"Gwendolyn, nikah yuk! Ehhh!! Sekolah yuk!" teriak Vincent di depan rumah.
Gue yang kebetulan lagi pake sepatu di ruang tengah, akhirnya ke depan. "Gila lo ya?!"
"Salah ucap, bebeb, hehe" muka Vincent dengan cengengesannya. Pengen gue tonjok seriusan.
"Masih jam segini, Vin" kata gue, sambil ngeliat jam dinding di belakang gue.
Vincent maju mendekat dan ngomong, "Gapapa.. Biar kita berduaannya lama"
Gue auto jitak dia dong.
"Eh, kakak.. Gaboleh jitak-jitak anak orang. Kalo entar dia bodoh atau amnesia gimana?" ucap Alson yang tiba-tiba muncul di belakang gue.
Gue ketawa pelan, "Dia emang udah bodoh de.. Kalo amnesia, bagus deh, jadi dia gak kenal gue"
"Jahat banget calon pacar gue, ya Tuhan.." katanya sambil menghela nafas.
"Ajak masuk apa ka, makan bareng. Jadi pacar kok gitu sih" terus Alson balik masuk ke ruang makan.
Gue muterin bola mata aja. "Yaudah masuk dulu, makan bareng. Hemat duit, Vin.."
"Okeiii" jawabnya lalu masuk ke ruang makan.
"Pagi tan, om, sal, al" sapa dia ramah di ruang makan.
"Eh, pagi Vincent" balas papa mamanya Gwendolyn
"Pagi kaka ipar!" balas Alson dan Salsha dengan senyum lebarnya.
Vincent dengan wajah bingung dan nahan ketawanya, tetap duduk.
***
"ADA ANAK BARU WOI GAIS!" teriak Putra--temen bacot nan berisik di kelas.
"Emang iya?"
"Lagi gak boong kan lu?"
"Masa"
"Candaan lo basi, Tra"
"Cewe atau cowo? Atau cewo?!"
"Seriusan gue! Anak kelas kita dan itu cewek. Namanya Nadia" jelas Putra.
Gue yang gapeduli, akhirnya keluar kelas dan langsung cus ke kantin sama Syifa.
"Lo gapenasaran sama dia, Lyn?" tanya Syifa.
Gue geleng, "Lo tau kan gue gasuka sesama jenis. Ngapain gue kepoin. Kalo cowok, mah, langsung gue cari identitasnya!"
"Serem lo, njir" balas Syifa.
Kita yang udah ada di kantin, ngeliat keributan di tengah. Dan disitu gue liat ada Vincent dan cewek lagi berantem.
Gue mendekat. Dan saat gue mendekat, hati gue sakit. Kenapa? Cewek itu cium Vincent.
Cobaan apalagi ya Tuhan? Kemarin ngeliat dia gombalin cewek, dan sekarang di cium cewek. Hhhh.
Gue berusaha untuk gapeduli. Gue kan bukan siapa-siapa. Tapi gue gabisa ternyata. Gue langsung lari ke toilet. Dan gue denger Vincent teriak nama gue.
***
"Gwen, gue mau kasih tau lo" kata Syifa membuka percakapan di kafe.
Gue ngangguk denga diam.
"Jangan diem aja dong.. Gue tau lo sakit hati. Tapi ga gini juga, Lyn" jelas Syifa.
"Salah ya, gue cemburu?" tanya gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
TETANGGA KOK GITU??
HumorSeorang gadis yang mempunyai tetangga yang menyebalkan setengah mati. Ganteng, tapi sayangnya menyebalkan. Bukan badboy, tapi menyebalkan. Gataulah definisi dari gadis ini, pokoknya tetangganya menyebalkan setengah mati. 20/07/2018 #9 - perhatian 22...