Sebelum membaca jangan lupa vote dan comment nya ya ❄️
Happy reading
******
Kecewa itu wajar, yang tidak wajar yaitu berusaha tegar seolah tidak terjadi apa-apa_______________
"Selamat Datang di Desa Hantel"
Jisoo membaca tulisan yang cukup besar itu saat mobil yang dikendarain Max memasuki sebuah Desa kecil. Matanya menatap pemandangan dimana mobilnya melewat, hanya ada beberapa sawah, dan hutan juga beberapa gunung yang menjulang cukup tinggi. Matanya dimanjakan dengan pemandangan yang jarang dilihat seperti ini. Seutas senyuman kini terlihat diwajah cantik Kim Jisoo.Sebuah desa kecil yang berada diluar ibukota menjadi pilihan Jisoo dan Soo Hyun, yaitu pada sebuah rumah kuno bernuansa kayu yang masih kokoh berdiri. Ya, lebih tepat rumah dari kedua orang tua Soo Hyun. Nenek-nya Jisoo.
"Silahkan Tuan dan Non Jisoo, kita sudah sampai" Ucap Max begitu mobil mereka berhenti tepat di halaman rumah kayu kuno itu.
Jisoo keluar dari mobil dan menatap sekitar rumah, menghirup dengan kuat udara bersih di sini. Selagi Max mengeluarkan koper-koper Jisoo dan Soo Hyun. Terlihat dua orang laki-laki dan perempuan paruh baya keluar dari dalam rumah sambil tersenyum senang.
"Akhirnya kalian datang" Ucap Oma Rose, Ibu dari Soo Hyun dan Nenek Jisoo.
"Ibu apa kabar?" Tanya Soo Hyun sambil memeluk sang ibu.
"Baik, sangat baik kamu sendiri Hyun?"
"Syukur kalau ibu baik, Soo Hyun baik juga" Balas Pria tampan itu. Jisoo hanya diam menatap Opa, Oma dan Daddy-nya.
"Jisoo ayo sini, salam dulu sama Opa dan Oma" Suruh Soo Hyun dan dengan segera Jisoo menghampiri Opa dan Oma-nya.
"Cucu Opa apa kabar sayang?" Tanya Opa Kim pada cucu kesayangan-nya.
"Baik Opa" Jawab Jisoo sambil tersenyum. Saat melihat Opa dan Oma-nya tersenyum bahagia karena melihatnya datang ada sedikit perasaan menyakitkan menyelimuti Jisoo. Bagaimana jika Opa dan Oma-nya tahu bahwa sebenarnya Jisoo buka cucu kandung mereka. Apa reaksi mereka nanti? Apa Jisoo harus kehilangan keluarga-nya lagi, meskipun Daddy-nya bilang selamanya Jisoo akan menjadi anak-nya. Namun ada saja perasaan takut menyelimuti gadis ini, bagaimanapun juga mungkin Soo Hyun membutuhkan anak kandung untuk meneruskan-nya nanti, bukan Jisoo.
"Ayo kita masuk, jangan diam diluar saja. Oma sudah masakkan salad buah kesukaanmu Jisoo" Oma Rose menarik tangan cucu-nya lalu masuk kedalam rumah disusul Opa Kim dan Soo Hyun juga Max yang sibuk membawa koper-koper.
***
Jisoo asyik menikmati salad buah-nya di halaman belakang rumah Opa dan Oma-nya. Setelah sedikit berbincang tadi, Jisoo memutuskan untuk berdiam diri di halaman belakang sambil ditemani salad buah kesukaannya."Mungkin Tuhan punya jalan terbaik buat Jisoo, dan Jisoo yakin itu. Jangan biarkan Daddy, Opa dan Oma sedih karena Jisoo." Ucap Jisoo pelan seolah berbisik. Tubuhnya berbaring di kursi kayu yang sudah dibuatkan Opa Kim untuknya sewaktu Jisoo kecil.
"Terimakasih untuk Cinta dari Daddy untuk Jisoo, Terimakasih untuk Max yang selalu mengantar Jisoo kemanapun aku pergi, Terimakasih untuk Opa dan Oma karena sekarang hidup Jisoo semakin sempurna meskipun tanpa Mommy. Lindungi Mommy selalu dimanapun Mommy berada" Desa Hantel yang indah ditambah udaranya yang sejuk menerpa kulit-kulit Jisoo. Keadaan yang jarang dia temukan di rumahnya yang dulu kini akan setiap hari dia rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART CATCHER (Jisoo & Jung Haein)
Teen FictionIni hanya cerita tentang Jisoo, gadis remaja berusia 16 tahun yang memiliki kehidupan berbeda untuk remaja seusianya. Hingga akhirnya ia bertemu Haein, laki laki yang menjadi alasan, mengapa planet bumi kini menjadi planet kesukaannya. "Cantik, jan...