Jaehyun bukan tipe yang romantis, bagi dirinya sendiri. Akan tetapi, bagi Lisa lelaki yang saat ini duduk di sampingya sangat romantis. Saat kencan beberapa minggu lalu Jaehyun memperlakukan Lisa dengan baik. Jaehyun tak menyentuhnya, alasannya karena mereka belum memiliki status sebagai kekasih. Jaehyun tak banyak bicara, obrolan mereka berputar pada urusan sekolah tetapi itu tak membuat Lisa bosan. Saat itu Lisa menyadari jika keheningan dapat menciptakan rasa nyaman.
"Hari ini kamu les?" Tanya Lisa setelah Pak John keluar kelar.
Jaehyun menoleh dan tersenyum sebagai jawaban. "Ya, karena ini hari Rabu. Kamu?"
"Aku akan pulang dan tidur." Balas Lisa dengan cengiran.
Jaehyun tertawa mendengarnya, ia mengeluarkan kaset dari tasnya dan memberikannya pada Lisa. "Kalau begitu, dengarkan ini saja. Nanti bosanmu hilang. Saya sudah dijemput, nanti hubungi kalau sudah mendengarnya ya?"
Lisa mengangguk, tanpa ragu membuka tasnya dan memasukkan kaset tersebut ke dalam tas. Tak lama ia berjalan keluar kelas bersamaan dengan Bambam, tetangganya.
••
L
isa buru-buru mengeluarkan kaset dari Jaehyun dan memasangnya. Alunan piano terdengar, Lisa tahu nada ini. River flows in you dari Yiruma, salah satu lagu yang paling Lisa suka. Lisa tersenyum, mengingat ketika ia berbicara mengenai lagu ini secara random saat kelas Seni.
"Akhir-akhir ini aku suka mendengar alunan piano." Ucap Lisa ketika melihat gambar piano pada buku.
Jaehyun menoleh, tampak tertarik. "Oh ya? Lagu apa yang biasa kau dengar?"
"River flows in you milik Yiruma."
Lagu selanjutnya adalah alunan nada indah dari Jaehyun. Lagu Boyfriend dari Justin Bieber versi akustik. Lisa sudah menggigit ujung bantalnya, tanpa dapat menahan senyumnya. Gadis itu kemudian berguling dan menendang kasur dalam posisi tengkurap sementara tangannya memukul bantal. Wajahnya memerah dan di otaknya terjadi adu argumen antara Jaehyun tengah menyatakan perasaannya versus Lisa tak seharusnya terlalu percaya diri tentang perasaan orang lain.
Setelah lagu kedua selesai, tak ada suara yang keluar. Hingga satu menit berlalu, membuat Lisa bangkit dari tempat tidur untuk mengecek kaset dari radio. Namun di sana masih ada sisa waktu. Dua menit berlalu dan masih tak ada suara. "Apa mungkin ru-"
"Baiklah," itu suara Jaehyun dan Lisa berhenti di tempat. Gadis itu tersenyum kecil, menarik kursi berodanya dan duduk di depan radio. "Saya yakin kamu baru saja berpikir bahwa kaset ini rusak, tapi tidak. Kamu salah, bukan kasetnya yang rusak hanya saya yang sedang mengumpulkan keberanian."
Suara Jaehyun tak terdengar, membuat tangan Lisa terulur untuk memukul bagian atas radio. "Ish! Ada apa dengan radionya?"
"Alat yang kamu gunakan tidak rusak, hanya saya yang terlalu gugup." Ucapan itu membuat tangan Lisa terulur kembali. Lisa menaruh tangannya di atas paha sambil memberengut karena Jaehyun tahu tentang apa yang mungkin ia lakukan saat ini. "Lisa, dalam matematika semua hitungan dapat terselesaikan jika tahu teorinya. Tapi, meski saya tahu kamu dan saya tahu perasaan saya ke kamu, saya gak tahu dengan pasti apa kamu juga merasa demikian. Jika 1+1 adalah dua, apa saya dan kamu dapat menjadi kita?"
Wajah Lisa sudah luar biasa memerah. Jaehyun dan cara aneh serta perumpamaannya. "Saking gugupnya saya bahkan gak bisa ingat kata-kata yang sudah saya susun untuk kamu sebelumnya. Tapi yang pasti, saya ingin kamu menjadi bagian dalam hidup saya. Terlalu dini, tetapi saya tahu bahwa saya tidak ingin melepas kamu. Tidak untuk sekarang atau pun di masa depan. Kalau kamu merasa demikian, beri tahu saya."
Rekaman selesai dan tanpa ragu Lisa meraih ponselnya untuk mengirim pesan pada Jaehyun.
Lalisa
1+1 bisa berhasilJaehyun
Apa ini artinya bagus?Lalisa
tentu!
artinya aku pun gak mau melewatkan kesempatan untuk bersama kamuJaehyun
Saya ingin memeluk kamu, tapi gak bisa
Saya harus apa?
Saya senangLalisa
Belajar nomor satu, Jae
Temui aku setelah les kamu selesai
Di sevel dekat rumahkuJaehyun
I WILL!
See you, Love.Lisa tak bisa membalas karena sibuk meredakan debaran jantungnya.
l d r
long distance relationshipsatu lagi
-amel