Part 15 - Remember

2.6K 109 9
                                    

"Sesibuk apapun kamu, jangan lupa bahwa keluarga adalah tempat kamu berpulang." -Fakhri

~~~

Fakhri POV

"Assalamu'alaikum bu, fakhri sudah sampai nih." ucapku seraya melepaskan sepatu dan menyimpan di rak sepatu depan pintu rumah ibuku.

Iya ini rumah ibuku tepatnya berada di kelurahan Jodipan, Malang. Yang terkenal dengan kampung warna-warni nya. Pada tau ngga nih??

"Ibuu.....Assalamu'alaikum" ucapku lagi dari luar rumah sambil mencoba membuka gagang pintu.

"Iya wa'alaikumsalam, sopo yo (siapa ya)?" Suara ibu terdengar pelan sepertinya teriak dari dapur.
"Tunggu sek..(tunggu dulu)" sambung ibu.

*ibu membuka pintu

"Masyaallah.......cah lanang ku muleh toh. Ko dewe'an? Calone endi?" (Masyaallah anak laki-lakiku pulang ternyata. Kok sendiri? Calonnya mana?) kata ibu meledek sambil mengelus ngelus pundakku.

"Ibu iki nggarai.....are'e ga di kon mlebu ta ?" (Ibu ini mulai kan.....anaknya ngga disuruh masuk nih?) Tanyaku meledek balik.

"O iyo lali sampe'an, kene lunggu sek ta nggae minum" (Ohiya sampe lupa, sini duduk dulu ibu buatin minum) jawab ibu.

"Pun bu gausah (Udah bu gausah), Fakhri aja ambil sendiri. O iyo Iki bu Fakhri bawa bolu lembang oleh-oleh kesukaan ibu." Kataku sambil memberikannya ke ibu. Lalu, aku menuju dapur diikuti Ibu dan aku mencium bau sesuatu dari kejauhan."Mambu opo iki bu (bau apa ini bu) ?" Kata ku seraya terus berjalan.

"Waa....Banyak sekali masakannya, tau Fakhri mau datang ya bu." kataku sambil tersenyum ke Ibu.

"Iki kate arisan, ibu sing masakno (ini mau arisan, ibu yang masakin)." Jawab Ibu.

"Kirain buat Fakhri bu." Jawabku dengan wajah sedih.

"Yo wes kono ngasuh se (ya udah sama istirahat dulu)." kata ibu sambil memegang pundakku lalu.

"Njeh bu." (Njeh=iya) Aku pun kembali ke ruang tamu untuk mengambil tas lalu ke kamar.

Begini family time ku meskipun hanya berdua tapi aku tetap senang.

"PAKET" teriak seseorang dari luar rumah yang sepertinya kurir.

"Jukuen se le, ibu se masak iki (ambil dulu nak, ibu masih masak ini)."

Aku pun keluar rumah, dan mengambil paketannya.

"Iki mas atas nama bu linda betul yo?" (Iki=ini, yo=ya) tanya si kurir tersebut.

"Iyo mas betul" jawabku.

"Wes di trimo yo mas paketanne, tanda tangan nde kene mas." (Sudah di terima ya paketannya, tanda tangan disini mas) Kata si kurir sambil menunjukkan dimana aku harus tanda tangan.

"Iki wes mas" (wes=sudah) kataku sambil memberikan pulpennya.

"Suwun yo mas" (makasih ya mas) kata kurir tersebut sambil meninggalkanku.

Surgaku KarenamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang