023.

7.9K 1.2K 28
                                    

dengan handuk menempel pada segumpal helaian rambut, jaemin menenggelamkan seluruh tubuh (kecuali kepala) ke dalam selimut lebar terbentang milik jeno.

layar televisi menampilkan tayangan malam. jaemin hendak mengganti saluran, tetapi jeno urung. tentu tak mampu berbuat apa-apa sebab perintah absolut dari sang pemilik sarang.

"aku tidak suka berita politik." jaemin bersedekap. "ganti. aku mau film horor."

jeno melotot. "tidak ada film horor."

"ada!" jaemin dengan cekatan merebut remote dari genggaman jeno. "biasanya saluran ini, kok! aku hafal betul!"

hasil akhir, jaemin berhasil menarik paksa remote yang dipegang jeno sekuat tenaga. sembari menikmati adegan per adegan menegangkan, jeno dan jaemin menikmati cokelat panas di cangkir masing-masing. lewat setengah jam, barulah jeda iklan memenuhi layar, membuat keduanya melemaskan bahu.

"jaemin."

yang disebut menaikkan alis. "apa?"

"kau kenal huang renjun?"

"hmm." jaemin berpikir keras. "tahu. anak mesum yang suka membuntuti chenle, kan?"

jeno mengangguk. "dia bilang, kita terlalu dekat seperti orang pacaran."

lawan bicaranya refleks menyemburkan cokelat panas dari mulutㅡlangsung mengenai sekujur wajah jeno.

PINAFORE / NOMIN.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang