[3]

1.1K 136 9
                                    

Jam menunjukkan pukul 14.30, jam kesenangan tersendiri bagi para siswa dan siswi karena waktunya untuk pulang ke rumah .

Namun sepertinya itu tidak berlaku untukku.

Jika yang lain harus pulang ke rumah, aku akan pergi ke tempat terbuka namun tidak terdapat banyak orang disana.

"Tidak rose. Kau pulanglah, lagipula kau kan ada acra dengan jaehyun" Larangku ketika rose hendak ingin menemaniku

"Ahh, kau benar lisa. Tapi bagaimana dengan..."

"Ssshh , sudah tidak apa apa. Jaehyun cepat bawa rose pergi, dia benar benar berisik" ucapku dengan kekehan sambil mendorong pelan rose

"Tapi kau yakin lisa? Kau bisa ikut dengan kami" tawar jaehyun

"Kau ini sama saja. Tidak apa.."

"Kalian pergilah, biar lisa denganku"

"Ahh kalau begitu sih aku tidak usah khawatir. Kita pergi dulu ya lisa, tolong jaga lisa hanbin." Ucap rose berusaha menggodaku sebelum pergi meninggalkanku dengan hanbin.

"Yasudah sana" usir ku sedikit kesal

Ketika rose dan jaehyun sudah tidak terlihat, aku mulai melangkah kan kaki ku juga untuk pergi dari area sekolah.

Tiba tiba hanbin menahan tanganku membuat aku berhenti dan otomatis berbalik menghadap hanbin

Tangannya mulai menggenggam jemari jemari ku, mengepal erat ditelapak tangangku dan langsung menarikku untuk mengikutinya.

"Kau ini, tetap sama seperti dulu" gumamku

Kami terus berjalan tanpa ada suara yang keluar.
Bahkan kami tidak menaiki kendaraan sekalipun, rasanya kakiku mati rasa.

"Ada apa? Tiba tiba kau berhenti." Ucapku kaget

Hanbin melihat wajahku, lalu membiarkan tubuhnya berjongkok membelakangi ku

"Naiklah" suruhnya

"Tidak usah, aku ini berat" cegahku

"Sejak kapan kau berat lisa? Jikapun ia kau berat, dalam satu jam pun kau akan kembali ringan" jawabnya dengan kekehan

Begitupun dengan ku, dia masih tahu jelas tentang ku.

"Baiklah jika kau memaksa."

Berkahirlah aku digendongnya.

"Aku merindukanmu"

Dua kalimat yang keluar dari hanbin berhasil membuat lingkaran tanganku mengerat pada leher hanbin.

Kami tiba di sungai han, namun hanbin masih belum menurunkan ku.

"Turunkan aku, disana ada kursi. Kita bisa duduk bersama" ucapku membujuk hanbin

"Tidak. Jika aku menurunkan mu, pasti kau akan menjaga jarak denganku"

Memang, aku selalu menjaga jarak dengan hanbin. Aku takut , jika rasa ingin kembali padanya semakin besar.

Tapi dengan aku menerima perlakuan hanbin seperti ini, ahh sudaah terlanjur.

"Baiklah, aku tidak akan menjaga jarak denganmu"

"Kau yakin?"

"Aku yakin hanbin" jawabku dengan lembut

Lalu dia menurunkan ku tepat diatas kursi taman sungai han dan langsung membawaku kepelukan didadanya, membiarkan dada bidangnya ditiduri oleh kepala kecilku.

"Aku juga merindukanmu" ucapaku pelan, dan benar saja. Dia langsung mengeratkan pelukannya

"Maaf jika ibuku membuatmu tidak nyama lisa"

Aku tidak ingin menjawabnya, biarkan untuk saat aku melupakan kejadian kejadian menyakitkan itu.

"Aku merindukannya hanbin...

Ibuku" ucapku pelan sambil menangis

"Maafkan akuu" lirihnya

Aku tahu, hanbin menangis jika aku mulai membicarakan ibuku. Bukan hanya karena ia dekat sekali dengan ibuku. Tapi, sudahlah. Aku masih belum cukup berani untuk mengungkitnya.

"Tak apa hanbin, kita hanya harus saling menyemangati dan bersabar" Ucapku berusaha menghibur hanbin

"Kau benar lisa. Kita hanya perlu bersabar" gumamnya pelan

"Kau tidak kedinginan?" Tanyanya

"Sudah ada seseorang yang menyelimuti ku saat ini, bagaimana mungkin aku kedinginan." Jawabku sambil tersenyum bahagia.

Aku mendengar hanbin tertawa. Dan aku senang bisa membuat dia tertawa kembali.

"Kau selalu bisa membuat orang lain nyaman dekat mu. Dan itu membuat seseorang sulit untuk menjauhimu"

"Syukurlah. Itu membuatku tidak kesepian."

"Jangan menghindar terlalu sering dariku lisa"

"Kita lihat saja nanti hanbin, sebaiknya kita sekarang pulang. Bagaimana jika mereka mencarimu?"

"Mereka mencariku bagaimana. Mereka akan mencari mu juga"

"Ahh benarkah? Kalau begitu ayo cepat kita pulang" ajakku sambil menggenggam tangannya

Dan berjalan berdampingan, kami menaiki bus yang memutari lingkungan rumah kami dua kali. Karena kami masih ingin terus bersama. Lucu bukan? Padahal rumah kami sudah di depan mata, namun kami tetap saja tidak turun.









Aaakhhhhh so sweet 😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aaakhhhhh so sweet 😭

Hug Me, Don't Let Me Lost [hanlice]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang