Seokmin kembali mengingat sosok manis itu lagi, sudah menjadi kebiasaannya selama 5 tahun kebelakang mengingat dan merindukannya setiap hari setiap jam setiap menit bahkan setiap detik, selalu menyalahkan kebodohan dan ketidakpekaannya 5 tahun lalu, andai dan seandainya ia bisa memahami perasaannya menyadari siapa yang lebih ia cintai mungkin Jisoo tidak akan pergi tidak akan meninggalkannya sampai membuatnya gila seperti ini, Seokmin amat sangat menyesal bahkan sangat sangat menyesal, jika ia tahu dengan pergi nya Jisoo akan membuatnya seberantakan ini, harusnya malam itu dia mengatakan bahwa ia memilih Jisoo bahwa ia hanya mencintai Jisoo, dan hanya Jisoo seorangtapi bukan kah semuanya sudah terlanjur ?
dan memang penyesalan akan selalu berada di akhir bukan awal
"Aku merindukanmu Soo~"
Seokmin tersenyum miris merasakan sesak teramat sangat di dadanya rasanya sangat sakit, sulit bernafas, masih beruntung Seokmin bisa menjalankan kehidupannya meski ia terlihat seperti mayat hidup untuk semua orang, menjadi seseorang yang sangat dingin dan tertutup, tidak pernah sekalipun terlihat dalam wajahnya raut senyum atau pun bahagia meskipun itu samar, hatinya benar benar terasa mati dan hanya akan hidup jika ia menemukan Jisoo dan membawanya kembali ke dalam hidupnya
Ia hanya butuh Jisoo
Hanya Jisoo bukan yang lainnya
~
Seokmin baru saja sampai di penginapan yang cukup jauh di pulau jeju, dia memiliki sedikit pekerjaan 3 hari ke depan, Seungcheol bilang mungkin ia butuh sedikit liburan juga, tak apa meskipun selesai pekerjaan dia ingin sedikit berlibur 2 atau 3 hari di pulau tersebut, Seungcheol paham betul bagaimana keadaan Seokmin, bagaimana terpukul dan terpuruknya ia saat Jisoo pergi dari hidupnya bahkan sampai sekarang ia benar benar bukan Seokmin yang dulu yang ceria dan penuh dengan canda tawa
Seokmin sampai tepat pukul 10 malam di penginapan setelah selesai membersihkan diri dan makan, ia segera pergi tidur karena besok dia harus menemui client penting perusahaan nya
~
Pukul 2 siang, Seokmin sedang menikmati waktunya dengan berjalan jalan dan sedikit bersantai setelah menyelesaikan urusannya dengan sang client melajukan mobilnya dengan pelan, sesekali memperhatikan deretan toko toko kecil dan indah di pinggiran jalan, dia berhenti di salah satu toko bunga, ketika melihat bunga lily putih, tanpa sadar kakinya bergerak keluar dari mobil dan menghampiri toko bunga tersebut, tersenyum ketika melihat bunga lily putih indah dan cantik mengingatkannya pada Jisoo
Ketika dulu setiap ia menemui Jisoo ia akan membelikan Jisoo 1 tangkai bunga lily putih, Jisoo akan tersenyum dan merona hanya karena 1 tangkai bunga lily, moment itu sukses membuat hati Seokmin menghangat betapa ia merasa sangat beruntung memiliki Jisoo saat itu
"Permisi~"
Seokmin memasuki toko bunga tersebut mencari si penjaga toko dan berencana membeli sebuket bunga lily , setidaknya akan mengurangi sedikit rasa rindunya terhadap Jisoo
"Ia. .sebentar. ."
Seseorang berlari kecil dengan membawa beberapa bunga mawar di tangannya,dia terpaku melihat seseorang di hadapannya yang sedang menunduk memperhatikan beberapa bunga lainnya
"Seokmin~"ucapnya pelan dan lirih
Seokmin membeku, mendengar suara seseorang yang memanggil namanya dengan pelan, Seokmin tidak akan pernah lupa dengan suara ini, suara yang selama 5 tahun ini sangat ia rindukan, dengan cepat ia mendongak, melihat ke arah seseorang yang memanggilnya tadi