__
_
Kang Hani. Gadis itu tengah menghadapi beberapa tumpukan tugas sekolah didepannya. Bukan. Itu bukan tugas miliknya melainkan tugas Jungkook.
Hani terkena hukuman dari Jungkook karena pulang terlalu malam dan malah asik berpacaran. Setidaknya itu yang dipikiran Jungkook.
Sesekali matanya hampir terpejam dan kepalanya sering kali hampir mencicipi kerasnya meja belajar akibat menahan kantuk yang teramat sangat. Bagaimana tidak ini sudah hampir tengah malam.
Entah sudah berapa kali lagi Hani menguap dengan bebas. Ingin rasanya ia berbaring dan menikmati kasur empuknya sekarang. Tubuhnya bahkan masih terasa sakit akibat kejadian yang menimpanya.
Sedangkan Jungkook. Pria itu masih sibuk dengan game yang berada diponselnya. Sesekali Hani melirik kearahnya berharap agar pria itu segera tertidur dan Hani bisa segera pergi dari kamar ini.
"Apa yang kau lihat."
Dengan cepat Hani mengalihkan pandanganya.
Sial.
"Jangan berpikir untuk kabur tanpa menyelesaikannya."
Dia bisa membaca pikiranku.
"Aku bisa membaca pikiranmu."
Ternyata benar.
"Kerjakan saja."
Mendengar itu membuat Hani meniup poninya secara kasar.
"Bisakah aku mengerjakannya besok saja. Aku sungguh lelah hari ini." Hani memutar kursinya dan menghadap kearah Jungkook.
"Tidak bisa. Apa yang kau kerjakan sehingga membuatmu lelah. Aku tahu itu hanya alasanmu." Jungkook berkata tanpa menaglihkan pandangannya dari ponsel yang tengah digenggamnya.
Percuma aku membalas perkataannya dia tidak akan mau mengalah.
Hani kembali melanjutkan untuk mengerjakan tugas Jungkook. Padahal tugas ini tidak harus dikumpul besok. Ini masih punya batas waktu paling tidak satu minggu kedepan.
"Hei anak kucing."
Jungkook bertanya masih sambil memainkan game diponselnya. Hani berbalik kembali dan menghadapnya.
"Iya tuan Jeon Jungkook yang terhormat." Sarkas Hani.
Jungkook menggulum senyum tipis dibibirnya. "Pria yang tadi itu kekasihmu?"
Hani hampir tersedak ludahnya sendiri mendengar pertanyaan Jungkook. Kekasih apanya. Seumur-umur dia tidak pernah memiliki kekasih dan mencintai pria lain selain Jungkook.
"Apa? Aku tidak mengerti."
"Jangan pura-pura bodoh. Pria yang tadi bersama denganmu di taman. Sepertinya dia tidak asing." Sekarang Jungkook menghentikan permainannya dan meletakkan ponselnya di atas nakas disamping tempat tidurnya. "Aku seperti mengenalnya."
"Cha Sungjin. Dia bukan kekasihku." Hani kembali memutar kursinya dan mengerjakan tugas Jungkook. "Aku baru bertemu dengannya tadi." Lanjutnya.
"Tapi sepertinya kalian sudah sangat akrab. Dia bahkan mencubit pipi dan mengacak rambut depanmu."
Jungkook berjalan mendekati air minum yang ada disamping Hani. Lalu meminumnya sembari melirik gadis yang sedang asik mengerjakan tugas miliknya. Dan sepertinya Hani tidak menyadari kehadiran Jungkook.
Anak kucing ini ternyata cantik juga.
"Aku juga tidak tahu. Tiba-tiba saja dia— astaga, kau mengagetkanku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVE THE MOMENT
Fanfiction{Judul sebelumnya I'm Not Sasaeng Fans}} Kenangan akan berarti jika disimpan dan diingat dengan baik. Jika tidak, kenangan hanya akan menjadi sebuah ilusi, seperti bui di lautan, hilang dan tidak meninggalkan apapun. Terkadang takdir suka bermain-ma...