Disclaimer: Tokoh Detektif Conan adalah milik Aoyama Gosho. Aku hanya meminjam sekadar untuk bersenang-senang semata.
Warning: Ada topik tentang evaluasi harga diri yang rendah, depresi dan bunuh diri, jika topik ini mengganggu, mohon agar tidak membaca cerita ini. OOC. Humor garing.
Aku berlari masuk ke dalam kafe Poirot dengan nafas terengah-engah. "Maaf, aku terlambat." seruku saat melihat Azusa.
Azusa tersenyum melihatku yang sedang berusaha kembali bernafas normal setelah berlarian seperti kesetanan. "Hi, Eva-chan, tenang saja, shift-mu baru akan dimulai 2 menit lagi."
"Benarkah?" tanyaku sambil menoleh menatap jam dinding di kafe. "Kukira aku telat..." Aku menepuk dadaku menandakan bahwa aku merasa lega. "Ya sudah aku taruh barang-barangku dulu di locker." Aku beranjak menuju ruang khusus karyawan Poirot.
Setelah memasukkan tasku ke dalam locker dan memakai apron khas Poirot, aku langsung keluar untuk membantu Azusa. Untung hari ini tamu-tamu di Poirot masih belum banyak. Aku tidak enak dengan Azusa jika aku datang telat saat lagi banyak tamu.
Saat aku keluar, aku melihat Detektif Mouri, Ran dan Conan baru memasuki kafe. Aku langsung tertegun saat melihat mereka. Aku masih tidak percaya bahwa mereka nyata. Sudah beberapa bulan aku mendapati diriku berada di dunia Detektif Conan dan aku masih sering merasakan getar kehebohan setiap melihat karakter dalam manga tersebut. Tetapi aku tidak berani mendekati mereka atau mengajak mereka mengobrol selain untuk menanyakan atau mengantarkan pesanan mereka.
Aku cukup bangga dengan diriku karena tidak bertingkah terlalu mencurigakan di hadapan mereka. Setidaknya aku merasa tidak dicurigai oleh Conan. Saat pertama kami bertemu, aku rasa kedua mataku berbinar-binar seperti dalam manga. Tetapi aku berhasil beralasan bahwa aku mengagumi Detektif tidur Kogoro untuk menjelaskan kenapa aku begitu kehilangan kata-kata saat melihat mereka. Aku bahkan meminta tanda tangan Bapak berkumis itu dan seperti dalam manga, sedikit pujian dari seorang 'penggemar' membuat Bapak berkumis itu tertawa terbahak-bahak bangga.
Aku berusaha sedikit mungkin mengurangi interaksi dengan para pemain utama. Aku sudah pernah bertemu dengan grup detektif cilik dan aku nyaris menjerit saat melihat Ai Haibara. Dia adalah salah satu karakter favoritku. Untung saja saat itu aku tidak sedang melayani di dekat meja yang mereka duduki jadi aku masih bisa menarik dan membuang nafas berulang-ulang untuk mengatur agar aku tidak bengek di hadapan mereka.
Sebelum berakhir di sini, seperti layaknya fans-fans manga lainnya, aku banyak membaca fanfiction dan beberapa adalah tentang self-insert tentang fans yang terjebak di dunia khayalan dengan karakter favorit mereka. Aku tahu bahwa adalah sebuah ide buruk untuk terlalu berdekatan atau melibatkan diri dalam plot cerita. Mengubah jalan cerita bisa berakhir baik atau buruk tergantung keberuntunganmu atau setidaknya seberapa mahir penulis fanfiction tersebut dalam menggubah ceritanya agar menarik dan dapat diterima.
Masalahnya aku yakin ini bukan fanfiction. Aku adalah orang asli walau sekarang wujudku seperti seorang karakter dalam manga. Dan mengetahui keberuntunganku, jika aku terlalu terlibat aku pasti akan menghancurkan jalan ceritanya atau mungkin saja berakhir dibunuh. Ugh!
Aku tidak punya survival skill yang diperlukan untuk bertahan hidup dalam dunia Detektif Conan yang bertemakan pembunuhan dan organisasi misterius jahat. Aku bukan orang yang cerdas dan teliti seperti Conan, Ai dan macam-macam karakter lainnya. Dunia ini memiliki banyak tokoh-tokoh detekif dan petugas polisi yang memiliki kemampuan analitis yang tajam dan mampu beradaptasi membuat rencana dadakan dalam situasi apapun. Seharusnya aku merasa aman dengan keberadaan mereka tetapi nyatanya mereka itu adalah death magnet di mana ke mana pun mereka pergi, mereka pasti akan terlibat kasus pembunuhan. Untungnya plot cerita ini kebanyakan pembunuhan dengan motif balas dendam bukan orang gila serial pembunuh berantai. Dengan keberuntunganku, mungkin saja aku akan jadi korban. Sementara ini aku rasanya aman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream a little Dream
Hayran KurguEva terbangun dan mendapati dirinya berada di dunia fiktif Detektif Conan. Warning: konten mengandung topik sensitif keinginan bunuh diri. Mohon diperhatikan untuk menghindari bacaan ini jika hal itu mengganggu.