"Sasuke-kun tidak bekerja hari ini?" Tanya Hinata sambil melirik ke arah jam dinding.
"Hn." Jawab Sasuke sambil menggeliat dalam tidurnya.
"Kenapa?"
"Aku ambil cuti sampai kau benar-benar dalam kondisi baik."
"Aku sudah benar-benar baik. Jangan cuti terlalu lama, nanti pekerjaan makin menumpuk."
Sasuke mengangguk, lalu kembali tidur. Sedangkan Hinata berjalan keluar kamar sambil memegang tiang infus.
"Selamat pagi, anakku. Bagaimana kabarmu dan cucu-cucuku?" Sapa Mikoto sambil merangkul pundak Hinata.
"Kami baik-baik saja." Jawab Hinata dengan senyuman.
"Pagi ini dokter akan datang untuk mengecek ulang kondisimu. Sebentar lagi dia akan datang."
Ting tong...
"Nah! Itu pasti dia. Tunggu sebentar." Kata Mikoto, lalu berjalan ke arah pintu utama. Beberapa menit kemudian, Mikoto datang bersama dokter pria yang masih muda.
"Periksanya disini saja. Kalau di kamar, ada Sasuke-kun yang masih tidur." Kata Hinata sambil duduk di sofa yang menghadap ke tv.
"Baiklah." Kata Mikoto sambil ikut duduk di dekat Hinata.
Dokter itu langsung mengeluarkan alat tensi digital dari dalam tasnya. "Tekanan darah sudah normal." Ia lalu mengambil stetoskop dan memeriksa kembali. "Semua kondisi sudah baik dan normal. Begitu juga dengan bayinya."
Mikoto menghela napas lega. "Syukurlah."
"Infusnya sudah boleh dibuka. Sini saya bukakan." Kata dokter itu, lalu melepaskan infus yang ada di tangan Hinata.
Hinata menghela napas lega saat infus itu tidak menempel lagi di tangannya. "Terima kasih."
Dokter itu mengangguk, lalu tersenyum sambil berkata, "Jangan lupa untuk terus jaga kesehatan. Baik fisik maupun mental dan pola makan. Jangan lupa juga melakukan pemeriksaan rutin kehamilan, ya."
"Baiklah. Sekali lagi terima kasih."
Mikoto bangkit dari duduknya, lalu mengantar dokter itu pulang.
"Sudah periksa?" Tanya Sasuke sambil berjalan menghampiri Hinata.
"Iya. Hasilnya baik." Jawab Hinata sambil tersenyum senang.
Sasuke ikut tersenyum, lalu mengecup kening Hinata. "Teruslah tersenyum, sayang." Lalu mencium pelan Hinata.
Awalnya Hinata ragu untuk menerima ciuman dari Sasuke karena tiba-tiba ia teringat kejadian mengerikan itu, tapi Sasuke melunturkannya dengan ciuman lembut dan penuh kasih sayang.
"Tidak bisakah kalian melakukannya di kamar?" Tanya Mikoto saat tak sengaja melihat Sasuke dan Hinata yang berciuman semakin dalam dan panas.
"Sasuke-kun, sudah cukup. Aku malu. Tadi mama sepertinya menegur kita." Kata Hinata saat mereka melepaskan ciumannya.
"Biarkan saja." Kata Sasuke sambil mendekatkan lagi wajahnya pada Hinata untuk melanjutkan ciuman mereka, tapi Hinata langsung mendorong Sasuke.
"Aku malu Sasuke-kun!" Kata Hinata sambil menutup wajahnya.
Sasuke terkekeh, lalu menggendong Hinata. "Ayo kita ke kamar."
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR LOVE
RomanceCerita tentang bahagianya pernikahan Sasuke dan Hinata sekaligus suka duka membangun rumah tangga. squel dari L.O.V.E Diharapkan untuk membaca squelnya. biar nyambung. Sasuhina lovers merapat!