The Job (Chapter IV)

797 121 14
                                    


A/N Chap sebelumnya Di Private ya

HAECHAN POV

Sakit..

Adalah rasa yang langsung kurasakan begitu aku membuka kedua kelopak mataku, tubuhku terasa hancur lebur terlebih tubuh bagian bawahku membuatku harus meringis kesakitan.

Menahan rasa nyeri yang menyerangku, mataku memperhatikan sekelilingku dan berhenti pada sosok Jaehyun hyung yang masih terlelap disampingku tangannya memeluk pinggangku erat, aku mendesah pelan dan mencoba menjauhkan tangan itu dari pinggangku secara berhati – hati, berharap ia tak terbangun, saat berhasil aku segera meninggalkan ranjang dan mengenakan pakaianku, menghiraukan rasa sakit ditubuhku

"kau mau kemana ?" suara berat Jaehyun hyung mengagetkanku, aku mencoba tersenyum padanya sembari menggelengkan kepalaku lemah.

"aku akan membuat sarapan hyung, mandilah dan bersiap – siap hyung harus berangkat kerja satu jam lagi" ucapku pelan

"apakah kau baik-baik saja?" Hyung bertanya padaku lagi tanpa menghiraukan apa yang kukatakan sebelumnya, matanya memperhatikanku seksama.

Aku ingin menggelengkan kepalaku dan berteriak padanya bahwa aku tak baik – baik saja, tapi, seperti biasa aku tak bisa melakukan itu padanya.

"aku baik – baik saja hyung"




"aku akan membawamu ke dokter hari ini .."aku mengangkat wajahku dari makanan dihadapanku dan menatap hyungku bingung.

"untuk apa hyung?"

"Kau sedang sakit haechan-ah"Ia menjawab dengan nada khawatir

"ohh.. tapi hyung aku sudah merasakan lebih baik sekarang, kau tak usah khawatir aku benar – benar baik – baik saja" Jaehyun menatapku lama dengan pandangan bimbang tapi tak lama ia hanya mengangguk.

"aku selesai, terima kasih untuk sarapannya, dan jangan lupa meminum obatmu aku sudah meletakkannya disamping ranjang " Jaehyun hyung berjalan kearahku dan memberikan ciuman ringan dibibirku lalu beranjak pergi.

Aku menatap pintu yang sudah tertutup dan menghela nafas berat.

Jaehyun hyung adalah saudara tiriku, Ibuku menikahi Ayahnya saat aku masih 12 tahun, pernikahan itu terjadi hanya karena kekayaan Ayah Jaehyun hyung, Ayah kandungku adalah orang miskin dan Ibuku tak menyukai itu, Ibu berselingkuh dengan Ayah tiriku dan ketika Ayah kandungku meninggal Ibuku langsung menikah lagi dengan Ayah tiriku hanya 3 hari setelah Ayah dikubur.

Sampai sekarang aku tak mengerti bagaimana ibu bisa sejahat itu hanya karena harta.

Aku tinggal dengan Hyung di apartemennya, Ibu dan Ayah tiriku pindah ke Amerika sejak awal pernikahan mereka.

Tentu saja mereka tak tau apa yang telah Jaehyun hyung lakukan padaku, aku bertaruh Ibuku bahkan tak akan peduli bila aku menceritakan yang sebenarnya.

Aku mencoba membunuh diriku sekali saat pertama kali Jaehyun memperkosaku 2 tahun lalu dan sekarang aku bahkan tak bisa menolaknya dan hanya mengikuti apupun kehendaknya.

Aku bahkan tak menolak saat ia menghancurkanku perlahan – lahan, memukulku dan menyetubuhiku saat ia mabuk tapi ketika ia sadar ia bisa menjadi baik dan jahat pada waktu yang bersamaan, ia bisa menjadi lembut dan manis padaku tapi seketika ia bisa sangat kasar dan seperti biasa memaksaku melayaninya seperti aku ini adalah jalangnya.

Handphoneku tiba- tiba berdering menyadarkanku dari lamunanku, aku tersenyum saat aku membaca pesan dari sahabatku Na Jaemin, ia adalah satu – satunya sahabatku dan aku sangat menyayanginya, menganggapnya seperti saudaraku sendiri.

Jaemin adalah segalanya bagiku sekarang, ia adalah satu – satunya hal yang terpenting untuk hidupku saat ini.

