_
_
_
_
"Kalian akan menikah."
Aku langsung terbatuk. Hampir saja aku menyemburkan minuman yang tengah kuteguk. Jungkook bahkan lebih parah dariku, nasi yang ada di mulutnya berhamburan keluar.
Sedikit menjijikan memang.
"Ibu! Apa maksudnya ini?!" Jungkook menggebrak meja makan membuat semua orang ketakutan termasuk denganku.
"Ibu sudah memutuskan ini, kau tidak bisa menolak."
Apa?
Kenapa?
Menikah?
Aku?
Jungkook?
Bagaimana bisa?
Apa yang barusan aku tidak salah dengar, siapapun tolong sadarkan aku.
"Aku tidak mau!" Jungkook menolak tegas, "bagaimana bisa aku menikah dengan gadis sepertinya, tidak mungkin ibu."
Sumpah demi restoran KrustyKrab tempat spongebob bekerja, dia melukai hatiku, aku memang mengidolakannya tapi bukan berarti aku mau menikah dengannya.
"Jungkook. Jaga bicaramu!"
Aku berdegik ngeri mendengar teriakan wanita paruh baya disampingku.
"Ibu sudah memutuskannya. Mau atau tidak, pernikahan itu akan tetap dilaksanakan," lanjutnya.
"Aku masih muda ibu, dan ibu tahu aku sudah memiliki kekasih. Dan dia—" Jungkook menunjuk kearahku, "membawa kesialan dalam hidupku!"
Aku menunduk, tidak bisa berkata apapun. Ini sedikit tidak masuk akal. Aku mendongak ketika mendengar suara tamparan yang cukup keras. Ibu memberikan satu tamparan pada pipi Jungkook, aku melotot kaget.
Mata Jungkook memerah, dia menahan amarahnya. Aku bahkan tidak berani untuk menatap Jungkook sekarang, "sampai kapanpun aku tidak akan pernah menikahinya!"
Suara Jungkook meninggi dan detik berikutnya dia berlalu pergi, meninggalkan aku dan ibunya yang terduduk lemas.
Aku langsung melangkah mendekati ibu Jungkook, "bu, kenapa ibu melakukan ini. Aku tidak ingin menikah dengan Jungkook, ini akan membuat dia tertekan."
Ibu menggeleng, "tidak Hani. Aku hanya percaya padamu, Jungkook harus berubah. Dia bukan Jungkook yang dulu, hanya kau yang bisa mengubah dia kembali. Bantu ibu, sayang."
Ibu Jungkook memelukku. Pikiranku berkecamuk, tidak mengerti dengan tujuan dari apa yang dikatakan ibunya sendiri. Menikah dengan Jungkook mungkin adalah pilihan berat dalam hidupku, terlebih usia kami yang masih dikatakan terlalu muda hanya untuk sebuah pernikahan.
Aku pusing. Semua yang dikatakan ibu Jungkook menguasai pikiranku hingga malam tiba. Aku tidak bisa memejamkan mata barang sedikitpun, hingga tidak sadar bahwa pagi datang lebih awal.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVE THE MOMENT
Fanfiction{Judul sebelumnya I'm Not Sasaeng Fans}} Kenangan akan berarti jika disimpan dan diingat dengan baik. Jika tidak, kenangan hanya akan menjadi sebuah ilusi, seperti bui di lautan, hilang dan tidak meninggalkan apapun. Terkadang takdir suka bermain-ma...