Oooh kamu datang?
Kamu benar-benar datang atau hanya sekedar datang?
Hampir habis masamu di sini,
Di tempat yang pernah engkau cintai dengan sangat,
Tempat yang pernah enggan engkau tinggalkan barang sejenak,
Aku,
Aku tempatmu,
Itu dulu,
Aku rumahmu,
Itu juga dulu,
Dan aku separuh hatimu,
Itu sangat-sangat dulu,
Lalu kamu tiba-tiba menghapus semua jejak dan cerita,
Dan sekarang kamu datang seolah-olah aku masih menjadi satu-satunya tempat untuk melepas lelas,
Seakan aku juga satu-satunya rumah untuk pulang,
Apalagi?
Seakan-akan aku ini juga satu-satunya hati yang kamu genggam,
Jangan, ...
Jangan pernah,
Tidak ...
Iyaa, tidak lagi ada tempat dan rumah untukmu,
Apalagi kau berharap terlalu jauh,
Hatiku sudah terbang,
ia terbang bersama hati yang selalu mengajaknya terbang dan hinggap dimanapun ia suka,
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi dunia kecilku
PoésieSenandung lirih yang selalu menemaniku, Sepi menjadi tuan, Merana pun tidak, Aku menjadi aku, Yang berteman temaram, Bernyanyi dalam kelam, Menari dalam sunyi, Aku pernah patah tapi tidak selalu, Aku pernah layu tapi tidak selalu, Aku pernah...