Kembalikan Senyumku

1.3K 135 19
                                    

"Mom. .Chan tadi mendapat nilai A di sekolah karena Chan menggambar mommy daddy dan Chan. .lihat mom!!!"

Chan sangat antusias memperlihatkan hasil karyanya pagi tadi pada sang mommy, namun seseorang yang Chan sebut mommy  hanya diam, tak merespon apapun ucapan bocah berumur 4 tahun tersebut, matanya hanya menatap kosong ke depan tanpa bereaksi sedikit pun.

Sudah 1 tahun Hong Jisoo yang sudah berganti marga menjadi Lee Jisoo, hidup layaknya orang mati, ia tak pernah merespon apapun yang berada di sekitarnya, tidak pernah menjawab pertanyaan seseorang bahkan tidak pernah lagi berbicara, mengeluarkan suara sepatah kata pun, ia hanya diam dengan tatapan kosong ke depan, hatinya sudah mati, dan ia kehilangan separuh hatinya, separuh jiwanya, juga cintanya.

Tepat 1 tahun lalu, suaminya Lee Seokmin, mengalami kecelakaan saat pulang menuju rumah mereka.Mobil yang di kendarai Seokmin bertabrakan dengan truk besar di jalan raya.Luka parah di kepalanya membuat ia tidak bisa bertahan dan meninggal saat itu juga di tempat kejadian, Jisoo yang saat itu sedang menidurkan Chan, dan mendapatkan sebuah panggilan, mengalami shock berat dan tak sadarkan diri.

Setelah acara pemakaman Seokmin, Jisoo berubah menjadi pendiam, menolak makan, berbicara bahkan ia mengabaikan Chan yang menangis saat usianya masih berumur 3 tahun, ia hanya berbaring di tempat tidur yang sering ia dan Seokmin gunakan.Memeluk erat baju sang suami jika ia pergi bekerja.

"Chan. ."

"Mama. ."

Chan bangkit dari duduknya di samping Jisoo, berlari menuju seseorang yang ia panggil mama, sang mama tersenyum berjongkok menyambut Chan yang berlari menghampirinya.Chan memeluknya erat, yang di balas dengan pelukan tak kalah eratnya.

"Ayo kita pulang, biarkan mommy istirahat. ."

Chan mengangguk, melepaskan pelukan nya.

"Tunggu sebentar. ."

Wanita yang Chan panggil mama tersebut, berjalan menghampiri Jisoo, setelah ia mencium pipi si kecil Chan.Tersenyum amat manis di depan sang wanita yang sudah ia anggap seperti kakaknya sendiri.Meskipun ia tak mendapat respon sedikit pun, tak lantas membuat senyumnya luntur, ia tetap tersenyum di depan Jisoo, dan memeluknya erat.

"Jisoo unni , cepatlah kembali, kau tidak kasihan pada Chan, dia masih membutuhkan mu unni. ."

Berbisik sambil menahan air matanya agar tak jatuh, Wonwoo si wanita yang Chan panggil mama tersebut, sebisa mungkin menahan rasa perih melihat Jisoo dengan keadaan seperti ini, menahan perih melihat Chan yang setiap hari selalu bertanya apa mommy nya akan sembuh atau tidak, apa mommy nya akan kembali seperti mommy nya yang dulu atau tidak.

Wonwoo melepaskan pelukannya, lantas menggendong Chan.

"Beri mommy sebuah kecupan, lalu kita pulang oke. ."

Chan mengangguk, mengecup pipi sang mommy sayang.

"Mommy Chan pulang dulu dengan mama Wonwoo. ..mommy cepat sembuh. .Chan merindukan mommy. ."

Chan sedikit terisak, membuat Wonwoo dengan cepat memeluknya erat, melihat Jisoo yang masih saja terdiam, membuat Wonwoo semakin merasa sakit melihatnya.Ia memutuskan untuk segera pergi setelah berpamitan pada Jisoo, yang ia yakini tidak akan merespon apapun semua ucapannya.

Mencoba menenangkan Chan di gendongannya.

~

Jisoo terdiam duduk di tempat tidurnya yang terlihat sangat bersih karena hanya memiliki satu warna yaitu putih, begitupun dengan baju yang ia gunakan, ia masih betah menatap lurus dengan tatapan kosongnya ke arah pintu, ia merasa hampa, semuanya, ia tak bisa merasakan apapun lagi ketika Seokmin pergi dari hidupnya.Meninggalkannya tanpa sepatah katapun, membuat ia terluka sedemikian rupa, hingga rasanya ia ikut mati bersama hatinya.

Pintu terbuka, menampakan seseorang yang sangat tampan dengan baju serba putihnya, bahkan ia terlihat sangat tampan berkali kali lipat dari biasanya.

Jisoo terlonjak, ia tersenyum dengan air mata yang entah sejak kapan sudah membasahi pipinya.

"Seokmin. ."panggil nya lirih

Seokmin mendekat, memeluk erat sang istri tercinta.Membuat Jisoo memeluk Seokmin tak kalah eratnya.

"Kau kemana saja?aku merindukanmu bodoh. ."Jisoo terisak

Seokmin terkekeh "Aku selalu di samping mu sayang. ."

"Bohong. .aku tidak pernah melihatmu. ."

"Jangan khawatir aku tidak pergi kemanapun. ."

Mengelus rambut sang istri sayang, Seokmin lantas melepaskan pelukan mereka, menangkup pipi sang istri.

"Soo apa kau mencintaiku?"

"Tentu saja, pertanyaan bodoh macam apa itu!!"

"Kalau begitu. .berbahagialah. ."

"Aku akan bahagia jika aku bersamamu, aku ingin ikut denganmu Seokmin, kemanapun!!"

Seokmin menggeleng "Tidak sayang. .Chan masih membutuhkan mu. ."

"Aku juga bisa membawa Chan jadi kita bisa bersama lagi. ." pekik Jisoo

"Tidak Jisoo. .dunia kita sudah berbeda. ."

Jisoo menggeleng, menolak apapun yang Seokmin katakan, menolak apapun penjelasan yang Seokmin ucapkan.

"Kau membuat ku sakit jika seperti ini dear. .bahkan Chan juga merasa sakit. ."

Seokmin menangkup wajah Jisoo, hatinya terasa perih melihat orang yang paling ia cintai begitu berantakan seperti ini.

"Kau membuatku tidak tenang. .tolong ikhlaskan aku. ."

Jisoo menggeleng kuat, mengecup kedua pelipis Jisoo, Seokmin benar benar merasa terpukul melihat keadaan istrinya yang begitu menyedihkan.

"Hai. .dengarkan aku. ."

Menatap Jisoo dalam, Seokmin mengarahkan Jisoo untuk ikut menatap kedalam matanya.

"Kau harus berbahagia. .bersama Chan. .kita pernah berjanji bukan untuk membesarkan Chan bersama, menjadikannya anak yang baik dan bisa kita banggakan, maaf aku tidak bisa menepati janjiku dan menemanimu, tapi percaya lah aku akan selalu mengawasimu dan Chan, aku juga akan melindungi kalian dengan caraku. .jadi Lee Jisoo. .kembalilah menjadi Jisoo ku yang dulu, yang ceria. .dan seorang mommy yang kuat dan mandiri untuk Chan"

Seokmin tersenyum, mengecup bibir Jisoo singkat.

"Kau tahu? Aku sangat mencintaimu dan Chan. ."

Jisoo mengangguk "Aku juga mencintaimu dan tentu saja putraku juga"

Seokmin tersenyum, memeluk Jisoo erat, dan berulang kali mengecup puncak kepalanya sayang.

"Berjanji padaku untuk selalu bahagia?"

Jisoo mengangguk, membuat Seokmin lantas tersenyum meski dengan air mata.

"Kalau begitu aku bisa pergi dengan tenang. ."

Jisoo kembali terisak hebat di dada sang suami, ketika mendengar kalimat itu keluar dari bibir sang terkasih.

"Yaaa. .pergilah dengan tenang Seokmin. .aku mencintaimu. ."

Jisoo tersenyum dengan air mata di pipinya, mencium bibir Seokmin untuk terakhir kali, tak peduli meskipun hal ini nyata mimpi atau khayalan seorang Hong Jisoo, Jisoo hanya terpaku menatap wajah tampan Seokmin yang tersenyum penuh dengan air mata sama seperti dirinya.

Jisoo akan selalu mengingatnya, semuanya, tentang seorang Lee Seokmin, seseorang yang amat sangat ia cintai, dan seseorang yang akan selalu ia cintai selamanya.

Jisoo membuka kedua matanya, mengerejap pelan, lantas menatap ke arah jendela, memperhatikan langit yang terlihat sangat cerah di temanin sang matahari.Jisoo tersenyum, meski dengan air mata yang tak pernah berhenti untuk keluar dari kedua matanya.Bergumam lirih tanpa ada satu orang pun yang mengetahui.

"Putraku. .Chan. ."






Fin


Suka aja sama lagunya bikin sakit hati/?:"(

"9597"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang