Alasan Terbesar

1.4K 138 21
                                    


Kupandang lekat dirimu
Kutatap bola matamu
Terasa menusuk tepat di jantung hatiku

"Hai. .aku Lee Seokmin sepupu Seungcheol Hyung. ."

Pria itu tersenyum memperhatikan deretan giginya yang terlihat rapi, jangan lupakan hidungnya yang bangir, serta uluran tangannya yang menunggu untuk berjabat tangan.

Dan di detik itu pula matanya yang menatap tepat ke dalam manik wanita di hadapannya, membuat wanita itu sontak tertegun merasakan desiran aneh di jantungnya.

"A. .aku Hong Jisoo. ."

"Senang bertemu dengan mu Jisoo Noona"

Kutarik nafas terdalam
Seiring balas tatapmu
Memicu nadi kacaukan adrenalinku

Jisoo sudah terbiasa dengan bisik bisik cacian bahkan umpatan dari seluruh mahasiswa di kampusnya, mengatakan bahwa ia adalah "Pengganggu" "Orang Ketiga" bahkan hal lainnya yang mungkin jika orang lain yang mengalaminya akan merasakan sakit hati, Jisoo bukannya tidak sakit hati, ada kalanya ucapan mereka masuk ke dalam hatinya, namun ia lebih tahu apa yang sebenarnya, makanya ia acuh dengan ucapan orang lain yang tidak mengetahui bagaimana pertemanan nya dengan Seungcheol dan Jeonghan begitu dekat layaknya saudara.

Ya, Jisoo selalu mendapatakan cacian umpatan bahkan makian dari mahasiswa pendukung hubungan Seungcheol dan Jeonghan Couple ter-Romantis kampus, hanya karena kadang mereka melihat Seungcheol bermanja ria dan menempel padanya jika Jeonghan sedang tidak ada.

Seungcheol dan Jeonghan bahkan tidak mengetahui hal ini, karena jika ada mereka, semua penghuni kampus akan diam saja, lain halnya jika Seungcheol dan Jeonghan tidak ada di sampingnya, seperti saat ini, semua bisikan yang tidak bisa di bilang bisikan masuk ke telinga seorang Hong Jisoo, Jisoo hanya bisa menghela nafas, mencoba bersabar sekuat yang ia bisa.

Seseorang memakai kan aerphone ke telinganya, sedikit terkejut, Jisoo menoleh mendapati senyum secerah matahari di hadapannya.

"Seokmin. ." ucapnya lirih

Seokmin hanya tersenyum, menarik Jisoo berhadapan dengannya, memasangkan aerphone di kedua telinganya, lantas menyalakan music agar Jisoo bisa mendengarkannya.

"Ayo. ."

Menggenggam tangan Jisoo tanpa ragu, Seokmin membawa Jisoo berjalan beriringan bersamanya.

Sontak membuat Jisoo diam seribu bahasa, bahkan ia lupa dengan orang orang di sekitar, tak mendengar alunan music yang terpasang di telinganya, fokusnya hanya pada seseorang yang berjalan di sampingnya, menggenggam tangannya erat, membuat hati dan detak jantungnya terasa kacau seketika.

Kucari cari celah mu
Kuingat ingat ucapmu
Tapi tak temukan satu kekurangmu

"Jadilah kekasihku Noona. ."

Jisoo tertegun, terkejut untuk kesekian kalinya, sejak mengenal Seokmin, entah sudah berapa kali Jisoo di buat terkejut dengan tingkah dan ucapan ajaib dari sepupu sahabatnya ini.

"Aku tidak menerima penolakan. .jadi, mau tidak mau Noona harus jadi pacarku. ."

"Tap. .tapi. .Seokmin. ."

"Ah, aku ada kelas. .nanti kita pulang bersama, Noona tunggu aku pulang oke. ."

Jisoo terdiam seketika, ia bingung dan hanya bisa diam melihat Seokmin yang beranjak dari tempat duduknya, namun sebelum ia benar benar pergi, Seokmin kembali berbalik menghampiri Jisoo yang hanya diam seperti orang bodoh.

"9597"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang