Pukul 08.00 , Minggu
•
"Hanbin, bangunnnn. Ini sudah siang" ucapku berusaha membangun kan hanbin
"Nghhh" hanya erangan yang keluar dari mulut hanbin.
"Hanbin!!! Ini sudah siang, bagaimana jika ketahuan" ucapku sekali lagi karena khawatir
"Mereka akan pergi keluar sebentar lagi, setelah itu aku akan pergi ke kamarku" jawabnya masih dengan mata tertutup.
"Benarkah? Yasudah kalau begitu, aku mandi dulu"
Hanbin menahan tanganku ketika aku hendak beranjak dari kasur.
"Kau mau kemana?"
"Aku mau mandi!!"
"Tidak, tapi kau mau kemana setelah mandi?"
"Kau mau ikut?"
Aku melihat sepertinya hanbin menimbang nimbang, apakah ikut atau tidak.
"Mau ikut atau tidak? Dan lepaskan tanganku. Aku mau mandi" seruku dengan kesal
"Ah baiklah, aku ikut dengan mu" ucapnya lalu keluar dari kamarku.
"Kau dari kamar lisa?" Tanya jennie curiga
"Jika iya kenapa?" Jawab hanbin dengan santai
"Kau tidur dengannya?" Lanjutnya menyelidiki
"Jika iya kenapa?" Lagi, hanbin masih memberi jawaban sama seperti tadi
"Kau berani sekali hanbin. Bagaimana jika ayah dan ibu tahu? Apa kau tidak.."
"Tidak. Aku tidak takut!" Jawab hanbin dengan berani
"Jika suatu saat nanti kau butuh pertolongan ku, aku tidak segan untuk menolaknya. Camkan itu" ancam jennie dengan dingin
"Justru aku senang jika aku menolak pertolongan mu jennei!" Jawabnya lalu berlalu meninggalkan jennie yang termengu marah.
"Awas saja kau lisa"
•
Hanbin
Kau sudah siap?
Tentu saja. Kita berangkat bersama atau aku yang duluan?
Tenanglah lisa, tidak ada siapa siapa. Walaupun iya ada orang, aku akan melindungi mu.Baiklah, aku tunggu di luar.
Tunggulah diruang keluarga, kenapa harus menunggu diluar. Aku sedang siap siap, sebentar lagi aku turun.Baiklah. Jangan lama lama, kau tahu aku tidak suka menunggu 😒
Jangan khawatir, aku tidak akan lama 😊•
Seperti kata hanbin, aku harus menunggunya di ruang keluarga, ruangan tempat mereka berkumpul tanpa mengajakku
Selama satu bulan ini aku tinggal dirumah ayah, baru dua kali aku memasuki ruang keluarga. Pertama saat aku datang untuk pertama kalinya kerumah ini, dan kedua yang sekarang.
Aku sedikit ragu ketik melihat jennie sedang berada di ruang keluarga menyaksikan tayangan televisi.
"Ehmm," aku sedikit berdehem, agar jennie tidak terlalu terkejut dengan kedatangan ku.
Dia menatap ku tajam, melihat detail penampilan ku dari bawah hingga atas
"Boleh aku duduk jennie?" Tanyaku dengan hati hati.
Dia tidak menjawab pertanyaan ku, hanya mendelik tajam padaku lalu kembali menyaksikan televisi.
Tidak ada pembicaraan diantara kami, kami berdua sama sama canggung.
"Kenapa hanbin lama sekali" batinku kesal
Untungnya suasana canggung kami berhenti ketika jennie mendapatkan panggilan
"Tidak , aku dirumah sendirian"
"Benarkah? Kalau begitu jangan lama lama"
"I love too"
Ahh, dia jaewon. Pacarnya.
Aku melihat hanbin yang berjalan dari atas sana menuju bawah dengan setelah yang nyaman seperti ku, dia sangat tampan sekali.
"Ayo lisa" ajaknya tanpa melirik jennie
"Kau mau pergi?"
"Iya, jika kau ingin memberitahu ibu dan ayah silahkan. Aku tidak keberatan" jawab hanbin santai
"Tidak. Kalian bersenang senanglah"
Lalu kami berdua berlalu meninggalkan jennie yang masih menatap kepergian kami dengan ekspresi wajah yang sulit diartikan.
"Pakai mobil ku saja ya..?" Pinta hanbin
"Jika kau ingin menaiki mobil pribadi mu, ya silahkan saja. Aku ingin menaiki bus dan berjalan kaki sesekali" jawabku dengan santai
"Hmm, baiklah lisa. Kau selalu menang"
"Yasudah ayo kita berangkat" ajakku
"Tapi sebenarnya kita mau kemana?" Tanya hanbin penasaran
"Ikuti saja, jangan banyak bertanya. Aku yakin, kau akan berterimakasih padaku karena telah mengajakmu ke tempat istimewa" jelasku dan langsung menarik hanbin untuk mulai berjalan.
•Just follow your princess, hanbin. dont many ask!!! 🍂
i know. they are so tired, please give some rest.
![](https://img.wattpad.com/cover/159087929-288-k59509.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hug Me, Don't Let Me Lost [hanlice]
General Fiction"Yang datang dengan mudah tidak bertahan lama, dan sesuatu yang bertahan lama tidak akan datang dengan mudah"