurukan hingga akhirnya rhujin memelihara kkami.
Kalo bisa dibilang, kehadiran kkami cukup membantu. Rhujin bahkan sudah tidak pernah bolak balik ke rumah sakit. Kalau ke psikiater tetap.
Intinya, kehadiran kkami bener bener memperbaiki keadaan rhujin.
Dan hari ini, rhujin mutusin buat ngajak kkami jalan jalan ke taman.
Rhujin memandang sekelilingnya, ternyata jalan jalan ditaman sore sore begini lumayan bikin moodnya naik.
Pada akhirnya rhujin mutusin untuk duduk disalah satu bangku taman, dengan tetap mengawasi kkami yang bermain dengan anjing anjing lainnya.
Sampai akhirnya, kkami benar benar lari dengan cepat membuat rhujin panik.
"Kkamiiiiii !!!" Teriak rhujin lalu berlari secepat ia bisa untuk mengejar kkami.
Rhujin mengentikkan kakinya, dengan nafas terengah-engah, matanya tetap mencari keberadaan anjing kesayangannya itu.
"Kemana sih" gumamnya hampir menangis.
Sampai akhirnya rhujin mendengar suara anjing yang rhujin hafal betul itu adalah suara kkami.
Rhujin segera mencari sumber suara hingga akhirnya ia melihat kkami di belakang sebuah pot besar bersama seorang laki-laki yang rhujin tidak tau.
"Yaampun kkami !!!" Teriak rhujin dan segera berlari dan mengangkat tubuh kkami.
"Kamu kemana aja sih jangan bikin panik dong" ujar rhujin sambil memeluk kkami erat.
"Pemiliknya kkami yang sekarang ya ?"
Rhujin mengangguk, "iya kkami punya saya-"
Rhujin diam,
Bagaimana bisa orang ini mengetahui nama kkami ?
Pemilik kkami yang sekarang ?
Apa maksudnya ?
Dan suara orang ini kenapa familiar ?
Rhujin menoleh, matanya terpaku melihat lelaki yang berdiri di hadapannya ini. Tangan yang ia gunakan untuk menggendong kami itu perlahan gemetar.
Mata rhujin berkaca kaca, sepatah kata pun tidak dapat keluar dari mulutnya.
"Apa kabar ryu ?"
"Maaf" ujar rhujin sebelum akhirnya meninggalkan laki laki itu sendiri,
💚
Rhujin masuk kedalam rumahnya dengan tergesa-gesa, menarik perhatian sekyung yang sedang berada di dapur.
"Sayang ?" Teriak mami sekyung setelah berdiri di depan pintu kamar rhujin, tidak ada jawaban.
Sekyung khawatir, ada apa dengan rhujin ?
Sampai ketika sekyung mendengar suara pecahan dari dalam kamar rhujin, ia memutuskan untuk membuka pintu kamar rhujin.
"Yaampunn rhujin !!!" Penik sekyung ketika melihat kamar rhujin yang berantakan.
Sekyung segera menghampiri rhujin dan memeluk perempuan yang masih menangis histeris itu.
"Rhujin, kenapa sayang ? Kenapa ? Jangan kayak gini lagi" ujar sekyung sambil menangis dan memeluk rhujin erat.
Tangisan rhujin sangatlah histeris, ditambah dengan berontakkan tubuhnya untuk lepas dari pelukan sekyung.
"Bibiiii" teriak sekyung memanggil salah satu pelayan rumah rhujin.
"Yaampunn, ada apa nyonya ?" pekik pelayan rumah panik.
"Cepat telfon jisoo dan chaeryeong sekarang !!" Peringah sekyunh yang langsung dilaksanakan oleh pelayan rumah rhujin.
"Sayang, cerita ke mami" ujar sekyung.
"Dia ada mi"
💚
Jisoo menatap rhujin yang sedang di periksa itu dengan khawatir,
"Rhujin shock berat, saran saya sih segera panggilkan psikiater yang merawatnya" ujar dokter.
Mami sekyung mengangguk, "segera saya panggilkan"
Setelah itu akhirnya dokter itu pun keluar, menyisakan jisoo, chaeryeong dan sekyung yang menemani rhujin.
"Tante, sebenernya rhujin kenapa ? Bukannya dia sudah membaik ya ?" Tanya chaeryeong.
Sekyung menggeleng, "tante gak tau, tiba-tiba saja begini" ujar sekyung sedih.
"Memangnya rhujin darimana tante ? Atau apa yang dilakuin rhujin sebelum seperti ini ?" Tanya chaeryeong lagi.
Sekyung diam, "tadi dia ijin sama tante untuk ngajak kkami jalan-jalan di taman" jelas sekyung, "tapi tiga puluh menit kemudia dia balik, dan masuk kedalam rumah dengan langkah yang tergesa-gesa"
"Tante samperin ke kamar, begitu tante buka pintu kamarnya ternyata kamarnya sudah berantakan" jjelas sekyunh.
Jisoo diam, memikirkan kemungkinan yang membuat rhujin seperti ini.
Chaeryeong menoleh ke jisoo, "ini yang terparah, menurut lo apa yang bikin rhujin sampe kayak gini ? gue tau lo pasti ngerti maksud gue"
Jisoo menatap chaeryeong dalam, berusaha menangkap maksud dari omongan chaeryeong.
Jisoo mengerti, ia langsung keluar dari kamar rhujin.
Mengambil hpnya, mengotak ngatiknya dan segera menempelkannya di telinga, menunggu dengan gelisah
Sampai akhirnya,
"Halo ?"
"Brengsek ! Udah gue bilang ini belum waktunya !" Bentak jisoo.
"Gue gak bisa jis"
"Lo ngebikin dia tambah parah, hyunjin!"
.
Guys , bentar lagi selesai😭 aku yang sedih....
Oh iya cek juga ya cerita aku yg baru judulnya end of the day bakal aku lanjut setelah your way selesai. Hehehe thankyou
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Way | s.rhujin✔️
Fiksi PenggemarDon't be afraid hyunjin, just follow your heart -rhujin #14 in mixnine #23 in jypnation