Jisoo membelalakkan matanya kaget, benar benar terkejut sampe dia tidak bisa berkata apa-apa.
"Lo bener-bener !" Ujar jisoo tidak percaya, jisoo meremas rambutnya, ini bener bener di luar dugaannya.
"Siapa jisoo ?" Tanya sekyung menghampiri jisoo yang berdiri di depan pintu rumah rhujin.
Jisoo noleh sedikit panik ketika melihat sekyung, "tante.."
Melebihi jisoo tadi, keterkejutan sekyung bahkan membuatnya sampai gemetar.
"Hyunjin ?" Ujar sekyung pelan.
Hyunjin membungkukkan badannya, "sore tante" ujarnya sesopan mungkin.
Sekyung menatap hyunjin tidak percaya, "ini beneran kamu hyunjin ?" Tanyanya masih tidak percaya.
Hyunjin mengangguk, lalu menunduk "saya minta maaf sebesar besarnya tante, bener bener minta maaf" mohonnya.
Sekyung menghela nafasnya, bener bener kehabisan kata-kata. Siapa yang sangka jika hyunjin yang selama ini menghilang tiba-tiba berdiri di hadapannya.
"Kamu ngapain kesini ?" Tanya sekyung pada akhirnya.
Hyunjin melirik jisoo sebentar, lalu menarik nafasnya
Hyunjin kembali menatap sekyung dengan keyakinan penuh,
"Menanggung semua kesalahan saya"
💚
Sekarang sekyung, hyunjin dan jisoo sedang berbicara diruangan sekyung. Menguak semua alasan hyunjin meninggalkan rhujin selama setahun ini.
Sekyung memegangi pelipisnya pusing, "tante bingung mau marah sama kamu atau gimana" ujar sekyung.
Hyunjin baru saja menjelaskan mengenai akal busuk jinyoung yang berniat membuat perusahaan milik keluarga rhujin bangkrut. Ia menceritakan juga bahwa selama setahun ini yang ia lakukan adalah mengelola perusahaan ayahnya sebagai ganti dari penyebab berhentinya kerjasama dengan perusahaan rhujin.
"Tante gak bisa nyalahin kamu" ujar sekyung sambil menatap hyunjin sedih, "pasti susah ya hyunjin ?" Tanya sekyung.
Hyunjin yang semula menunduk itu mendongak menatap sekyung,
"Pasti susah mengambil keputusan" lanjut sekyung lalu tersenyum, "keputusan kamu tepat. Gapapa, tante maafin kamu"
Hyunjin merasa lega, tapi dilain sisi ia juga tidak pantas untuk dimaafkan mengingat keterpurukan rhujin dikarenakan dirinya.
"Makasih banyak tante" ujar hyunjin.
"Mami"
Sekyung, jisoo dan hyunjin menoleh ke arah pintu. Hyunjin berdiri dari duduknya ketika ia melihat rhujin yang sedang menatapnya terkejut.
"Rhujin, sayang ?" Panggil sekyung panik sebelum akhirnya rhujin berlari.
Hyunjin dengan cepat langsung lari mengejar rhujin, tetapi saat sampai di lantai atas, rhujin lebih dulu masuk kedalam kamar dan menutup pintu kamarnya.
Hyunjin mengetuk pintu kamar rhujin, "ryu ?" Panggil hyunjin, "buku pintunya, aku mohon" pinta hyunjin.
"Pergi!" Teriak rhujin dari dalam.
Dada hyunjin ngilu, rhujin sepertinya sangat membencinya.
"Gimana ?" Tanya mami sekyung setelah berdiri didepan pintu kamar rhujin bersama jisoo.
Hyunjin menggeleng, "rhujin bener bener benci saya"
Sekyung memegang pundak hyunjin, "tunggu sebentar" ujarnya lalu pergi meninggalkan hyunjin dan jisoo.
Jisoo mengetuk pintu kanar rhujin, "jin, ini gue jisoo, tolong buka pintunya jin" ujar jisoo.
Usaha jisoo juga tidak membuahkan hasil, membuat hyunjin semakin frustasi karena tangaisan rhujin terdengar dari dalam dan semakin membuat hyunjin khawatir.
Tapi tidak lama akhirnya sekyung datang dengan membawa kunci, "hyunjin buka" ujar sekyung sambil menyerahkan kunci kamar rhujin.
Hyunjin menatap sekyung tidak percaya, tapi melihat sekyung yang memberikannya kepercayaan, akhirnya ia mengikuti kata kata sekyung.
Dengan pelan hyunjin membuka pintu kamar rhujin melangkah dengan hati hati sampai akhirnya ia melihat rhujin yang sedang berdiri didekat jendela dengan menatapnya marah.
"Pergi, gue bilang pergi!!" Teriak rhujin.
Hyunjin menggeleng, "aku gak akan pergi" ujarnya lalu melangkah mendekat rhujin.
Rhujin memundurkan langkahnya, "menjauh dari gue !!" Pekiknya, tapi tidak di hiraukan hyunjin sampai akhirnya punggung rhujin menabrak jendela kaca.
Sudah tidak ada kesempatan untuk menghindar, rhujin pasrah.
Hyunjin semakin dekat,
Rhujin langsung menjatuhkan badannya hingga terduduk, menangkupkan wajahnya di telapak tangannya dan menangis.
Hyunjin berjongkok dihadapan rhujin, menatap permpuan itu dengan penuh rasa bersalah.
"Ryu, maaf" ujar hyunjin pelan, tangannya berusaha memegang tangan rhujin untuk menenangkan perempuan itu.
Rhujin diam, ia masih menangis.
"Aku tau kamu gak bakal maafin aku, tapi setidaknya kamu harus tau alasan aku ngelakuin itu semua" ujar hyunjin.
Hyunjin merasa dadanya sesak, ia benar benar tidak kuat melihat rhujin yang sebegini rapuhnya.
Kemana rhujin yang dulu ?
"Ryu, please jangan kayak gini" mohon hyunjin.
Rhujin masih menangis, ia benar benar shock melihat hyunjin sekarang, mentalnya tidak siap.
Hyunjin menghela nafasnya, "aku tau ini bakal sulit, tapi biarin aku untuk ngobatin luka yang pernah aku buat" ujar hyunjin.
"Hyunjin yang dulu, hyunjin yang bodoh, hyunjin yang gak pernah mikirin persaan kamu hyunjin yang seenaknya aja, itu gak bakal pernah ada lagi. Aku janji ryu"
Siapa sangka jika sekarang rhujin bakal memeluk hyunjin dengan sangat eratnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Way | s.rhujin✔️
FanfictionDon't be afraid hyunjin, just follow your heart -rhujin #14 in mixnine #23 in jypnation