[ 4] Gelar Baru

21.3K 2K 130
                                    

_

_


_


_


Kang Hani mengayuh sepeda menuju sekolahnya. "Untung saja aku tidak terlambat". Katanya sembari memarkirkan sepeda itu kemudian berjalan menuju kelasnya.

"Ikut aku!"

Hani tersentak ketika tiba-tiba saja sebuah tangan kekar menarik dan membawanya ke atap sekolah.

"Apa masalahmu, kenapa kau selalu berada disekitarku?!" Pria itu berteriak didepan wajah Hani geram, kemudian menghempaskan tangan Hani secara kasar.

Hani hanya bisa menunduk bahkan lututnya sudah bergetar hebat.

"A–aku tidak mengerti Jungkook." Suara Hani bergetar, telapak tangannya berkeringat.

Jungkook tersenyum remeh, "jangan jadi pengemis yang bisanya menyusahkan orang lain."

Hani mendongak menatap Jungkook, terkejut dengan kalimat kasar yang dilontarkan pemuda itu.

"kenapa, bukankah itu benar. kau tidak lebih dari anak kucing yang meminta belas kasihan."

Kata-kata itu mampu menusuk hati Hani. Dia seakan tidak percaya Jungkook akan mengatakan itu. Mata Hani memanas, kumpulan airmata sudah menumpuk disudut matanya. Hani yakin, hanya dengan sekali mengerjapkan mata, air matanya akan luruh begitu saja.

"Apa sebenarnya rencanamu, kau begitu mengagumiku sampai kau berhasil mendakati ibu dan tinggal bersama kami?" Salah satu alis Jungkook naik. "Sepertinya kau benar-benar seorang sasaeng." Jungkook tersenyum sinis, "apa sebaiknya kau kulaporkan saja, kalau dipikir-pikir kau begitu mengganggu."

Dengan cepat Hani menggelengkan kepalanya. "Jangan!" Sargahnya cepat, "aku mohon jangan. Aku akan segera pergi dari rumah itu. Aku janji." Hani gelagapan, dirinya menahan tangan Jungkook yang sedang memegang ponsel untuk melaporkannya.

Jungkook menghempaskan tangan Hani lagi, "jangan menyentuhku!"

Hani terdiam. Jungkook berubah.

"Begini, jika kau pergi dari rumah itu artinya aku dalam masalah. Ibu akan menyuruhku berhenti dari kelas seni dan olahraga. Itu duniaku. Parahnya, ibu bisa saja menahan seluruh fasilitasku. Aku tidak mau itu terjadi."

Hani memelas, dia bingung. "Jadi aku harus bagaimana?"

Jungkook tampak berpikir, melihat Hani yang begitu ketakutan memunculkan ide gila dalam kepalanya. "Begini saja, berhubung karena kau tidak di rumahku, menumpang, makan gratis, kau harus membayar semua itu padaku."

Hani melebarkan bola mata. "Aku mengerti, tapi aku harus mengumpulkan uang dulu. Aku tidak—"

"Siapa bilang membayarnya dengan uang." Potong Jungkook. "Aku tidak pernah mengatakan kau harus membayarnya dengan uang."

"Jadi,"

Senyum kemenangan Jungkook tercipta, "jasa. Kau harus menjadi pesuruhku. Setidaknya itu bisa berguna untukku."

"Apa?!" Teriak Hani tanpa sadar. Menurutnya itu konyol sekali.

"Kenapa, apa kau tida mau?"

Hani diam.

"Oke. Pilihan yang tepat nona. Aku akan melaporkanmu."

Hani segera menahan tangan Jungkook lagi, "jangan! Akan aku lakukan." Katanya pasrah.

Jungkook tersenyum penuh kemenangan. Hani pusing, dia akan terlibat masalah lagi dengan Jungkook dan kali ini mungkin akan lebih berat.

Terkadang tulus tidak selalu berjalan mulus.

SAVE THE MOMENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang