Bell dibunyikan beberapa kali, menandakan bahwa waktu bagi mereka untuk pulang tiba. Seluruh siswa-siswi yang ada mulai berhamburan keluar kelas dan menuju gerbang sekolah.
Di pinggir jalan tepat depan gerbang SMA Nusantara. Zahraa berdiri menunggu jemputannya yang masih belum datang, kepalanya nampak menoleh ke kiri dan ke kanan untuk mencari-cari di mana papahnya sekarang.
Ttiiitt....
Bunyi klakson mobil dari arah belakang Zahraa yang seolah ditunjukkan untuknya. Gelapnya kaca mobil membuat ia tak bisa melihat siapa sang pemilik mobil dari luar, segera Zahraa menggeser posisinya untuk memberikan jalan pada mobil tersebut. Padahal jalan yang lebar sudah tersedia bagi mobil itu lalui.
Seketika kaca mobil dibuka, menampakkan sosok Chia yang melambai ke arahnya beserta senyum manisnya seperti biasa. Reza turut ikut menoleh ke arahnya sambil melayangkan senyumannya.
"Ra, lo masih nunggu jemputan?" tanya Reza to the point.
Zahraa mengangguk pelan. "Iya, masih nungguin papahku," kata Zahraa menyahuti pertanyaan Reza barusan.
"Ikut gue aja, mau nggak? Di antar sampai rumah," tawar Reza dengan ramah. Zahraa yang merasa tidak enakan tersebut pun nampak tengah menimbang-nimbang.
"Udah, Zahraa. Ikut aja nggak apa-aps kok. Dijamin aman kalau ada aku, kalau mereka berani nyenggol nanti dibacok." Chia turut memaksa agar Zahraa mau ikut. Membuat Reza mengangguk setuju.
Masih ragu Zahraa sebenarnya, namun karena Chia juga memintanya untuk ikut membuat ia jadi tak enak untuk menolak. "Iya, aku ikut.
Reza pun tersenyum bahagia ketika Zahraa menerima ajakkannya untuk di antar pulang.
"Eh lo bedua, pindah ke jok paling belakang. Biar Zahraa sendiri di tengah," perintah Reza pada Eki dan Galang yang semula sudah nyaman dengan posisi masing-masing.
"Iya-iya." Eki dan Galang langsung pindah posisi duduk ke jok paling belakang dekat bagasi.
Zahraa pun langsung masuk ke dalam mobil dan duduk di tempat yang dimaksud Reza. Padahal sebenarnya jika bisa ia ingin Zahraa yang duduk di sampingnya, namun ia tak berani untuk meminta adiknya tersebut pindah ke belakang karena tak mau berdebat.
Setelah semua sudah pada posisi masing-masing, Reza pun langsung memasuki jalan raya yang ramai dilalui pengguna jalan lainnya dan akan mengantarkan Zahraa sampai ke rumahnya.
,*****
"Iya, bener, Dim. Aku juga ngerasa kalau sekarang si Reza udah bener-bener mau berubah. Nyatanya dia tadi ngajak Zahraa pulang bareng loh, padahal dulunya kan dia itu paling anti sama si Zahraa." Chia berbicara dengan handpone di telinganya. Posisinya saat ini tengah berbaring di atas tempat tidurnya yang empuk.
"Serius? Gue baru tahu loh. Gak nyangka juga kalau ternyata si Reza bisa merubah banyak hal yang semula buruk. Jadi mau jadi lebih baik lagi secara pelan-pelan," sahut Dimas dari sebrang sana melalui panggilan telpon.
"Makanya itu, awalnya gue sendiri ngerasa agak risih sih sama kelakuannya Reza yang berkesan kek rada menye-menye gimana gitu. Tapi lama-lama gue mulai memaklumi, karena kan pada dasarnya orang berubah itu melalui berbagai cara," kata Chia.
"Yup, gue setuju sama opini lo. Cuman, waktu lo ngeliat perubahan si Reza terhadap Zahraa ... lo ngerasa gak kalau ada something di antara mereka berdua?"
"Nggak, sih. Gue mikirnya si Reza emang bener-bener real pengen berubah. Emangnya kenapa?" tanya Chia dengan penuh curiga.
"Entah kenapa gue ada niatan mau jodohin si Reza sama Zahraa. Pendapat lo gimana? Setuju nggak?" Usul Dimas dengan ide gilanya.
"Lo serius? Entah kenapa gue ngerasa gak yakin, idenya rada crazy gimana gitu." Chia berujar dengan ragu.
"Yaelah. Lo pikir cuman cerita tentang cowok bad boy ketemu good girl di lapak sebelah doang yang bisa berakhir bahagia? Zahraa sama Reza juga bisa kali," kata Dimas.
"Iya juga, yak, oke deh. Lo atur aja semuanya, gue mah ngikut aja kalau itu yang terbaik buat Reza." Chia setuju dengan begitu saja.
"Oke sipp"
Tak lama sambungan diputus secara sepihak. Chia tersenyum lebar membayangkan bagaimana jadinya ketika Reza dan Zahraa mereka jodohkan.
Bersambung...
,*****
Wuaaaaaa ide gila dari dimas, yg penasaran gimana nantinya, pantengin aja lapak ini guys.^^
Hehehe assalamualaikum
KAMU SEDANG MEMBACA
Sabda Cinta Zahraa [END]
Spiritual[Chapter Completed] {Spiritual x Teenfiction} Awalnya, Zahraa berpikir kalau kehidupan barunya selama di SMA akan menimbulkan kesan yang paling tak terlupakan semasa hidupnya. Pendidikan yang berjalan sesuai harapan. Pergaulan yang baik. Juga terjau...