Pukul 10 pagi Jisoo di buat pusing dengan rengekan Seokmin yang tidak mau di tinggal berdua dengan Jihoon meski hanya beberapa jam
"Dear. .bagaimana kalau aku ikut saja dengan Jihoon, aku akan menjaganya dan kau bisa tetap mengobrol dengan Wonwoo atau pun yang lainnya. .ya. .ya. .ya sayang"Seokmin cemberut
Dia bersikukuh tidak mau di tinggal berdua dengan Jihoon putra mereka yang berusia 2 tahun, pasalnya ini pertama kalinya Jisoo meninggalkan mereka berdua, hanya berdua, Seokmin sangat payah saat mengurus Jihoon, bagaimana kalau Jihoon menangis, kalau dia lapar, kalau dia menginginkan sesuatu yang tidak Seokmin mengerti, atau bagaimana kalau Jihoon poop!!!
Seokmin tidak bisa mengurusnya sendirian!!!
"Seokmin hanya sampai pukul 4 sore okkay, aku tidak akan lama, aku tidak enak pada Wonwoo lagi pula hanya mengantarkan dia belanja kebutuhan saat melahirkan dan mungkin kami akan ke salon sebentar, aku harus cantik di depan suamiku bukan?"Jisoo mengecup bibir Seokmin mencoba membujuknya
"Hmm. .baiklah. .janji kau pulang jam 4?"rajuk Seokmin
"Iya,aku janji"Jisoo terkekeh
Sebenarnya Jisoo bingung, apa dia punya suami atau tidak?dia malah merasa mempunyai dua anak, dan bukan mempunyai suami dan satu anak
Jihoon masih terlelap di kamarnya setelah tadi pagi makan dan di beri susu, sedangkan Jisoo sedang bersiap siap untuk pergi dengan terus di ikuti Seokmin yang merajuk tidak mau di tinggal sedari pagi
"Aku sudah menyiapkan makan siang kalian berdua, kau tinggal memanaskannya nanti, susu Jihoon juga sudah aku siapkan, hati hati di rumah, dan aku titip Jihoon"
Jisoo mencium bibir Seokmin, melumatnya pelan karena gemas melihat Seokmin yang masih saja cemberut
"Aku tidak lama, lagi pula kau jarang bersama Jihoon, jadi hari ini habiskan waktumu dengan Jihoon, dan kalian harus bersenang senang ok?"Jisoo tersenyum mengelus pipi Seokmin lembut
Seokmin mengangguk, Jisoo benar, Seokmin memang jarang meluangkan waktunya untuk si kecil apalagi minggu minggu ini dia sangat sibuk dengan pekerjaannya dan kebetulan hari ini dan besok dia mendapatkan jatah libur
"Hati hati di jalan dear, kalau ada apa apa hubungi aku oke?"Seokmin mencium kening Jisoo
Jisoo tersenyum dan bergegas untuk segera pergi karena taksi pesanannya sudah datang
"Aku pergi, bye"Jisoo melambaikan tangannya berlalu pergi meninggalkan rumah sederhana mereka
Setelah kepergian Jisoo, Seokmin menuju kamar Jihoon, melihat keadaan si kecil yang ternyata sudah terbangun dan duduk di tempat tidurnya dengan wajah bangun tidur yang menggemaskan
"Wahh anak papa sudah bangun?"Seokmin mendekat menggendong Jihoon hati hati
~
Jihoon tergelak, tertawa puas ketika berhasil menaiki punggung Seokmin, dengan hati hati Seokmin memegang tangan Jihoon dan berjalan pelan seperti seekor kuda, Jihoon sedang ingin bermain kuda kuda an ternyata, setelah mereka selesai bermain petak umpat, dengan Jihoon yang terus saja bersembunyi di balik gorden, kali ini dia ingin bermain kuda kuda an dengan sang papa, Jihoon begitu bersemangat bermain dengan Seokmin, melupakan Jisoo, yang sempat membuatnya menangis ketika bangun tidur tadi karena mengingat Jisoo sang mama
"Pa. .pa. ."
Jihoon tertawa puas ketika berhasil memukul punggung papanya seperti kuda, membuat Seokmin sedikit meringis, karena lumayan terasa sakit pukulan Jihoon, baru di tinggal 2 jam lebih Seokmin sudah sedikit kelelahan dan kewalahan mengurus putra kecilnya, Jihoon sangat aktif berlari kesana kemari, meminta ini itu dan sangat cerewet mengatakan banyak hal membuat Seokmin sangat gemas melihat Jihoon, Jihoon benar benar seperti dirinya, hyperaktif, Seokmin sangat salut pada Jisoo yang setiap hari menjaga dan menemani Jihoon yang super aktif seperti ini, dirinya saja baru di tinggal 2 jam lebih sudah merasa kewalahan seperti ini, Jihoon turun dari gendongan Seokmin dan tiba tiba berlari cepat menuju pintu, entah karena sulit berhenti atau bagaimana Jihoon menabrak pintu dengan cukup keras, membuat Seokmin sangat terkejut