Sebelum membaca jangan lupa vote dan comment nya ya ❄️
Happy reading
******
Dan mulai saat itu.
Aku lupa, lupa caranya bahagia.
Bahagia seakan aku adalah orang paling sempurna di bumi ini._______________
"Uang bulananku mana?!" Teriak seorang wanita dengan murkanya.
"Uang, uang, uang... Uang terus yang kamu minta!" Kini terdengar balasan dari seorang pria dengan gurat kemarahan terdengar dari suaranya.
"Itu tugas kamu sebagai suami! Aku yang jadi istri harusnya menikmati uang suamiku, ini malah bermain api dengan wanita lain"
PLAK
Terdengar suara tamparan yang cukup keras memecah keheningan antara dua orang yang sedang beradu mulut ini.
"Kamu! kamu yang bermain api di belakangku! Kamu tidak pernah mencurahkan sedikit perhatian pada anak kamu! Kamu" Balas pria itu sambil mengacungkan jarinya tepat di wajah wanita yang kini sedang memengang pipi kanannya sambil menatap pria dihadapannya itu dengan tajam.
"Anak? kamu juga pikir dong! Kamu kemana selama ini?" Desis wanita itu.
"Kamu tanya kemana aku selama ini? Aku kerja pagi malam untuk memenuhi kebutuhan kamu yang berkelas dan berlebihan itu! Aku selalu berusaha meluangkan waktu buat anak kita, tapi kamu?! Kamu hanya berfoya-foya menghabiskan uang!" Pria itu semakin murka dan tamparan kembali melayang di pipi kanan wanita itu.
Tak jauh dari situ, terlihat seorang gadis meringkuk sambil menangis pelan. Kedua tangannya terangkat menutup erat kedua telinganya. Kim Jisoo. Sudah hampir 2 tahun lamanya Jisoo bisa dikatakan sebagai anak 'Broken Home' karena kedua orang tuanya. Berawal dari kejadian 2 tahun yang lalu, saat sikap Mommy-nya berubah semenjak tak sengaja dia melihat suaminya yang tak lain Daddy Jisoo sedang makan siang dengan seorang wanita. Entah mengapa karena hal makan siang itu, justru Mommy Jisoo lah yang selalu pulang malam, pergi ke club malam dan kembali menghabiskan uang Daddy-nya. Awalnya Daddy Jisoo tidak melarang dan malah bersikap cuek, namun setelah Jisoo sempat mendengar pertengkaran hebat antara Daddy dan Mommy-nya sejak saat itu hari-hari Jisoo dan keluarganya selalu diselimuti pertengkaran.
Kim Jisoo yang kemarin baru menginjak usia 16 tahun, hari ini harus kembali merasakan kenyataan yang pahit tentang kedua orang tua-nya. Tidak ada ucapan selamat ulang tahun, atau kue dan kado yang dulu saat Jisoo masih kecil mereka selalu merayakannya dengan bahagia. Sekarang hanya lewat asisten rumah tangga dan supir yang Daddy-nya beri, Jisoo sedikit bisa merasakan bahagia walau hanya ditemani ART dan supirnya.
"Jisoo, gakuat" Isaknya pelan sambil beberapa kali mengenggam ujung bajunya sambil meremasnya cukup kuat. Tangan Jisoo terulur menghapus air mata di matanya. Jisoo bangkit dari tempatnya meringkuk lalu berlalu sambil sedikit berlari dan masuk ke kamarnya.
Tubuhnya langsung terjatuh diatas ranjang begitu dengan cepat Jisoo masuk dan mengunci pintu kamarnya. Airmatanya kini keluar semakin deras. 16 Tahun usia Jisoo, membuat dia harus mengerti perkelahian antara kedua orang tuanya. Usia remaja yang sekarang dipijak Jisoo, usia dimana bimbingan orang tua dibutuhkan di usianya yang sekarang. Tapi, sekali lagi kenyataan pahit harus rela diterima Jisoo meskipun seharusnya ini tidak pantas dilihat oleh seorang anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART CATCHER (Jisoo & Jung Haein)
Teen FictionIni hanya cerita tentang Jisoo, gadis remaja berusia 16 tahun yang memiliki kehidupan berbeda untuk remaja seusianya. Hingga akhirnya ia bertemu Haein, laki laki yang menjadi alasan, mengapa planet bumi kini menjadi planet kesukaannya. "Cantik, jan...