Pretty Hyung jangan lupa bawakan aku sarapan atau kalau tidak aku akan menangis seperti bayi di lapangan..I love uuu

Senyumku melebar saat aku membaca pesannya yang sangat kekanakan itu, Jaemin selalu memanggilku dengan 'pretty Hyung' ia memang lebih muda beberapa bulan dariku dan ia selalu mengatakan wajahku sangat manis untuk menjadi seorang laki – laki.

Aku tertawa kecil saat mengingat ketika aku pindah kesekolahnya empat tahun yang lalu, Jaemin yang melihatku untuk pertama kalinya langsung menyatakan cinta padaku dan ia memanggilku Noona, ia menyangka aku adalah seorang gadis dan ketika aku menolaknya dan mengatakan kalau aku adalah laki – laki, Jaemin langsung menangis dan selalu mencoba menghindariku..

Tapi sekarang ia malah menjadi sahabat terbaikku .

'yes.. Nana..aku akan membawakan makananmu ..I love you too'

Aku membalasnya dan segera menuju kamarku untuk bersiap – siap menuju sekolahku




"Pretty hyung..." suara yang sangat familiar memanggilku dan aku melihat Jaemin berlari kearahku dengan senyum yang sangat lebar

"hey Jaem..ughh Jangan memanggilku seperti itu.. dan kau sangat berat Nana" aku cemberut saat Jaemin melompat kearahku dan memelukku erat.

"hehehe.. dimana makananku hyung, aku lapar...." rengeknya manja, aku tersenyum dan mengangkat bekal yang kupegang sedari tadi kedepannya, mata Jaemin berbinar ia secepatnya meraih bekal itu dan memberikan kecupan kecil dipipiku.

"terima kasih hyung.." Jaemin tersenyum manis, aku terkekeh kecil saat ia menarikku kesalah satu bangku di taman sekolah dan buru – buru membuka bekalnya dan memakannya dengan rakus.

Aku hanya tersenyum melihatnya yang terlihat sangat manis, Jaemin sebenarnya adalah anak orang kaya, ia tinggal disebuah mansion hanya ditemani beberapa pelayan tapi walaupun kekayaannya sangat melimpah, ia selalu sendiri dan ia sangat tertutup tak mau bersosialisasi dengan orang lain, ia benci bila ada yang menyentuhnya.

Dan aku tak mengerti saat ia mengatakan orang yang boleh menyentuhnya adalah aku dan hanya diriku.

"Haechan-ah.." aku menoleh saat seseorang memanggilku,aku tersenyum pahit saat tau siapa orang itu.

"hey .. Daniel hyung .." balasku, Jaemin menatap tajam pada Daniel, ia sangat membenci Daniel karena pemuda itu selalu memberikan aku 'pekerjaan'.

"aku punya 'pekerjaan', datanglah ke perpustakaan sekarang" Daniel berkata datar lalu meninggalkan kami, aku melihat ragu kearah jaemin yang ternyata sedang menatapku tajam, ia terlihat sangat marah

"Nana, aku harus pergi sekarang.." ucapku berhati-hati.

"TIDAK..tidak hyung kau tak akan kemana – mana kau akan tetap disini menemaniku sarapan" jawabnya datar.

"Jaemin please.. aku punya 'pekerjaan' .."

"PEKERJAAN" bentaknya marah membuatku tersentak "kau sebut 'pekerjaan' kotormu itu Pekerjaan!!"aku mendesah pelan, aku mengerti ia sangat membenci 'pekerjaanku' tapi..

"maafkan aku baby, aku akan menemuimu nanti siang.." aku berucap pelan dan segera berdiri tapi Jaemin segera mencengram lenganku.

"TIDAK..!!" geramnya, aku mencondongkan tubuhku kepadanya lalu mengecup keningnya lembut.

"aku akan segera kembali Jaem.." bisikku dan melepaskan tangannya dariku lenganku

"maafkan aku Jaem, tapi ini adalah pekerjaanku"ucapku pahit, lalu meninggalkannya.




A/N hey masih yang ingat cerita ini.. lama menghilang ya.. heheh, sengaja di bikin pendek.. jadi mulai next chap bakal pendek2 sesuai mood kan enak tuch siders baca chap panjang2 tapi ga voment yah mending pendek2 ya kan..mulai merasa ni kurang menarik ja lagi..tapi gpp makin banyak siders makin lambat ni cerita update hohoho..



SECOND LIFE (MARKHYUCK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang