"Hari ini aku ingin menemui Ino." Kata Hinata sambil duduk di tepi ranjang menghadap Sasuke yang sedang mengenakan kemeja putih.
"Aku sudah bilang jangan keluar dulu, kecuali aku yang temani." Kata Sasuke tanpa mengalihkan perhatiannya pada Hinata.
Hinata mengerang kesal. "Aku bosan di rumah. Aku ingin keluar. Bagaimana kalau ke tokoku?"
"Jangan dulu Hinata. Kau tidak boleh pergi tanpa aku. Nanti saja, saat akhir pekan aku akan menemanimu ke tempat Ino."
"Aku ingin sekarang. Bagaimana kalau aku ke tempat kerjamu?"
"Kau akan bosan di sana."
Hinata berlari kecil menghampiri Sasuke, lalu tersenyum manis sambil berkata, "Aku tidak akan bosan kalau bersamamu."
Sasuke menghentikan tangannya yang sedang mengancingi kemejanya, lalu mendengus. "Mencoba merayuku?"
Hinata menatap Sasuke dengan mata berbinar, lalu berkata dengan nada memohon, "Boleh ya, ya, ya...?"
"Aku bisa gila kalau kau begini. Cepatlah berkemas."
Hinata bersorak senang, lalu berjalan sambil bersenandung ria.
"Lucunya." Gumam Sasuke dengan senyum tipis sambil melihat tingkah Hinata.
Setelah selesai berkemas, Sasuke keluar rumah dan memanaskan mobilnya. Tak lama kemudian, Hinata keluar rumah dan menghampiri Sasuke.
"Kenapa berdandan seperti itu?" Tanya Sasuke sambil menatap Hinata yang sedang mengenakan dress longgar selutut bewarna ungu pastel polos berlengan pendek dan flatshoes berwarna krim pastel. Tak lupa juga dandanan yang fresh dan natural.
"Kenapa? Aku terlihat jelek?"
"Kau terlalu cantik. Aku takut Naruto atau yang lainnya jatuh cinta padamu."
Hinata menahan tawanya, lalu berkata dengan senyum lebar, "Aku harus berdandan cantik karena aku ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa istri dari lelaki yang tampan ini adalah wanita yang cantik ini."
Sasuke terdiam sejenak, lalu mengacak pelan rambut Hinata yang tergerai. "Berhentilah membuatku gemas padamu."
Hinata terkekeh pelan sambil mengatur kembali rambutnya. "Ya sudah, ayo berangkat."
Setelah masuk ke dalam mobil, mereka langsung berangkat menuju kantor Sasuke. Sesampainya di kantor, semua karyawan menatap ke arah Sasuke dan Hinata yang sedang berjalan menuju ruangan Sasuke sambil bergandengan tangan.
Hinata terus menebar senyum dan menyapa mereka semua, sedangkan Sasuke hanya memasang wajah datar.
"Astaga! Itu Hinata? Dia semakin cantik. Apalagi setelah menikah." Gumam karyawan perempuan sambil terus menatap Sasuke dan Hinata yang sedang berjalan.
"Wah... Siapa yang beruntung? Sasuke atau Hinata? Mereka benar-benar serasi." Gumam karyawan yang lain.
"Aku iri." Gumam yang lainnya.
Hinata terus tersenyum sambil menahan tawanya saat mendengar gumaman karyawan Sasuke. Ia merasa bahagia dan spesial diantara yang lain. Sedangkan Sasuke masa bodoh dengan gumaman mereka.
"Kenapa tersenyum begitu?" Tanya Sasuke saat mereka sudah sampai di ruangan Sasuke.
Hinata menggeleng pelan dengan senyuman yang masih bertengger. "Aku hanya bahagia. Dulu, saat aku bekerja disini, orang-orang memandangku sebelah mata. Sekarang, semua keadaan itu berbalik. Itu karena kau di sampingku."
"Bukan karena aku, kau memang tidak layak dipandang sebelah mata."
Hinata terdiam sambil tersenyum, lalu duduk di sofa menghadap Sasuke. Ia terus memandangi gerak-gerik Sasuke yang mulai fokus pada pekerjaannya. Hanya dengan melihat Sasuke seperti itu, Hinata terbuai dengan pesona Sasuke. Sulit untuk disangkal bahwa Sasuke terlihat sangat menarik dalam keadaan apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR LOVE
RomanceCerita tentang bahagianya pernikahan Sasuke dan Hinata sekaligus suka duka membangun rumah tangga. squel dari L.O.V.E Diharapkan untuk membaca squelnya. biar nyambung. Sasuhina lovers merapat!