Embun yang Ternoda | Terbit "Menuju Cahaya"

10

Note: Jangan Baca di waktu- waktu sholat. membaca Al-Qur'an lebih utama dibandingkan membaca cerita ini, jadi jika belum membaca Al-Qur'an hari maka alangkah lebih baiknya jika kita berikan waktu kita sejenak untuk membacanya.

Tahu kah sahabat hijrah? Bagi penulis baru vote dan komentar itu salah satu hal yang memberikan semangat untuk terus melanjutkan cerita. Jadi jangan jadi sider di cerita penulis lainnya.

"Astaghfirullah hal adzim … Astaghfirullah hal adzim, " Kalimat itu terus terucap dari bibir Fahri. Beberapa hari belakangan ini pikiran laki-laki yang tersohor dengan tutur kata yang lembut dan perangai yang bersahaja itu terganggu.

Satu bulan telah berlalu sejak bait-bait kalam Allah tanpa sengaja terdengar di telinga Fahri dari suara yang begitu lembut di balik kain hijab pemisah antara laki-laki dan wanita di masjid itu. Suara bacaan wanita itu mungkin tidaklah semerdu dan selancar bacaan ibunya, bahkan suara wanita itu masih terbata dalam mengucapkan lafas al-qur'an. Namun suara terus mengganggu pikirannya dan hatinya.

Fahri tidak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya. Bukan pertama kalinya ia berbicara dengan seorang wanita dibalik hijab. Dulu ketika mengadakan sebuah agenda di masjid tentu ia yang saat itu menjabat sebagai ketua muda-mudi masjid, akan mengorganisir kegiatan dan pasti berkomunikasi dengan wanita yang ditunjuk muda-mudi dari bagian perempuan sebagai ketua diantara mereka yang akan mengontrol kegiatan di bagian jamaah wanita. Tetapi, hatinya tidak begejolah semacam ini.

Fahri bahkan sudah memutuskan jika ia tahu identitas dari wanita itu. Ia akan mengajukan lamaran agar hatinya memperoleh ketenangan sebagaimana diajarkan agamanya jika seorang laki-laki merasa tertarik dengan seorang wanita, maka diam tanpa mengungkapkan dan membuktikan dengan tindakan melamar wanita tersebut adalah hal yang paling tepat dilakukan. Sebab cinta yang paling indah adalah mereka yang saling mencintai karena Allah. Sebagaimana cinta yang dirasakan Fatimah Radhiyallhu anhu putri Rasulullah dan Ali Rahimahullah.

Jika ada seorang laki-laki mengatakan mencintai seorang wanita. Namun, tak kunjung mengajukan lamaran justru mengajak untuk menjalin hubungan yang tidak syar'i, maka laki-laki itu tidak mencintainya. Jika benar cinta, seorang laki-laki tidak akan mengajanya merajut tali yang akan mengikat ke dalam neraka dengan tindakan mendekati zina. Apalagi meminta pembuktian dengan menodai, itu bukan cinta melainkan bentuk keegoisan dalam pemenuhan nafsu. Fahri tidak ingin menjadi laki-laki seperti itu. ia menjunjung tinggi perasaan cinta yang hakikatnya dititipkan oleh Allah pada setiap hamba-Nya.

"Astaghfirullah hal adzim," Lagi-lagi ia beritighfar memohon ampun pada Sang pencita terucap dari bibirnya, kemudian berjalan ke arah dapur untuk mengambil wudhu dan sholat hajat dua rakaat meminta ketenangan hati pada Allah dan petunjuk.

Beberapa menit berlalu Fahri telah melakukan sholat dua rakaat. Fahri tahu riwayat doa khusus sholat hajat memang diberdebatkan oleh ulama namun jika seseorang yang memiliki permasalahan atau hajat memang dianjurkan untuk berwudhu dengan sempurna dan sholat dua rakaat. Sebagaimana ulama yang menganjurkan shalat hajat dengan berdalil dari hadits Utsman bin Hunaif. ‘Seorang buta datang kepada Rasulullah lalu mengatakan, ‘Berdo'alah engkau kepada Allah untukku agar menyembuhkanku.’  Rasulullah mengatakan, ‘Apabila engkau mau, aku akan menundanya untukmu (di akhirat) dan itu lebih baik. Namun, apabila engkau mau, aku akan mendoakanmu.’  Orang itu pun mengatakan, ‘Doakanlah.’ Rasulullah lalu menyuruhnya untuk berwudhu dan memperbagus wudhunya serta shalat dua rakaat kemudian berdoa dengan doa ini, "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dan menghadap kepada-Mu dengan Muhammad Nabiyyurrahmah. Wahai Muhammad, sesungguhnya aku menghadap kepada Rabbku denganmu dalam kebutuhanku ini agar ditunaikan. Ya Allah, terimalah syafa'atnya untukku.’ Hadits ini diriwayatkan Ibnu Majah dan Tirmidzi yang dishahihkan Al-Hafizh Abu Thahir.