Part 07

233 12 0
                                    


Author POV

Semua anggota bts dan juga gfriend sedang berkumpul di taman belakang yg berada di rumah Rapmon dan Umji. Saat Eunha dan Jungkook datang disana sudah ada anggota bts, Sowon, SinB, dan tentu saja Umji yg notabenya pemilik rumah. Dan tidak lama setelah kedatangan mereka, datanglah Yuju dan Yerin yg sebelumnya sudah diberitahu oleh Sowon.

Sebenarnya Jungkook merasa agak canggung berada di sini karena sudah sangat lama dia memisahkan diri dari gengnya, dia melakukan itu tentu ada sebabnya. Dan sekarang dia merasa terjebak karena semua mata memandang ke arahnya.

"Tumben ikut gambung sama kita" Sindir Taehyung. Jungkook diam beberapa saat sampai Jin yg membuka suara.

"Aku yg ngajak Jungkook sama Eunha ke sini" Ucap Jin akhirnya.

"Kalau kalian gk suka dengan kehadiran aku sama Eunha, mending kita balik aja" Ucap Jungkook dengan dingin.

"Ayo na" sambungnya dan tak lupa dia menarik lengan Eunha.

"Bukan gitu kook, Kamu juga Tae, jaga ucapan kamu.

"Tau nih kalian kayak anak kecil aja,,," Sambung Rapmon.

"Dia tu yg anak kecil, masa cuma gara2 cewek dia ninggalin sahabatnya." Lagi-lagi Taehyung membuka suara dengan nada menyindir.

"Diam. Jangan memperkeruh suasana." Tegur Jimin ke Taehyung .

Jungkook mengepalkan tangannya dan Eunha menyadari itu. Saat ini eunha sangat takut karena ini semua karena dia.
Karena dia yg ngajak Jungkook ke sini.
Karena dia pacaran sama Jungkook.
Seandainya dia tidak mengajak Jungkook ke sini, seandainya dia tidak pernah menerima ajakan Jungkook untuk menjadi kekasihnya, dan seandainya dia dan Jungkook tidak pernah bertemu, ini semua pasti tidak akan pernah terjadi. Dengan begitu Jungkook tidak akan menjauhi sahabatnya, karena terlalu banyak menghabiskan waktu bersama dengannya.
Itulah yg ada dipikiran Eunha.

"Udah kook gk usah didengerin, duduk aja." Ujar J-Hope.

Akhirnya Jungkook dan Eunha pun kembali duduk di tempatnya sebelumnya.

"Terus kita ngapain disuruh ke sini" Tanya Yerin.

"Ya ngumpul bareng aja, sekalian kenalan, siapa tau ada yg belum kenal satu sama lain." Jelas Jin.

Mereka akhirnya mengenal satu sama lain, terbukti dengan suasana yg sudah riuh memenuhi taman tersebut. Tak terkecuali Jungkook, walaupun awalnya dia merasa canggung tapi lama kelamaan dia bisa lebih santai. Yg namanya sahabat sejauh apapun jarak mereka tapi di hati mereka tetap dekat dan sebesar apapun amarah mereka tetap terbesit rasa bersalah karena yg namanya sahabat selalu saling percaya dan saling mengerti satu sama lain apapun masalah yg mereka hadapi.

Author POV End



Jungkook POV

Hah, akhirnya selesai juga ujian akhir, dan itu berarti waktu ku dengan Eunha semakin menipis karena 3 hari lagi aku harus berangkat ke Italia untuk melanjutkan studiku. Kenapa aku memilih melanjutkan studi di sana? Yup. Itu semua karena orang tua ku yg nyuruh, tapi bukan itu saja alasannya. sebenarnya keluargaku akan menetap di sana dengan batas waktu yg entah sampai kapan.

Sebenarnya aku sudah menolak tapi mereka tidak mau mendengarkan pendapatku dan akhirnya mau tidak mau aku harus menetap di sana. Mereka sudah berangkat 2 hari yg lalu karena appa ada urusan yg sangat penting, dan aku akan menyusul 3 hari lagi. Masalah ijazah dan urusan lainnya appa sudah menyerahkan itu semua kepada sekretarisnya.
Yang ada dipikiranku hanyalah Eunha. Bagaimana nasib kami kedepannya. Apakah Eunha akan menunggu ku sampai aku kembali ke Seoul atau dia akan melupakkan ku dan memilih berpaling kepada cowok lain yg jauh lebih tampan dan lebih baik dari aku.

Aku berharap Eunha akan tetap menjaga hatinya, walaupun dalam keadaan beda negara, bahkan beda benua. Jujur, aku sangat mengkhawatirkan hal itu dan aku sangat mencintai Eunha.

Dan sekarang aku dan Eunha sedang berada di sebuah cafe yg letaknya tidak terlalu jauh dari rumah Eunha. Sebenarnya tadi aku menjemput Eunha di sekolah, dan sebelum sampai di rumah Eunha aku memutuskan untuk mampir dahulu ke cafe, menghabiskan waktu bersama dengan orang yang dicintainya sangatlah menyenangkan terlebih dengan suasana yg sangat mendukung dan topik pembicaraan yg membuat kami tertawa bersama.

Sesekali pipi chubby Eunha memerah, dia tersipu malu karena ocehan ku, lebih tepatnya gombalan ku. Sangat menyenangkan melihat reaksinya yg sangat menggemaskan dan itu membuat ku kecanduan.

"Oppa. Kapan oppa akan berangkat ke Italia?" Tanya Eunha, aku pun memandangnya.

"3 hari lagi" jawab ku.
"Apa! Secepat itu kah?" Tanyanya kaget. Sudah ku tebak dia pasti akan kaget dengan keberangkatan ku. jangankan dia aku sendiri saja kaget saat appa memberitahukaan hal itu kepada ku.

"Emm."
"Kenapa cepat sekali, terus ijazah dan urusan sekolah lainnya bagaimana. Setau aku ijazah akan keluar sangat lama."
"Appa yg akan menyelesaikan itu semua dan dia menyuruh oppa berangkat secepatnya untuk menyelesaikan berkas yg diperlukan saat mendaftar kuliah di sana. Mian baru memberitahu mu sekarang Eunha-ya."
"Cih,,, coba kalau aku tidak bertanya pasti oppa tidak akan memberitahukan hal itu kan." Marahnya.

"Aniyo, oppa hanya takut kamu marah karena keberangkatan oppa yg mendadak." Ucapku mencoba untuk menjelaskan dan meredaka amarahnya.

"Aniyo.. aku tidak akan marah kalau oppa jujur. Justru aku akan marah kalau oppa menyembunyikannya dari ku, itu membuktikan bahwa aku tidak penting dalam kehidupan oppa." Ucapnya. Sekarang dia benar-benar marah, lalu apa yg harus ku lakukan, mana ini di tempat umum lagi.

"Eunha-ya, oppa tidak bermaksud seperti itu, dan percayalah kamu itu sangat penting bagi oppa." Jelas ku. Semoga saja ucapan ku dapat membuat marahnya berkurang.

Eunha langsung bangkit dan berkata "kita pulang" tanpa menoleh sedikitpun.

Saat sudah di depan gerbang rumah Eunha, Eunha langsung turun dan berkata "Berpamitan lah kepada sahabat oppa sebelum berangkat, jangan sampai mereka salah paham lagi, dan menganggapmu berengsek, aku tidak tau apa masalah kalian dan oppa juga tidak pernah bercerita tentang hal itu kepada ku, tapi sebaiknya oppa selesaikan dulu masalah tersebut sebelum semuanya tambah rumit." Setelah berbicara begitu dia langsung masuk ke rumah dan berteriak "Gomawo". Aku cuma bisa tersenyum akan tingkahnya, semarah apapun dia tetap sifat perhatiannya tidak pernah pudar dan itu membuat ku semakin mencintainya.
































TBC


See you again






👋👋👋

Can You Came Back To Love Me : EunkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang