Your Way | s.rhujin✔️

7. Sesuatu berbeda

"Jadi judulnya sekarang ini lo dikejar kejar rhujin gitu ?"

Hyunjin menaikkan bahunya sekilas, "gak tau, gila itu cewek" jawab hyunjin cuek.

Jisung dan felix menggeleng tak percaya, "bro, ini yang ngejar lo itu rhujin. Lo kenapa keliatan biasa aja dah ?" Tanya felix, jisung mengangguk.

Hyunjin menggeleng, "gak penting" jawabnya lalu duduk di atas meja.

Jisung menggeleng tak percaya, "ini mah judulnya lo yang gila" ujarnya yang disetujui oleh felix.

"Lo emangnya beneran ngelakuin itu ?" Tanha felix berbisik,

Hyunjin mengerutkan keningnya, "maksud lo ?"

"Itu" felix menunjuk lehernya, "siapa tau itu cuma akal akalan dia aja kan ? Buat dapetin lo" ujar felix.

Hyunjin diam, lalu menggeleng

"Kenapa dah lo geleng geleng ? Lo gak tau ?" Tanya jisung.

Hyunjin menghela nafasnya, "gue emang bener ngelakuin itu malem itu" ujar hyunjin dengan berat hati.

Jisung dan felix menutup mulutnya tak percaya, "lo serius ?!" Pekik jisung.

"Udah jangan dibahas lagi" ujar hyunjin.

Felix mengibaskan tangannya, "bukan gitu, ini kita masih gak percaya lo dikejar kejar rhujin, ditambah gue juga gak percaya lo ngelakuin itu" jelas felix yang di setujui oleh jisung.

Hyunjin diam,

Felix dan jisung salinh tatap tatapan, mereka mnengerri betul kalo masalah ini sangat menganggu pikiran hyunjin.

Felix menepu pundak hyunjin, "yaudah gausah dibaha-"

"Selamat siang semuanyaaa"

Hyunjin, jisung dan felix serentak menoleh. Itu rhujin, perempuan itu masuk ke dalam kelas mereka dengan wajah berseri.

"Hai temen temennya hyunjin" sapa rhujin, lalu rhujin mengulurkan tangannya "gue rhujin" ujarnya.

Jisung san felix menyalami tangan rhujin bergantian dengan wajah bingung dan terkejutnya.

Rhujin kemudian menoleh dan menatam hyunjin, tersneyum kearah laki laki yang sekarnag sednag menatap dia malas.

Rhunjin berjalan mendekat kearah hyunjin, menyelinap diantara kaki hyunjin yanh sedikit terbuka.

"Lo ngapain sih ?" Tanya hyunjin.

Tanpa memperdulikan pertanyaan hyunjin, rhujin malah mengalungkan lengannya di leher hyunjin membuat laki laki itu mendengus sebal.

"Kangen deh gue" ujae rhujin sambil memperhatikan wajah hyunjin.

Hyunjin menatap rhujin malas, "gue malah males ketemu lo"

Rhujin menggeleng, "gak boleh kayak gitu sama pacar" ujar rhujin lalu menoleh kebelakang "bener gak ?" Tanyanya pada jisung dan felix.

Jisung san felix spontan mengangguk, "iya bener jin" ujar jisung.

Hyunjin berdecak, lalu menurunkan tangan rhujin. "Gue gak ada janji buat nganter lo pulang hari ini"

Rhujin terlihat berpikir, "emang sih" rhujin mengangguk, "makanya gue nyamperin lo sekarang" tambah rhujin.

Tak memperdulikan omongan rhujin, hyunjin malah mendorong perempuan itu agar menjauh dari kakinya dan turun dari atas meja.

"Iiii hyunjin mau kemana ?" Rengek rhujin dnegan kaki yang mengikuti langkah hyunjin.

Rhujin menghentikan langkahnya ketika melihat hyunjin duduk di salah satu bangku, rhujin tebak itu bangku hyunjin.

Rhujin tersenyum, lalu dengan gerakan cepat ia menggeser tangan hyunjin yang menghalangi dan segera duduk di pangkuan hyunjin dengan kaki menyamping.

"Lo apa apaan sih ?" Tanya hyunjin emosi, rhunjin menatap hyunjin "apa ?" Tanyanya.

"Ini sekolah, gila"

Rhunjin menatap hyunjin santai, "kenapa sih ? Orang udah pada pulang, gak ada yang liat" ujarnya santai.

Salah satu tangan rhujin tergerak untuk melingkarkan di leher hyunjin, salah satu tangnnya lagi malah memainkan kerah seragam hyunjin.

"Bro"

Hyujin mendongak, jisun dan felix sudah siap dengan tasnya. "Kita pulang duluan" ujar felix dengan sesekali melirik rhujin yang berada di pangkuan hyunjin.

Hyunjin menghela nafasnya, lalu mengangguk. Setelah itu felix dan jisung pun pergi meninggalkan kelas itu.

Hanya ada rhujin dan hyunjin,

"Lo mau sampai kapan kayak gini ?" Tanya hyunjin ke rhunjin yang sekarang menyenderkan kepalanya di bahu hyunjin.

"Kalo bisa si terus terusan" jawab rhujin asal.

Tangan hyunjin mendorong pinggang rhujin, "gue ada urusan, harus langsung pulang" ujarnga.

Merasakan dorongan di pinggangnya, rhujin malah memeluk leher hyunjin semakin erat. Rhujin menggelenh, "gue gak mau pulang"

"Lo bisa kemana aja" ujar hyunjin.

Rhujin kembali menggeleng, "gue mau sama lo" rengeknya.

Hyunjin berdecak,

"Gue bosen pulang pengawal" ujar rhujin tiba tiba, "mereka cuma bakal ngaduin semua apa yang gue lakuin ke mami"

Hyunjin diam,

Tiba tiba hp rhujin berbunyi, membuat perempuan itu harus melepaskan pelukannya dan mengambil hpnya dari dalam saku seragam.

"Iya mi ?" Jawah rhujin malas setelah menempelkan hpnya di telinganya.

"Kamu katanya belum keluar dari sekolah ? Kamu dimana ?"

Rhujin berdecak, "rhujin aman, rhujin gak pulang sama mereka" ujarnya tegas.

"Rhujin ! Kamu dimana ?! Jangan sampai kamu ngelakuin hal hal aneh ya ?! Mami bakal tau, jangan coba kamu bisa sembunyi"

"Enggak ! Mami gak bakal tau"

Setelah itu, yang ada hanya hp rhujin yang hancur berkeping keping di lantai.

Iya, rhujin melempar hpnya karena emosinya yang tak dapat dia tahan.

Air mata rhujin menetes, namun dia segera menghapusnya. Ia ingat bahwa ia sedang beraama hyunjin sekarang, dia gak mau hyunjin mengecapnya sebagai perempuan lemah.

Tapi tiba tiba, ia merasakan elusan pada punggungnya,

Rhujin menoleh, menatap hyunjin yang juga lagi menantapnya

"Nangis aja, gapapa"