Seokmin bergegas pulang ke apartemen, berdoa semoga Jisoo istri tercintanya berada di rumah dan tidak melakukan hal aneh apapun seperti apa yang ia pikirkan.Seokmin benar benar khawatir, kalau saja tadi sahabat laknatnya tidak mengeluarkan kalimat yang aneh aneh bahkan keterlaluan yang berhasil memancing emosinya, jika saja Jihoon tidak mencegahnya dan mengatakan ia baru saja melihat Jisoo berlari keluar dari kantornya, mungkin saja wajah tampan sangat sahabat akan habis babak belur, karena ucapannya yang gila.Yah, Kim Mingyu memang gila, bagaimana pun keadaan Hong Jisoo ia akan tetap mencintainya sampai kapanpun dan selamanya.
Seokmin berasumsi jika Jisoo pasti mendengar semua ucapan Mingyu yang ngaur dan kelewat batas, sehingga ia langsung pergi setelah mendengar perkataan Mingyu.
"Dasar Mingyu sialan!!"
Sepanjang jalan Seokmin hanya terus mengumpat, dan berjanji pada dirinya sendiri, jika terjadi sesuatu pada Jisoo atau bahkan jika Seokmin mendapatinya sedang menangis, Seokmin benar benar tidak akan mengampuni Mingyu , sekalipun ia sahabatnya sedari kecil.
Seokmin bernafas lega ketika mendapati Jisoo sedang berkutat di dapur apartemen mereka, merasa di perhatikan Jisoo mendongak, tersenyum ketika melihat sang suami memperhatikannya.
Menghampiri Jisoo, Seokmin memeluk Jisoo erat, menghujani kepala Jisoo dengan kecupan singkat.
"Ya Tuhan aku mencintai mu Jisoo. ."
Jisoo tersenyum, membalas pelukan Seokmin.
Melepaskan pelukan mereka, Jisoo menuntun Seokmin untuk duduk, dan makan bersama, Seokmin memperhatikan gerak gerik Jisoo, membuat Jisoo mengerutkan keningnya, Jisoo memberi isyarat dengan raut wajahnya seolah bertanya "kenapa?".
"Mhh. .apa kau mendengarnya tadi? ucapan Mingyu?"
Jisoo terdiam, lantas mengangguk lemah.
"Aku. .aku minta maaf atas nama Mingyu. ."
Tersenyum, Jisoo mengelus tangan Seokmin, mengangguk memaklumi.
Namun setelahnya ia menunduk, menyembunyikan wajahnya yang ingin menangis, tidak, Jisoo tidak ingin terlihat lemah di depan Seokmin.
Ia harus kuat.
Seokmin mengepalkan tangannya ketika melihat Jisoo menunduk, Seokmin tidak bodoh, ia tahu Jisoo pasti merasa sakit hati dengan ucapan Mingyu tadi.
"Aku akan menghajarnya besok pagi"
Jisoo mendongak, menggelengkan kepalanya kuat, memohon agar Seokmin tidak melakukan hal macam macam hanya untuk melindunginya.
"Setidaknya ia harus meminta maaf padamu Soo. ."
Jisoo menggeleng
"Tapi Mingyu sudah keterlaluan"
Jisoo menggeleng kembali
"Dia membuat mu sakit hati!"
Jisoo menggeleng kuat
"Hong Jisoo, bicara lah, kau tidak bisu!!!"
Jisoo terkejut dengan bentakan Seokmin, menatap Seokmin tak percaya dengan apa yang barusan Seokmin katakan.
Sedangkan Seokmin menutup rapat mulutnya, merutuki dan mengutuk mulutnya yang tidak jauh beda dengan mulut Mingyu yang sialan.
Jisoo tersenyum
"Ka-u lu-pa Se-ok-min , a-ku se-ka-ra-ng me-ma-ng bi-su"
Jisoo berusaha mengeluarkan suaranya, yang memang sudah tidak bisa keluar lagi, tersenyum dengan hati yang amat sangat terluka.