[ 7] Apa Kita Pernah Bertemu?

20.1K 1.9K 106
                                    

_

_

_


_


_

"Tanda tangani ini."

Jungkook melemparkan secarik kertas kehadapanku. Aku mulai mengambil kertas itu dan melihatnya. Mataku membulat sempurna membaca apa yang tertulis di kertas ini.

"I-ini apa?"

Aku mencoba mengeluarkan suaraku yang sudah sangat tersendat menghadapi apa yang akan aku alami. Aku dapat melihat Jungkook di depanku, tapi entah mengapa aku lebih menyukai melihatnya dari jauh.

"Itu aturan yang harus kau laksanakan selama kau menjadi istriku."

Semenjak kejadian yang menimpanya tiga minggu yang lalu ketika dia masuk rumah sakit. Secara mengejutkan dia ingin melanjutkan pernikahan yang tidak jelas ini.

Statusku berubah. Walau tidak banyak yang mengetahuinya. Hanya beberapa saja. Kami sepakat untuk menyembunyikannya demi kebaikan masing-masing. Jungkook sebentar lagi akan menjadi seorang idola, debutnya sebentar lagi dan aku tidak ingin membuatnya gagal.

Aneh sekali, kami bahkan belum menginjak umur delapan belas tahun, tapi status kami telah berubah. Suami-istri. Entah apa yang ada dipikirannya, apa rencananya, kenapa dia ingin melanjutkannya aku tidak tahu. Aku benar-benar seperti anak kucing yang menurut pada kelinci merah muda begitu saja.

Biar kutebak. Aku akan menjalani hidup yang melelahkan setelah ini.

Bahkan ini baru permulaan, aku sudah sangat kewalahan menghadapinya. Apa aku sudah mengatakan bahwa sekarang aku dan Jungkook sudah tidak tinggal bersama ibu lagi?

Jika belum, maka aku akan mengatakannya 'kami.... tidak. Biar aku ulangi, aku dan Jungkook yang mungkin tidak akan bisa berubah menjadi kami, seperti anak kucing dan kelinci tidak akan bisa bersatu sudah tinggal berpisah dari rumah orang tuanya'. Bukankah ini akan semakin menyulitkanku.

Selamat datang di dunia kehancuranmu Kang Hani.

"Pertama. Tidak ada yang boleh mengetahui jika kita sudah menikah, termasuk sekolah dan yang paling penting terutama Jung Chae Yeon."

Aku hampir melupakan fakta itu. Chae Yeon kekasihnya. Aku menghela napasku dan pada akhirnya aku hanya bisa mengangguk pasrah.

"Kedua. Kita tidur terpisah."

Aku tahu. Aku juga tidak ingin tidur denganmu. Walau aku penggemar beratmu.

"Ketiga. Kau harus bangun pagi, siapkan sarapan, dan yang terpenting kau harus mengetahui makanan apa saja yang harus ku makan. Aku akan memakan roti selai—"

"Roti selai kacang dan banana milk dipagi hari. Selebihnya kau akan makan apa saja. Kau tidak menyukai wortel dan brokoli, jika ada kau akan menyingkirkannya. Kau suka makan sosis pada malam hari sebelum tidur dan meminum coklat hangat—"

Aku langsung menghentikan perkataanku ketika menyadari tatapan dari Jungkook. Seakan dia bertanya 'bagaimana bisa aku mengetahui itu semua'. Bodoh. Kenapa mulutku tidak bisa terkontrol seperti ini.

"Darimana kau mengetahui kebiasaanku?"

Apa yang akan aku katakan sekarang. Aku melirik kesana kemari berharap dapat menemukan sesuatu yang bisa ku jadikan alasan.

"Hah? Hm. itu aku.. kau lupa. Aku kan penggemar mu, yah itu, jadi jelas saja aku mengetahui itu semua. Haha siapapun mengetahui itu."

Aku meminum air yang sedari tadi berada diatas meja ini untuk menghilangkan kegugupanku. Jungkook tampak memicingkan matanya seakan mencari kebenaran diatara ucapanku.

SAVE THE MOMENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang