Sebelum membaca jangan lupa vote dan comment nya ya ❄️
Happy reading
******
Apa salahnya mencoba bersikap biasa saja seolah tidak terjadi sesuatu? Percayalah sangat sulit. Sangat
__________
Setelah menikmati sunset bersama, Haein memutuskan untuk mengantar Jisoo pulang kerumahnya. Dia bilang tidak baik katanya anak gadis berkeluyuran di sore hari seperti ini.
"Tadi saat kamu bilang, aku tinggal dengan Opa Kim dan Oma Rose tau darimana kamu?" Tanya Haein. Kini keduanya sedang berjalan keluar dari hutan menuju rumah Jisoo.
"Saya sempat melihat kamu" Jawab Haein.
"Melihat aku? jadi dengan melihat aku kamu tau aku tinggal dengan Opa Kim dan Oma Rose?" Ucap Jisoo tak percaya.
"Apa jangan jangan kamu Vampire seperti di film Twilight? yang bisa baca pikiran itu?" Haein tersenyum kecil mendengar ucapan Jisoo.
"Kamu itu berkhayal terlalu tinggi, Jisoo" Haein kembali melanjutkan langkahnya dengan segera Jisoo menyusul Haein yang memperlebar langkahnya.
"Aku bukan berkhayal, siapa tau kan kamu vampire! aku sih berharap kamu manusia tapi kalau Vampire juga gak apa apa ko" Ucap Jisoo sambil tersenyum.
"Jangan, saya gak setuju kalau saya jadi vampire" Tolak Haein. Jisoo mengerutkan keningnya heran.
"Tidak lucu saja kalau saya harus memakanmu, Jisoo. Sudah ah, tidak udah di bahas lagi tentang vampirenya karena satu fakta tentang saya. Saya itu manusia" Haein dan Jisoo sudah berdiri tepat di halaman belakang rumah yang mengarah langsung ke hutan.
"Orang tuamu pasti khawatir" Ucap Haein. Jisoo menggelengkan kepala tanda tidak setuju.
"Tadi, aku udah izin ko"
"Yasudah, kamu masuk Jisoo"
"Makasih ya udah antar aku sampai rumah"
"Kembali kasih"
"Ya sudah saya pamit dulu, Kasihan Hansel dan Gretel katanya mereka ingin curhat" Jisoo terkekeh geli lalu mengangguk tak lama Haein pergi meninggalkan Jisoo yang bergegas masuk ke rumahnya.
"Jisoo, darimana saja kamu" Tanya Oma Rose yang sedang duduk di kursi belakang rumah sambil menyeruput teh manis-nya.
"Oma, tadi Jisoo habis jalan jalan disini aja" Jisoo duduk di sebelah Oma Rose sambil tersenyum manis pada Oma-nya ini.
"Hati-hati, takutnya kamu tersesat lagi disini" Ucap Oma Rose menasehati.
"Iya, Oma"
"Yasudah kamu istirahat dulu sana" Bukannya pergi Jisoo malah merapatkan tubuhnya pada Oma Rose.
"Oma... Oma bikin salad buah kesukaan Jisoo gak?" Tanya Jisoo sambil tertawa cengengesan.
"Anak nakal, baiknya cuma karena salad buah aja" Oma Rose bertingkah seolah olah sedih.
"Hehehe, ya maaf oma" Jisoo mencium pipi kanan Oma Rose.
"Sudah, sekarang Oma mau ke dapur dulu mau buatkan cucu Oma ini salad buah kesukaannya. Dan kamu sebaiknya mandi dulu nanti langsung kebawah untuk makan salad buahnya" Jisoo mengacungkan jempolnya tanda setuju lalu berlari kecil ke kamarnya.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART CATCHER (Jisoo & Jung Haein)
Teen FictionIni hanya cerita tentang Jisoo, gadis remaja berusia 16 tahun yang memiliki kehidupan berbeda untuk remaja seusianya. Hingga akhirnya ia bertemu Haein, laki laki yang menjadi alasan, mengapa planet bumi kini menjadi planet kesukaannya. "Cantik, jan...