36. Kisah Ratu Seleb

1K 142 12
                                    

Ketika pagi menjelang sambil sarapan cantik mengobrol dengan keluarga Arjuna.
Mereka membahas seputar rencana pernikahan Arjuna dan cantik.

"Untuk pernikahan nanti adat apa yang ingin kamu gunakan? Dan berapa banyak tamu yang ingin kamu undang?"tanya Tante Jovita kepada cantik.

Dan ditanya seperti ini cantik justru malah merasa sedih. Karena sejujurnya cantik sama sekali tidak memahami soal ini. Andai saja Bunda masih ada pasti Bunda yang akan menentukan semuanya. Atau Jika saja ibu dan bapaknya ada, mereka pasti lebih memahami dan bisa menggunakan adat yang tepat.

Karena seharusnya hal seperti ini menjadi pertimbangan dan menjadi perundingan diantara dua keluarga.

Tentu saja tante Jovita pun sadar akan hal ini karena nya tante Jovita ingin merundingkannya dengan cantik. Karena bagaimanapun juga Tante Jovita kira mungkin Cantik punya impian untuk Seperti apa acara pernikahannya nanti.

Tante Jovita sadar tidak ada keluarga dari pihak cantik yang akan mengurusnya. Karena itu tante Jovita bertanya supaya bisa mempersiapkan pernikahan ini sesuai keinginan cantik dan Arjuna.

Tapi alih-alih menjawab cantik Justru malah termenung, bahkan sarapannya pun terabaikan.

"Kok malah diam?" Tanya Arjuna perhatian dan khawatir.

"Aku sedih aja. Bukankah seharusnya di saat seperti ini, seharusnya kita melibatkan keluarga? Tapi aku nggak punya keluarga." Jawab Cantik jujur dan air mata pun menetes begitu saja di pipinya. "Maaf seharusnya menjadi momen yang bahagia." Cantik menambahkan perkataannya karena tidak enak hati dengan kedua orang tua Arjuna.

"Nggak papa sayang, Kita paham kok. Dan mulai saat ini Mamah Jovita adalah mamah kamu. Papah Badrul adalah Papah kamu, dan kita akan menjadi keluarga." Ucap tulus Mamah Arjuna kepada cantik untuk menenangkannya. Sambil menggenggam kedua tangannya.

Sementara Arjuna yang duduk persis di samping cantik pun. Mengelus rambut Cantik sebagai tanda simpati nya. Sambil tersenyum penuh ketulusan.

"Dan gimanapun juga ini pernikahan kalian. Jadi mamah mau pastikan bahwa pernikahan ini sesuai keinginan kalian. Jadi, kalian harus kasih tahu mamah, kalian maunya seperti apa? Biar nanti mamah yang urusin. Dan tentunya kalian harus selalu berbahagia." Mamah Jovita melanjutkan pernyataannya.

"Gimana sayang?" Gantian kini Arjuna yang bertanya. Agar Cantik memberi Jawaban dan teralihkan dari kesedihannya.
Lalu Cantik pun akhirnya memberikan jawabannya.

"Karena aku gak ngerti soal adat istiadat seharusnya pernikahan itu seperti apa. Maka aku minta tolong aja sama Tante......"

"Mamah!" Seketika selaan Arjuna, Tante Jovita, dan om Badrul menyekat omongan Cantik. Dan membuat Cantik tersenyum malu-malu lalu mengulang kembali kata-katanya.

"Maka aku minta tolong Mamah aja yang mengurus semuanya. Aku minta maaf aku ngerepotin. Tapi aku beneran gak tahu harus gimana. Tapi kalo mamah butuh bantuan mamah tinggal kasih tahu aku. Aku pasti lakuin kok."

"Tentu saja mamah dan papah serta keluarga besar Arjuna akan mengurusnya. Tapi gimanapun juga kami membutuhkan persetujuan dari kamu juga."

"Pokoknya apapun keputusan mamah dan keluarga aku pasti setuju. Tapi sepertinya soal gaun pengantin aku bisa urus sendiri."

"Baiklah, kalian urus baju pengantin. Sisanya kalian tahu beres aja. Tapi kamu juga perlu tahu. Karena Arjuna keturunan Arab maka mamah dan keluarga sebenarnya sudah merencanakan prosesi pernikahan kalian nanti sesuai adat keluarga kami."

"Aku setuju aja." Jawab Cantik.

"Aku juga terserah aja yang penting aku sama Cantik sah jadi suami istri."

Kisah Ratu SelebTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang