Rose dan Jaehyun sedang asik bermain basket di lapangan, tanpa mengetahui ada perkelahian antara Jennie, Lisa dan Hanbin di kantin.
Sesekali Jaehyun menjahili kekasihnya itu dengan mengangkat bola tinggi-tinggi.
"Kembalikan, kau curang Jaehyun" Seru Rose dengan wajah cemberutnya.
Jaehyun terus tertawa sambil berjinjit tanpa menghiraukan rengekan sang kekasih "Ambil ini jika kau bisa" Jawabnya sambil menjulurkan lidahnya.
Rose berlari menghampiri Jaehyun sambil melompat-lompat untuk mengambil bola basket itu.
***
"Jen, apa kau serius? Aku takut terjadi sesuatu" Ujar Jisoo
Jennie menoleh dan menyeringai dengan misterius "Tenang saja, aku Kim Jennie. Tidak ada yang bisa lolos begitu saja setelah berurusan denganku!" Jawabnya
"Ck! Tikus kecil yang malang. Rose, kita lihat seberapa pedulinyakah sahabatmu itu!" Batin Jennie
***
Lisa, Hanbin dan Jaehyun terlihat gusar. Hari sudah mulai gelap, tapi dia belum juga menemukan Rose.
Sejak istirahat kedua, mereka tidak melihat Rose sama sekali. Dan ini sudah pukul enam sore.
"Bagaimana ini? Bagaimana jika terjadi sesuatu padanya?" Ujar Jaehyun dengan cemas.
Ia beberapakali menelpon Rose, namun tetap handphone nya tak kunjung aktif.
"Tenanglah Jaehyun, kita sama-sama khawatir. Rose anak yang pintar, tidak mungkin terjadi seseuatu padanya" Kata Lisa, walau dalam hati ia begitu mencemaskan sahabat baiknya itu.
"Sekarang, kita lacak terakhir dia mengaktifkan handphone-nya. Jaehyun, aku pinjam handphone mu" Ujar Hanbin, ia berusaha tetap tenang.
Jaehyun memberikan handphonenya pada Hanbin. Ia terlihat mengutak-atikkan ponsel Jaehyun.
"Terakhir aktif masih di area sekolah, lebih baik kita berpencar. Aku dengan Lisa di lantai dua dan tiga, kau di lantai bawah sampai ke parkiran dan gudang" Kata Hanbin
Jaehyun mengangguk dan dengan cepat ia berlari menelusuri area sekolah lantai satu sampai parkiran dan gudang.
"Ayo, Lisa"
Lisa mengikuti Hanbin dari belakang, dengan teliti ia menelusuri setiap ruangan yang ada.
Hingga suara isakan pelan terdengar
"Dia.. Akan baik-baik saja buka?" Kata Lisa sambil menunduk.
Bahunya bergetar dengan sorot mata yang ketakutan. Ini.. Situasi ini, ketika dia akan menyelamatkan Ibunya dalam kedaan gelap.
Hanbin memegang kedua bahu Lisa "Lisa, lihat aku"
Lisa melihat kedua sorot mata Hanbin "Rose akan baik-baik saja, dia wanita pintar dan kuat. Aku yakin, dia pasti baik-baik saja" Lanjutnya dengan lembut.
Lisa mengangguk sambil terisak "Kuharap begitu.."
***
"Apa ini? Dimana aku? Kenapa semuanya gelap?"
Yang terakhir dia ingat adalah saat dirinya hendak ke perpustakaan sebelum pulang bersama Jaehyun, tapi tiba-tiba ada seseorang yang membekapnya.
"Jaehyun? Lisa? Hanbin? Kalian dimana?"
Terdengar suara kaleng yang ditendang, lebih tepatnya kaleng minuman keras.
"Kau sudah sadar rupanya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hug Me, Don't Let Me Lost [hanlice]
Fiction générale"Yang datang dengan mudah tidak bertahan lama, dan sesuatu yang bertahan lama tidak akan datang dengan mudah"